Kronologis Kasus Bagus Kahfi dan Barito Putera, Ratu Tisha Turun Tangan
INDOSPORT.COM - Kisah Bagus Kahfi dan Barito Putera menjadi sorotan dalam satu pekan terakhir. Striker 18 tahun itu tengah melakukan mediasi dengan klub agar bisa melanjutkan karir sepak bola di Eropa.
Menarik untuk melacak kronologis mengapa isu Bagus Kahfi dan Barito Putera memanas, bahkan hingga melibatkan mantan Sekjen PSSI, Ratu Tisha untuk melakukan mediasi.
Bagus Kahfi dan saudara kembarnya, Bagas Kaffa menandatangani kontrak bersama tim Barito Putera pada 19 November 2018 lalu, dengan durasi kontrak selama tiga tahun.
Belum diperkenalkan sebagai pemain Barito, Bagus Kahfi sudah dipanggil untuk bermain dalam program Garuda Select di Inggris, sehingga ia punya jam terbang minim di klub.
Beranjak ke Liga 1 U-18 2019, Bagus Kahfi juga jarang dimainkan lantaran ia dipanggil kembali ke skuat Garuda Select II, sementara Bagas Kaffa memilih bertahan di Barito.
Bagus Kahfi bermain cemerlang bersama Garuda Select, bahkan menjadi top skorer sepanjang masa dengan koleksi 22 gol, melewati capaian Supriadi dan Rafli Asrul.
Sejak saat itu, banyak pihak berharap Bagus melanjutkan karir di Eropa, termasuk dari Garuda Select sendiri, di mana sosok Marsal Masita menjabat sebagai program officer.
Namun, meski Garuda Select sudah memberi jalan, kala itu memang belum ada klub Eropa yang berbicara langsung dengan tim Barito untuk mengontrak atau meminjam Bagus.
"Mungkin pas saya bermain, waktu itu saya lumayan bagus. Sebenarnya mereka cuma suka aja, tidak ada yang tertarik (merekrut)," kisah Bagus Kahfi beberapa waktu lalu.
Jelas saja, Barito belum mau melepas striker muda andalannya, jika Garuda Select juga belum memberi jaminan sebuah klub yang akan memberi menit bermain untuk Bagus.
Namun, Garuda Select terus berupaya agar Bagus Kahfi bisa bermain di Eropa, dengan catatan jika Barito mau melepas pemainnya. Negosiasi ini pun mengalami jalan buntu.
Akhirnya, mantan Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria turun tangan di masa jabatannya, untuk menjadi penengah dalam negosiasi Garuda Select dan Barito Putera tersebut.
"Pertama, Barito mengizinkan Bagus Kahfi main di Eropa, tapi setelah selesai, kembali ke Barito. Atau mau yang kedua, training kompensasi," ujar manajer Barito Putera, Mundari Karya kepada INDOSPORT.
"Prosedur ini belum dilakukan oleh Garuda Select, padahal sudah difasilitasi. Waktu itu saya bicara dengan Bu Sekjen PSSI (Ratu Tisha) dan Marsal dari Garuda Select."
Belakangan, Barito Putera akhirnya melunak lantaran Bagus Kahfi sudah bertemu dengan manajer FC Utrecht, Wesley Sneijder, dan sempat trial bersama klub Eredivisie itu.
"Oh, itu sih benar (soal kepindahan Bagus), dan kami semua sudah izinkan dia. Untuk lebih jelasnya, hubungi saja manajemen ya," ungkap pelatih Barito, Djajang Nurdjaman.
Namun, lagi-lagi upaya ini dilakukan Bagus Kahfi seorang diri, tanpa adanya pihak ketiga atau klub Eropa terkait, yang mestinya turut melakukan pembicaraan dengan Barito jika memang berminat mendatangkan Bagus.
Bagus Kahfi tiba di Banjarmasin, homebase Barito Putera, dan bersua manajemen pada Kamis (19/11/20) lalu, namun hingga kini belum ada rilis terkait hasil kesepakatan kedua pihak.