Apa Kabar Juan Carlos Valeron? Legenda Deportivo La Coruna Penghancur AC Milan
INDOSPORT.COM - Jangan mengaku pecinta sepak bola jika tak mengenal Juan Carlos Valeron, legenda Deportivo La Coruna yang pernah hancurkan AC Milan di Liga Champions. Apa kabar dirinya sekarang?
Punya nama lengkap Juan Caros Valeron Santana, dia berhasil menjadi salah satu pemain legendaris di LaLiga Spanyol. Bahkan Juan Carlos Valeron menjadi idola untuk para gelandang hebat Timnas Spanyol seperti Andres Iniesta dan David Silva.
Bahkan David Silva yang kini terus menjadi andalan Manchester City di lini tengah juga pernah mengaku bahwa dirinya memilih nomor punggung 21 sebagai nomor favoritnya karena tumbuh berkembang sebagai pemain profesional dengan mengidolai sosok Juan Carlos Valeron.
"Juan Carlos Valeron bermain bersama ayah saya di Arguineguin (klub lokal di Pantai Selatan Gran Canaria). Juan Carlos selalu jadi panutan bagi saya. Saya mengenalnya dan dia orang yang luar biasa," ucap David Silva di laman resmi Man City.
Selain kemampuan teknikal dan tenang melihat peluang, satu hal yang patut diteladani dari sosok Juan Carlos Valeron selama berkarier adalah tak serta merta tergiur untuk gabung Real Madrid atau Barcelona, selayaknya para pemain berbakat kelahiran Spanyol saat ini.
Gelandang kelahiran 17 Juni 1975 ini juga sangat dikenal dan dihormati saat ia masih berseragam Deportivo medio 2000-2003. Ia juga sukses membawa Super Depor melaju ke babak semifinal Liga Champions 2004 dan memenangkan gelar Copa del Rey pada 2002.
Sebelum bergabung bersama Deportivo, pemain kelahiran Arguineguin, Spanyol ini juga pernah bermain untuk klub Spanyol lainnya seperti Real Mallorca dan Atletico Madrid.
Valeron juga pernah mencicipi tampil bersama timnas Spanyol terutama saat Piala Dunia 2002. Gelandang serang veteran ini sudah bermain sebanyak 46 kali bersama tim Matador.
Hancurkan AC Milan bersama Deportivo La Coruna
Meski dikenal sebagai legenda klub, Valeron bukanlah bagian dari skuat Deportivo La Coruna saat menjuarai LaLiga Spanyol musim 1999/2000.
Bahkan tahun tersebut bisa dibilang menjadi musim terburuk dalam kariernya, saat dia tergabung bersama Atletico Madrid tim asuhan Claudio Ranieri yang terdegradasi ke Segunda Division.
Barulah awal musim 2000/2001 menjadi titik balik karier Valeron saat dia menerima pinangan Deportivo La Coruna. Ya, selama 13 tahun membela tim berjuluk Super Depor, momen terbaik Juan Carlos terjadi di Liga Champions 2003/2004.
Untuk kalian penggemar sepak bola awal 2000an, tentu ingat dengan salah satu comeback paling bersejarah di Liga Champions, saat Deportivo La Coruna vs AC Milan. Ya, Valeron merupakan bagian dari skuat tersebut.
Menghadapi AC Milan di babak perempatfinal Liga Champions 2003/04, Deportivo La Coruna memang menjadi salah satu klub kuat dari LaLiga Spanyol saat itu. Mereka diperkuat para pemain seperti Lionel Scaloni, Djalminha hingga Diego Tristan.
Tapi Valeron dan Deportivo La Coruna harus kalah secara telak dengan skor 4-1 dari AC Milan saat leg pertama perempatfinal Liga Champions 2003/04 di San Siro. Namun siapa sangka, pada leg kedua mereka menorehkan sejarah baru.
Ya, menjamu AC Milan di Riazor pada leg kedua, Deportivo La Coruna benar-benar mengamuk. Rossoneri tak berdaya dan kalah telak 4-0 yang membuat Deportivo La Coruna melenggang ke babak semifinal Liga Champions dengan agregat 4-5.
Dalam kemenangan 4-0 Deportivo La Coruna atas AC Milan, Juan Carlos Valeron turut menyumbang satu gol saat membawa klubnya unggul 2-0 lewat sundulan di menit ke-48 pertandingan.
Itulah comeback yang paling prestisius sepanjang sejarah fase gugur Liga Champions, di mana membalikkan kedudukan saat sudah tertinggal 3 gol paga leg pertama. Tapi sayang, Deporti La Coruna harus terhenti di semifinal usai kalah dengan Porto, yang saat itu diasuh oleh Jose Mourinho.
Keterpurukan Juan Carlos Valeron dan Deportivo La Coruna
Mencapai semifinal Liga Champions musim 2003/2004 bisa dibilang merupakan prestasi tertinggi Deportivo La Coruna dan juga Juan Carlos Valeron semasa karier profesionalnya. Setelahnya, semua seperti berbalik arah, keterpurukan Deportivo dimulai dan begitu juga dengan karier Valeron.
Kejayaan klub yang sampai dijuluki Super Depor itu harus berakhir dengan diawali cedera parah yang membuat Valeron harus absen setahun lebih dari tahun 2006 sampai awal tahun 2008.
Mungkin titik terbawah Deportivo La Coruna saat mereka terdegradasi ke Segunda Division pada tahun 2011. Valeron yang sudah sempat gantung sepatu, memutuskan kembali bermain di musim 2011/12 demi target mengembalikan Deportivo ke LaLiga Spanyol.
Valeron pun berhasil mengantarkan Deportivo kembali promosi ke LaLiga Spanyol untuk musim 2012/13. Meski sudah memenuhi janjinya membawa Deportivo promosi kembali, dia tak kunjung pensiun pasalnya klub yang sudah dia bela belasan tahun itu mengalami krisis.
Penghargaan Publik Spanyol untuk Valeron Jelang Pensiun
Tapi apa daya, kembali berlaga di kasta tertinggi sepak bola Spanyol dengan kekuatan finansial yang sedang krisis, Deportivo benar-benar menjadi lumbung gol klub-klub LaLiga Spanyol musim 2012/13. Valeron pun menyadari usia tak bisa dibohongi dan dikabarkan akan pensiun di akhir musim.
Mendengar kabar salah satu gelandang berbakat negara mereka akan pensiun, publik sepak bola Spanyol memberikan standing ovation setiap kali Valeron ditarik keluar. Hampir di setiap pertandingan peristiwa ini terjadi, seperti di Stadion Santiago Bernabeu hingga Camp Nou.
Valeron ternyata tak jadi pensiun di akhir musim 2012/2013 dan menerima pinangan klub kampung halamannya, Las Palmas pada musim panas 2013.
Pada musim keduanya, Valeron berhasil mengantarkan Las Palmas promosi ke LaLiga Spanyol musim 2015/16 di saat usianya sudah memasuki 40 tahun.
Melihat Las Palmas finish di urutan ke-11 klasemen akhir LaLiga Spanyol 2015/16, Valeron pun akhirnya memutuskan pensiun. Namun memutuskan pensiun di klub kepulauan seperti Las Palmas, perpisahan Valeron dari dunia sepak bola tak sepopuler para legenda lainnya di dunia.
Apa Kabar Valeron Sekarang?
Usai memutuskan pensiun dari dunia sepak bola pada akhir musim 2015/16, Valeron menjadi asisten pelatih Las Palmas untuk LaLiga Spanyol musim 2016/17. Setahun berikutnya, dia menjadi asisten pelatih Las Palmas B selama dua musim beruntun hingga 2019 lalu.
Pada musim panas 2019 lalu, Valeron menerima tawaran baru sebagai pelatih kepala anyar untuk Federasi Sepak Bola Las Palmas. Menurut Marca, tugas barunya adalah mencari bakat-bakat muda dari seluruh wilayah Pulau Kenari.
Di mana nantinya Valeron akan bertanggung jawab penuh untuk membentuk skuat Pulau Kanari yang bakal berkompetisi di Kejuaraan Regional dan Atlantic Cup.
Seperti yang kita ketahui, saat ini beberapa pesepak bola kelahiran Pulau Kenari, Spanyol memang menjadi pemain top seperti David Silva, Pedro Rodriguez hingga Jesse Rodriguez. Dengan pengalaman segudang Valeron, sangat menarik melihat para pemain berbakat yang akan muncul dari pulau tersebut.