Oguchi Onyewu, Transfer Paling 'Misterius' Sepanjang Sejarah AC Milan
INDOSPORT.COM - Melihat kembali perjalanan Oguchi Onyewu bersama klub Serie A Liga Italia, AC Milan, yang tidak berlangsung mulus.
Pria kelahiran 13 Mei 1982 terseubut tercatat pernah berseragam Rossoneri selama periode 2009 sampai dengan 2011. Bisa dibilang, klub ini adalah pelabuhannya yang paling mentereng ketimbang tim-timnya yang lain.
Sejak terjun ke dunia si kulit bundar di level profesional pada tahun 2002, Oguchi Onyewu sudah pernah membela beberapa klub seperti Metz, Standard Liege, FC Twente, QPR, Sheffield Wednesday, Charlton Athletic, dan lain-lain.
Keputusan AC Milan mendatangkan Onyewu sendiri memang misterius, mengingat sepak terjangnya yang tidak begitu gemilang di klub-klub sebelumnya. Tidak heran, banyak orang yang kemudian bertanya-tanya mengapa perekrutan ini bisa terjadi.
Mereka tentu berpikir keras, mengapa mendatangkan pemain ini? Apakah karena ia berasal dari Amerika Serikat, yang didatangkan untuk memberi atmosfer segar di skuat? Apa mungkin dia permata terpendam yang ditemukan AC Milan? Atau ada alasan lainnya?
Rasa heran dan keraguan publik terhadap Onyewu ternyata sejalan dengan apa yang terjadi padanya di AC Milan. Ia pun tidak mampu berkontribusi banyak untuk Rossoneri dan menjadi keputusan transfer yang sia-sia.
Cedera adalah salah satu faktor utama yang menghambat kariernya bersama AC Milan. Bahkan, ia sama sekali tidak tampil di liga sepanjang musim 2009-2010 akibat lututnya yang bermasalah saat membela Timnas.
Meski demikian, Onyewu menunjukkan kelasnya dengan menolak pembayaran gaji ketika AC Milan menawarinya perpanjangan kontrak selama satu musim. Ia layak mendapat apresiasi walau kariernya sedang di ujung tanduk.
1. Jadi 'Musuh' Ibrahimovic di AC Milan
Oguchi Onyewu memang tidak pernah bermain di liga sepanjang 18 bulan kariernya bersama AC Milan, tapi setidaknya ia punya cerita yang layak dikenang sampai akhir hayat, yakni bertengkar dengan Zlatan Ibrahimovic.
Jika ditanya siapa pemain yang berani melawan Ibrahimovic, salah satu jawabannya pasti Onyewu. Dua bintang lapangan hijau ini sempat berseteru hebat hingga harus dilerai oleh rekan-rekannya di AC Milan.
Tepatnya pada musim 2010-2011, bermula ketika Ibrahimovic melakukan tekel ke Onyewu di sesi latihan Rossoneri. Ternyata, tekel tersebut lebih keras dari yang dibayangkan, sehingga menyulut emosi sang ‘korban’.
Apalagi pada waktu itu, Onyewu baru saja pulih dari cedera satu musimnya. Ia kemudian melabrak Ibrahimovic dan pertengkaran pun tidak dapat dihindari.
Onyewu tentu merasa was-was kalau saja tekel tersebut bisa membuatnya cedera lagi. Ternyata perasaan super sensitif tersebut tidak dapat dikontrolnya sehingga terjadilah adu mulut dan adu fisik dengan Ibrahimovic.
Keberanian Onyewu melabrak Ibrahimovic tersebut mungkin layak diacungi jempol, tapi di sisi lain, ulah dua pemain ini jadi merepotkan kawan-kawannya. Kabarnya, setidaknya ada sepuluh pemain yang harus berjuang memisahkan mereka.
Ada pula kabar yang menyebut Ibrahimovic, sang jago taekwondo, kalah dalam pertengkaran tersebut dan mengalami patah tulang.
Akan tetapi, terlepas dari itu, para pemain AC Milan-lah yang layak dipuji di sini karena melerai dua ‘raksasa’ bertubuh besar yang sama-sama temperamental bukan perkara mudah.
Ternyata ya, bukan hanya transfernya saja yang membuat syok, Oguchi Onyewu juga berhasil membuat publik geleng-geleng kepala berkat pertengkarannya dengan Ibrahimovic tersebut.
Singkatnya Kisah Oguchi Onyewu di AC Milan
Namun di balik apa pun alasan AC Milan mendatangkan Onyewu, ada satu hal yang patut disesali yakni minimnya kesempatan bagi sang pemain untuk membuktikan diri. Cedera satu musim seolah merenggut seluruh kansnya untuk gemilang di Italia.
Pada 2011, ia pun dilepas ke klub Portugal, Sporting Lisbon, setelah sempat dipinjamkan ke FC Twente. Mantan pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini pun menutup kariernya di level klub dengan kembali ke negara asalnya.
Klub Major League Soccer (MLS), Philadelphia Union, adalah pelabuhan terakhir Onyewu sebelum gantung sepatu pada September 2018.