3 Fakta Mees Hilgers, Bek yang Gagal Trial di Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM – Bek Belanda yang gagal trial di Timnas Indonesia, Mees Hilgers nyatanya memiliki 3 fakta. Berikut kami akan merangkumkannya khusus untuk Anda.
Mees Hilgers mengungkapkan dirinya gagal trial di Timnas Indonesia senior yang seharusnya berlangsung pada musim panas 2020 mendatang.
Hal tersebut dikarenakan pandemi virus corona yang tengah menjadi momok menakutkan secara global. Itu diungkapkannya saat melakukan wawancara dengan Yussa Nugaraha.
“Seharusnya di musim panas ini ikut trial di Timnas Indonesia, namun dibatalkan karena corona. Saya ikut trial ke tim senior Indonesia,” jawab Mees.
Kali ini INDOSPORT bakal menghadirkan 3 fakta bek berkebangsaan Belanda yang gagal menjalani trial di Timnas Indonesia, Mees Hilgers.
Versatile
Menurut laporan Transfermarkt, Hilgers memiliki kemampuan bermain dalam dua posisi. Selain menjadi bek tengah, ia juga bisa bermain sebagai gelandang.
Meski begitu, pemain yang masih berusia 19 tahun tersebut lebih sering dimainkan sebagai bek tengah. Mengingat ini merupakan posisi asli sang pemain.
Terhitung, dirinya dipercaya untuk memainkan peran sebagai gelandang sebanyak empat kali bersama FC Twente U-19.
Cukup Berperan dalam Produktivitas
Pada musim 2019/20 ini, Hilgers cukup membantu produktivitas FC Twente U-19. Masih dari sumber yang sama, Hilgers mampu mencetak dua gol.
Gol pertamanya bersama Twente U-19 terjadi saat dirinya membantu timnya mengalahkan Sparta U-19 dengan skor 3-1 di ajang Preliminary round Eredivsie U-19.
Sedangkan gol keduanya dihasilkan saat bermain di ajang Eredivisie U-19. Saat itu Twente U-19 harus tumbang 3-4 dari Heerenveen U-19.
Idamkan Bali United dan Liverpool
Saat menjalani sesi wawancara dengan Yussa, Hilgers menjelaskan bahwa dirinya ingin menjadi bagian dari Bali United.
Menurutnya, tim yang mendapatkan Serdadu Tridatu tersebut merupakan merupakan sebuah klub besar di Indonesia yang sangat ia kagumi.
Meski demikian, ia mengaku untuk saat ini ingin fokus membina karier di Liga Belanda, termasuk membuktikan diri layak masuk skuat senior FC Twente.
“Ingin terus bekerja keras dan dilihat oleh pelatih bahwa saya layak ke tim utama FC Twente atau Heracles (klub Belanda) karena mereka bekerja sama,” ucapnya lagi.
“Dalam dua sampai tiga tahun ke depan saya ingin bermain di level yang lebih tinggi dari Eredivisie, seperti klub Liverpool di Inggris,” tambahnya.