Pikirkan Beberapa Aspek, Kompetisi Srikandi Cup Tunggu Covid-19 Mereda
INDOSPORT.COM – Kompetisi basket putri Srikandi Cup 2020 nampaknya akan menunggu pandemi Covid-19 mereda terlebih dahulu sebelum dilanjutkan kembali.
Salah satu peserta yakni Sahabat Semarang melalui ketua klub, David Song mengatakan pihak Perbasi masih menyusun protokol kesehatan yang bisa diterapkan dalam pertandingan basket.
Selain itu, tersebarnya klub peserta di beberapa wilayah Indonesia dikhawatirkan akan membuat pengeluaran klub membengkak jika memberangkatkan tim untuk kompetisi Srikandi Cup.
"Mungkin bisa mendapatkan tiket pesawat, tapi aturan yang ketat dan biaya yang sangat mahal menyebabkan klub sangat berat. Ini yang menjadi alasan selain faktor kesehatan," tutur David Song di Semarang, Selasa (09/06/20).
"Tapi yang utama adalah kesehatan dan keselamatan pemain, pelatih, dan ofisial. Resiko masih sangat tinggi. Jadi menunggu hingga Agustus adalah yang realistis," imbuhnya.
Menurut David Song, pihak penyelanggara dan klub peserta sudah sepakat bahwa nasib kompetisi hingga Bulan Agustus mendatang dan berharap di bulan tersebut pandemi Covid-19 sudah bisa teratasi.
"Tim dan penyelenggara sepakat akan kembali berkoordinasi pada Agustus mendatang. Di situ akan diputuskan apakah kompetisi akan berlanjut atau berhenti. Jika lanjut, format dan protokol seperti apa. Jika berhanti, juga perlu pembahasan," beber David Song.
Sementara itu Deddy Setiawan selaku coordinator Srikandi Cup belum bisa memastikan kapan kompetisi akan kembali bergulir. Pihak penyelenggara masih menampung beberapa masukan dari klub peserta.
"Ada beberapa usulan yang masih menjadi pembahasan. Ada yang mengusulkan musim ini dihentikan. Kemudian tahun depan tidak ada kompetisi karena padatnya agenda olahraga seperti PON XX dan SEA Games. Kami masih belum memutuskan secara final apakah Srikandi musim ini lanjut," ujar Deddy.
Srikandi Cup sendiri di tahun 2020 baru menyelesaikan dua seri. Seri ketiga yang rencananya akan berlangsung di Makassar pada 18 Maret silam diputuskan ditunda mengingat saat itu penyebaran Covid-19 mulai masif.