Antonio Conte dan Eksodus Liga Inggris Dibalik Kebangkitan Inter Milan
INDOSPORT.COM - Kisah Antonio Conte dan para gerbong Liga Inggris yang menjadi sumber kebangkitan Inter Milan di Serie A 2019/20. Akankah terus berlanjut?
Pada gelaran kompetisi musim 19/20, Inter Milan memang tampil cukup impresif bahkan terbilang lebih baik dari musim sebelumnya.
Meski sejauh ini belum meraih trofi juara, namun secara statistik bisa dibilang Inter Milan mulai berada pada jalur kebangkitan.
Di musim 19/20, Inter Milan berhasil finish di peringkat kedua dengan raihan 82 poin dan hanya berselisih satu angka dari Juventus yang menjadi capolista Liga Italia.
Capaian tersebut jauh lebih baik ketimbang musim lalu, di mana Inter Milan hanya beruntung bisa finish di empat besar dengan poin 69, alias berjarak satu poin dari AC Milan yang menempel ketat di bawah mereka.
Tidak cuma perbaikan dalam hal peringkat di klasemen, Inter Milan juga mengalami peningkatan dari segi produktivitas gol. Jika di musim lalu mereka cuma bisa mencetak 57 gol, maka di musim ini, Romelu Lukaku dan kolega mampu menjebol jala lawan sebanyak 81 kali.
Jika dikalkulasikan, maka selisih gol Inter Milan di Liga Italia musim 19/20 jauh lebih baik ketimbang Liga Italia musim lalu.
Pada musim 18/19, selisih gol memasukkan dan kemasukan Inter Milan hanya 24. Berbanding terbalik dengan capain di musim 19/20, di mana La Beneamata sukses mencatatkan selisih gol hingga 45.
Salah satu kunci keberhasilan Inter Milan tampil lebih baik musim ini adalah berkat kejeniusan taktik Antonio Conte sebagai pelatih, serta gerbong para jebolan Liga Inggris yang mempermudah tugas sang allenatore.
Di mulai dari sisi Antonio Conte, pelatih berusia 51 tahun tersebut sukses menerapkan taktik tiga bek andalannya hingga membuat fleksibilitas permainan Inter Milan semakin berkembang.
Walau selama masa pramusim pola permainan Conte tidak terlalu terlihat, namun beberapa transfer yang ia minta jelang dan saat liga berjalan sukses menambal beberapa puzzle penting dalam skuad La Beneamata.
Ada tiga pilar yang didatangkan dan menjadi poros Inter Milan dalam taktik Conte musim ini. Menariknya, semua pemain yang didatangkan tersebut adalah pemain jebolan Liga Inggris.
1. Manchester United Buat Inter Milan Bangkit
Di mulai dari ujung tombak, ada Romelu Lukaku yang sukses menjadi mesin gol Inter Milan. Total, penyerang yang didatangkan dari Manchester United tersebut sudah mencetak 30 di semua ajang saat berseragam Biru-Hitam.
Catatan tersebut membuat Romelu Lukaku bertengger di daftar teratas pencetak gol terbanyak Inter Milan musim ini. Sebuah pencapaian yang impresif, mengingat Lukaku baru menjalani musim perdana bersama Inter.
Tidak cuma Lukaku, sebagian besar gol Inter Milan juga tercipta berkat kegemilangan Alexis Sanchez. Pemain yang dipinjam dari Manchester United tersebut berhasil mencetak empat gol dan menyumbangkan 10 assist.
Alexis Sanchez bahkan bertengger di daftar teratas top assist Inter Milan. Padahal, dirinya baru menjalani musim debut bersama La Beneamata.
Lini tengah juga mendapat bantuan dari eks Liga Inggris, dan Christian Eriksen menjadi pemain yang melengkapi kepingan puzzle Antonio Conte.
Meski didatangkan pada paruh musim, namun mantan pemain Tottenham Hotspur ini berhasil mencetak empat gol dan tiga assist dari 23 laga.
Teranyar, Christian Eriksen bahkan mencetak satu gol ke gawang Getafe dan memastikan Inter Milan lolos dari babak 16 Liga Europa 19/20.
Terakhir, Inter Milan juga mendapatkan tambahan kekuatan di pertahanan tepatnya dari sisi wing back yang kerap menjadi sumber awal serangan.
Menariknya, dari sekian banyak wingback berkualitas kubu Inter Milan malah mendatangkan Ashley Young dari Manchester United yang sudah berusia 35 tahun.
Secara umur, banyak anggapan jika Ashley Young bakal menjadi penghangat bangku cadangan dan sulit untuk mendapat menit bermain.
Namun, yang terjadi di lapangan justru sebaliknya, Ashley Young malah menjelma sebagai pemain kunci Inter Milan berkat beberapa assist serta golnya.
Bahkan, pada pertandingan terakhir Liga Italia musim ini, Ashley Young berhasil mencetak satu gol dan satu assist dalam kemenangan telak 2-0 kontra Atlanta. Kemenangan yang memastikan Inter Milan finish sebagai runner up di bawah Juventus.
Berbekal kegemilangan empat eks pemain Liga Inggris tersebut, Inter Milan secara perlahan berhasil bangkit menjadi tim raksasa Italia.
Di musim depan, empat pemain tersebut dipastikan bakal tetap berseragam Inter Milan. Mampukah mereka kembali membawa La Beneamata bersaing di perburuan gelar juara? Menarik dinantikan.