Zah Rahan atau Brian Ferreira, Siapa yang Lebih Pantas untuk PSS Sleman?
INDOSPORT.COM - Duo pemain asing buangan Madura United, Brian Ferreira dan Zah Rahan, kuat dikait-kaitkan dengan kepindahan ke klub PSS Sleman. Siapa di antara keduanya yang lebih pantas direkrut?
Madura United secara mengejutkan mencoret pemain asingnya, Brian Ferreira, seminggu sebelum kick off Liga 1 2020.
Dicoretnya Brian Ferreira terbilang cukup mengejutkan lantaran dirinya belum banyak melakoni pertandingan untuk menunjukkan kualitas. Akan tetapi, kedatangan Bruno Matos diyakini jadi penyebab utama terdepaknya gelandang kelahiran Argentina tersebut.
Pencoretan Bruno Ferreira merupakan kejutan kedua yang dilakukan Madura United di bursa transfer kali ini. Sebelumnya, mereka juga memutuskan mencoret Zah Rahan Krangar.
Padahal, pemain Timnas Liberia itu baru saja direkrut awal musim 2020 ini setelah sebelumnya mengalami cedera di musim 2019.
Status tanpa klub yang tersemat kepada Zah Rahan dan Brian Ferreira pun mengundang sorotan. Salah satu klub Liga 1, PSS Sleman, kuat dikaitkan akan mendatangkan salah satu dari dua pemain ini.
Khusus Brian Ferreira, PSS Sleman merupakan klub yang dibelanya di musim 2019 lalu. Sosok Brian Ferreira juga begitu dicintai suporter PSS Sleman. Musim lalu ia bermain sebanyak 20 kali dengan catatan 9 gol dan 5 assist.
Sayangnya, tim PSS Sleman saat ini sudah memenuhi slot pemain asing untuk Liga 1 2020. Namun begitu, bukan berarti kondisi ini tak berbuah.
PSS Sleman sendiri kemungkinan besar masih membuka peluang untuk perombakan formasi pemain asing. Ada kemungkinan skuad Super Elang Jawa melakukan pencoretan nama.
"Soal Brian Ferreira, yang jelas kuota pemain asing PSS Sleman sudah penuh, kecuali nanti dicoret satu nama. Selalu ada kemungkinan, tapi memang belum fix sejauh ini," kata sumber terpercaya INDOSPORT yang enggan disebutkan namanya.
Sekadar informasi, di tim PSS saat ini memiliki dua pemain asing yang berposisi sebagai bek tengah yaitu Aaron Evans dan Alfonso de la Cruz. Di Indonesia, memiliki dua pemain asing berposisi bek tengah memang kurang lazim.
Nama yang paling kuat untuk didepak adalah Alfonso de la Cruz. Selain statistik yang kurang impresif musim lalu, Alfonso juga tak mendapat dukungan dari suporter PSS Sleman.
Di sisi lain, PSS Sleman juga memiliki opsi untuk mendatangkan Zah Rahan. Pemain Liberia ini juga merupakan korban kebijakan transfer 'suka-suka' Madura United. Lalu, siapa kira-kira di antara dua pemain ini yang pantas direkrut PSS Sleman?
Brian Ferreira vs Zah Rahan
Brian Ferreira merupakan salah satu pemain asing terbaik di Liga 1 musim 2019 lalu. Bermain sebanyak 20 kali sebagai gelandang, ia sanggup mencetak 9 gol dan menciptakan 5 assist.
Catatan inilah yang membuat klub Madura United kepincut merekrutnya. Ditambah, usia sang pemain masih sangat muda yakni 25 tahun.
Merekrut Brian Ferreira tentu bakal memberikan banyak keuntungan bagi PSS Sleman. Sebagai tim yang telah merasakan langsung service sang pemain, rasanya tak ada alasan untuk tak mempertimbangkannya kembali.
Ferreira sudah tampil klop dengan pemain-pemain kunci PSS Sleman yang lain seperti Yevhen Bokhashvili (striker) dan Guilherme Batata (gelandang). Tentu akan jadi pekerjaan mudah bagi pelatih baru Dejan Antonic untuk menerapkan taktik.
Selain itu, Brian Ferreira juga bisa ditempatkan di banyak posisi lapangan tengah. Dengan gaya versetile itu, tentu kehadiran Brian Ferreira akan sangat bermanfaat buat PSS Sleman untuk mengarungi panjangnya Liga 1 2020.
Jika melihat PSS Sleman yang kini telah memiliki dua pemain asing di posisi belakang, rasanya akan lebih bijak jika menggantikan salah satu di antaranya dengan Brian Ferreira yang bisa menguatkan lini tengah dan depan. Selain itu, kedekatan Brian Ferreira dengan suporter PSS Sleman juga bisa jadi nilai plus.
Sementara itu, penilaian berbeda diberikan untuk Zah Rahan. Pemain Afrika satu ini juga merupakan salah satu pemain asing terbaik yang pernah bermain di Liga Indonesia.
Kelebihan Zah Rahan yang bisa dimanfaatkan PSS adalah pengalaman segudang yang dimilikinya di persepakbolaan Indonesia. Zah Rahan pertama kali datang ke Indonesia pada 2004 memperkuat Persekaba Badung.
Kelebihan lain adalah kehebatannya dalam bermain sebagai playmaker. Zah Rahan sering menjadi roh permainan tim yang dibelanya. Ia mahir dalam menciptakan assist dan mencetak gol.
Tentu keberadaannya lebih dibutuhkan PSS ketimbang memiliki dua bek asing. Apalagi nilai pasar Zah Rahan lebih murah dari Brian Ferreira saat ini.
Akan tetapi, faktor yang membuat Zah Rahan kurang difavoritkan ketimbang Brian Ferreira adalah umur sang pemain yang sudah tak lagi muda. Zahan Rahan saat ini sudah berusia 34 tahun, terpaut 9 tahun dari Brian yang masih berusia 25 tahun.
Kemampuan sang pemain pun sedikit banyak mengalami penurunan. Hal lain yang perlu dipertimbangkan manajemen adalah faktor dukungan suporter.
Zah Rahan tercatat belum pernah membela PSS. Selain butuh adaptasi, apakah suporter PSS yang dikenal kritis mau menerima dirinya? Jika nantinya PSS memutuskan merombak susunan pemain asing, Brian Ferreira lebih menawarkan banyak keuntungan ketimbang Zah Rahan.