x

AC Milan dan Semua akan Pamer Bojo pada Waktunya

Jumat, 26 Juli 2019 17:06 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
Paulo Dybala berhasil samakan kedudukan skor dengan AC Milan lewat tendangan kotak penalti pada laga Serie A Italia melawan AC Milan pada Minggu (06/05/19) dini hari. Tullio M. Puglia / Getty Images

INDOSPORT.COM – Ini bagian dari trilogi patah hati AC Milan, tentang bursa transfer yang menyakitkan dan harapan yang muncul setelahnya. Tak perlu ditangisi, cukup dijogeti.

Sad boi dan sad girl Milanisti perlahan mulai bisa melihat setitik cahaya di balik kegelapan. AC Milan yang bermodal uang belanja 50 juta euro (Rp849 miliar) pada bursa transfer musim panas 2019/20 telah memperlihatkan gerak-geriknya.

Sebelumnya, mungkin banyak yang persisten mengira AC Milan akan kesulitan memboyong pemain bintang. Buktinya, Lucas Torreira lepas, Stefano Sensi dan Nicolo Barella tertikung, Luka Modric pun tak dapat.

Akan tetapi, semua ada jalan. Rade Krunic dan Theo Hernandez sudah resmi mengikat janji, Ismael Bennacer dan Angel Correa tinggal menunggu kata sah.

Baca Juga

Krunic dan Theo didatangkan dengan total harga 28 juta euro (Rp456 miliar). Sementara itu, Bennacer disebut datang dengan mahar 16 juta euro (Rp255 miliar) plus bonus 1 juta euro (Rp16 miliar), seperti dilansir dari laporan jurnalis Gianluca di Marzio dari Sky Italia.

Demi mewujudkan komposisi ideal pelatih Marco Giampaolo yang hakiki, AC Milan mengejar striker baru sebagai pendamping Krzysztof Piatek.

Angel Correa dari Atletico Madrid yang akhirnya dibidik AC Milan. Rossoneri berani membayar 50 juta euro (781 miliar rupiah) dengan menyertakan bonus sebesar 7 juta euro (110 miliar rupiah).

Baca Juga

Ini adalah bukti AC Milan perlahan akan pamer bojo pada waktunya. Masalah Financial Fair Play (FFP) dan sanksi larangan tampil di Liga Europa 2019/20 tidak menghalangi AC Milan untuk tetap dapat bersaing dengan rival-rivalnya.

Juventus, Napoli, Inter Milan, dan AS Roma mungkin boleh pamer pemain baru, membiarkan AC Milan sakit hati dengan kebijakan Ivan Gazidis demi menyehatkan keuangan.


1. Pembuktian AC Milan kepada Rival

Pemain Bayern Munchen melakukan selebrasi setelah Leon Goretzka mencetak gol ke gawang AC Milan.

Angel Correa masih belum resmi. AC Milan ada potensi untuk sekali lagi sakit hati mengingat Atletico Madrid bisa saja membatalkan transfer Correa mengingat Joao Felix baru saja menderita cedera di laga pramusim melawan Numancia, Sabtu (20/07/19).

Correa saat ini masih tergabung dalam skuat Atletico Madrid dalam tur pramusim. Batalnya Andre Silva ke AS Monaco dapat menjadi pertanda lain, meski AC Milan meyakinkan Correa tetap akan datang ke San Siro.

Cidro janji tegane kowe ngapusi (mengingkari janji teganya kamu berbohong)”. Itu petikan lagi ‘Pamer Bojo’ dari Didi Kempot yang mungkin akan dirasakan AC Milan jika nantinya Correa batal ke AC Milan.

Baca Juga

Meski begitu, AC Milan pasti akan tetap punya jalan untuk pamer bojo kepada rivalnya. Melihat Inter Milan yang masih belum menang di pramusim dan mencak-mencak berburu Romelu Lukaku, AC Milan masih punya harapan.

Fiorentina lah yang justru memiliki posisi terbaik di antara Juventus, Inter Milan, dan AC Milan di ajang International Champions Cup (ICC) 2019.

Pada debutnya yang pahit usai menelan kekalahan 0-1 dari Bayern Munchen di CC 2019, Rabu (24/07/19), Marco Giampaolo melemparkan harapan kepada timnya, bukan sekadar rasa kesal dan kurang puas.

"Kekalahan ini membawa pelajaran yang berharga untuk kami. Penampilan AC Milan juga sangat mengesankan, saya percaya itu," ujar Giampaolo, seperti dilansir dari laman Football Italia.

"Tim kami saat ini sudah mempunyai kualitas, para pemain bisa dengan cepat mengerti kekurangan dan mereka segera belajar untuk memperbaikinya."

Baca Juga

Setidaknya Paolo Maldini sebagai Direktur Teknik AC Milan terus gerak cepat mencari pemain baru dengan upaya tawar-menawar yang di luar nalar.

Ujung-ujungnya, AC Milan tetaplah ingin merasakan juara Serie A Italia yang terakhir dirasakan musim 2010/11. “Koyo ngene rasane wong nandang kangen (seperti ini rasanya orang menahan kangen), rino wengi atiku rasane peteng (siang malam hatiku rasanya gelap)”.

Tansah kelingan kepingin nyawang (masih teringat ingin melihat). Sedelo wae uwis emoh tenan (sebentar saja sudah tidak mau)”.

Pada akhirnya, AC Milan yang punya rencana jangka panjang berupa kesinambungan dan stabilitas tujuan besarnya adalah gelar juara semata.

Dan, AC Milan memulainya dari dapur pacu dengan keuangan yang sehat, belanja yang seimbang namun tidak mengurangi kebutuhan tim untuk menyasar kemenangan.

AC Milan terus berupaya berlari untuk selanjutnya mudah berjalan kaki, sesuatu yang pernah dialami Juventus di masa lalu dan kini telah memetik buah kesabarannya.

Tak perlu risau kalau rival punya pemain bintang untuk bersinar, karena jika sang rival pamer bojo anyar, AC Milan akan merayakannya dengan lagu-lagu patah hati yang melegakan hati.

“Nengopo seneng aku yen mung gawe laraku (kenapa suka aku kalau hanya menyakitiku), pamer bojo anyar neng ngarepku (memamerkan pasangan baru di depanku)”.

Serie A ItaliaAC MilanInter MilanJuventusAngel CorreaIvan GazidisLiga ItaliaBola InternasionalMarco GiampaoloFeature

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom