Melihat Kepantasan Robert Rene Alberts Gantikan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM - Nama juru taktik Persib Bandung, Robert Rene Alberts, mendadak muncul sebagai kandidat pelatih Timnas Indonesia pengganti Shin Tae-yong.
Kisruh PSSI dengan Shin Tae-yong semakin memanas. Setelah curhat Shin Tae-yong kepada media Korea Selatan soal kelemahan PSSI, kini gantian PSSI yang menekan balik pelatih 51 tahun itu.
Dalam sebuah wawancara dengan media Korea Selatan, Naver Sport, Shin Tae-yong mengutarakan sejumlah kekecewaannya kepada PSSI. Tae-yong secara terang-terangan mengadu soal PSSI yang kerap mengubah sikap hingga menyinggung masalah transparansi.
Pernyataan Shin Tae-yong ini sampai juga ke kuping PSSI. Seperti dugaan, PSSI, melalui Satgas Timnas Indonesia, pun merasa tidak terima dan menantang sekaligus mengancam akan memecat Shin Tae-yong.
Atas dasar inilah nama-nama calon pelatih pengganti berseliweran. Mulai dari Indra Sjafri, Seto Nurdiyantoro, Fakhri Husaini, hingga yang teranyar, Robert Rene Alberts.
Munculnya nama Robert Rene Albets memang tak sepenuhnya mengejutkan. Sebab, pelatih asal Belanda ini sudah sangat mengenal kultur sepak bola Indonesia.
Telah menginjakkan kaki di sepak bola Indonesia lebih dari satu dekade lalu, Robert meninggalkan rekam jejak manis di sepak bola nasional.
Mulai dari membawa Arema FC juara, hingga membawa PSM Makassar ke papan atas. Maka tak heran jika dirinya masuk ke dalam kandidat pelatih tim nasional.
1. Robert Rene Alberts Pantas untuk Timnas?
Masuknya nama Robert Rene Alberts dalam bursa calon pelatih tim nasional bukan sekali ini saja muncul. Beberapa tahun silam, ia bersama dengan pelatih Bali United, Stefano Cuggura Teco, juga pernah digadang-gadang bakal menggantikan Luis Milla.
Meski begitu, tak ada kabar pasti apakah PSSI pernah melayangkan tawaran resmi kepada dirinya. Namun jika diingat-ingat, sebetulnya Robert pernah memiliki pengalaman untuk membesut skuat Garuda.
Peristiwa itu terjadi pada Januari 2018 silam kala Timnas Selection besutan Robert Rene Alberts dihajar 6-1 oleh Timnas Islandia yang dipersiapkan untuk Piala Dunia.
Meski hasilnya buruk, namun ini jadi bukti bahwa PSSI tak menganggap Robert Rene Alberts sebagai pelatih sembarangan.
Anggapan itu memang benar adanya, sebab eks pemain Ajax Amsterdam ini memiliki pengalaman melatih yang sudah tak diragukan lagi.
Dari Swedia, ia pindah ke Malaysia untuk melanjutkan karier kepelatihan. Di Malaysia ia memenangkan gelar liga dan Piala Malaysia bersama Kedah FA tahun 1993.
Karier kepelatihan Robert Rene Alberts dihabiskan di Asia Tenggara. Selepas dari Malaysia, ia sempat melatih Tanjong Pagar dan Home United di Singapura.
Di Singapura ia berhasil menggondol gelar juara liga. Keberhasilan di Malaysia dan Singapura ini membawanya kepada karier melatih di Timnas Korea Selatan U-19.
Setelah Korsel U-19, Malaysia U-19 pernah merasakan tangan dingin Rene Alberts. Selepas melatih tim nasional, Robert kembali melatih di level klub dengan menangani Serawak FA (2008-09).
Setelah itu, ia mulai melebarkan kariernya di Indonesia dengan melatih Arema FC (2009-2010) yang dibawanya menjuarai liga dan menjadi runner-up Piala Indonesia. Robert juga selama beberapa musim membawa PSM Makassar ke persaingan gelar juara Liga 1.
Catatan ini menjadi bukti bahwa selain mampu membawa tim juara, Robert juga mengenal sekali tipikal pemain Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Ini akan menjadi modal penting bagi Robert jika benar ditunjuk untuk melatih Timnas Indonesia di masa mendatang.
Bicara soal pantas tidak pantas tentu itu relatif. Shin Tae-yong di sisi lain memiliki level kepelatihan yang lebih baik dari Robert karena pelatih asal Korea Selatan itu pernah membawa negaranya berlaga di Piala Dunia.
Namun, seringkali dalam kepelatihan pengalaman dan pengenalan akan karakter pemain memegang peranan yang lebih dominan.
Meksi begitu, peluang Robert Rene Alberts untuk mengisi posisi pelatih Timnas Indonesia sepertinya cukup kecil. Ada beberapa hal yang melandasi keyakinan tersebut.
Saat ini ada dua nama pelatih yang lebih berpengalaman untuk membesut tim nasional di beberapa level usia. Mereka adalah Indra Sjafri dan Fakhri Husaini.
Selain itu, PSSI pernah memiliki pengalaman buruk kala menggunakan jasa pelatih asing di Liga 1, yakni ketika Simon McMenemy gagal memberikan satu kemenangan pun bagi Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022.
Hal terakhir yang membuat peluang Robert Rebe Alberts untuk menggantikan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia kecil adalah fakta bahwa klub asalnya saat ini, Persib Bandung, tak akan begitu saja melepas dirinya di tengah-tengah perjuangan merebut gelar Liga 1 2020.