Inter Milan Tersingkir, Bukti Konsistensi Antonio Conte di Liga Champions
INDOSPORT.COM - Kepastian Inter Milan tersingkir dari Liga Champions 2020/21 memperpanjang catatan jelek pelatih Antonio Conte di kompetisi tersebut.
Di Liga Champions musim ini, Inter Milan berada di Grup B bersama Real Madrid, Borussia Monchengladbach, dan Shakhtar Donetsk.
Tak heran, banyak pihak yang memprediksi Inter Milan dengan bekal deretan pemain bintang dan pelatih berpengalaman dinilai dapat melaju ke 16 besar Liga Champions 2020/21.
Rupanya, Inter Milan secara mengejutkan gagal total. Tak hanya tersingkir dari Liga Champions, mereka juga kehilangan tiket ke fase gugur Liga Europa musim ini lantaran berakhir sebagai juru kunci Grup B.
Hasil seri 0-0 kontra Shakhtar Donetsk, Kamis (10/12/20) dini hari WIB memastikan terhentinya perjalanan Inter Milan di kompetisi Eropa musim ini.
Inter Milan cuma mampu mengemas total enam poin selama babak grup Liga Champions 2020/21, lebih sedikit dua angka dari Gladbach dan Shakhtar yang masing-masing berada di urutan kedua dan ketiga.
Atas hasil ini, Inter Milan memperpanjang catatan gagal ke babak gugur Liga Champions sembilan musim beruntun alias sejak 2011/12.
1. Sejarah Antonio Conte Sebagai Pelatih di Liga Champions
Bukan cuma Inter Milan, Antonio Conte sebagai pelatih juga mendapat catatan jelek setelah dipastikan tersingkir dari Liga Champions musim ini.
Sang mantan gelandang terbilang konsisten gagal membawa timnya melangkah lebih jauh di kompetisi ini.
Prestasi terbaik Conte di Liga Champions adalah mengantarkan Juventus ke perempatfinal 2012/13. Itu bahkan musim debut pelatih asal Italia itu di kompetisi tersebut.
Setelah itu, Conte hanya berhasil melangkah ke 16 besar sekali ketika bersama Chelsea pada 2017/18 dan mentok di fase gugur tiga kali (Juventus 2013/14, Inter Milan 2019/20 dan musim ini)
Sungguh berbeda prestasi Antonio Conte di level klub dan Eropa. Dia berhasil membawa Juventus dan Chelsea meraih mahkota liga dan kini bersama Inter Milan sedang bersaing memperebutkan titel Liga Italia.
Maka, tak berlebihan menyebut mentalitas yang Antonio Conte tanamkan ke tim-tim besutannya sejauh ini bukan mentalitas kelas Eropa.