Terkait Virus Corona, Pemain Liga Inggris Dinilai Harus Rela Gajinya Dipotong
INDOSPORT.COM - Sekretaris Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengatakan bahwa pemain Liga Inggris harus rela gajinya dipotong di tengah pandemi virus Corona.
Gara-gara pandemi Corona, beberapa tim peserta Liga Inggris mengambil langkah memotong gaji stafnya. Hal itu karena Liga Inggris saat ini sedang ditunda sehingga pemasukan klub berkurang.
Melihat situasi tersebut, Matt Hancock menegaskan bahwa tak hanya staf klub saja yang mendapatkan pemotongan gaji, tapi para pemain juga.
"Mengingat pengorbanan yang dilakukan banyak orang, hal pertama yang bisa dilakukan para pesepak bola ini adalah memberikan kontribusi lebih," ucap Matt Hancock dikutip dari BBC.
Senada dengan Hancock, Sadiq Khan selaku wali kota London menyebut pemain harus menanggung beban dan rela dipotong gajinya demi membantu warga kurang mampu akibat status lockdown yang diambil pemerintah.
Sementara itu, sudah ada beberapa klub yang memotong gaji utuk membantu orang-orang lokal yang terkena dampak pandemi virus Corona. Salah satunya yakni Norwich City yang menyumbangkan 200 ribu poundsterling (Rp4 miliar).
Selain itu, Leeds United telah mengajukan diri untuk mengambil pemotongan gaji, sementara pemain Birmingham City yang berpenghasilan lebih dari 6 ribu poundsterling per seminggu telah diminta mengambil potongan 50% untuk empat bulan ke depan.
Di kompetisi teratas, Eddie Howe yang menukangi Bournemouth menjadi pelatih pertama di Liga Inggris yang gajinya harus dipotong tim. Pasalnya ia dan sang assisten, Jason Tindall, termasuk dalam empat sosok dnegan bayaran termahal di klub bersama sang direktur teknik, Richard Hughes, dan CEO Bournemouth, Neill Blake.
Melihat situasi ini, pihak Liga Inggris dan Asosiasi Pemain Profesional (PFA) pun tak tinggal diam. Disebutkan bahwa keduanya akan menjalankan rapat untuk mendiskusikan program pemotongan gaji pemain dan pelatih beserta staf klub.