Suket Teki dan Merayakan Patah Hati Bersama AC Milan
INDOSPORT.COM – Aktivitas bursa transfer klub sepak bola Serie A Italia, AC Milan, terus menggeliat. Lagu Didi Kempot berjudul ‘Suket Teki’ bisa menjadi pengiring yang pas.
Lagu-lagu Didi Kempot belakangan kembali hits (memang selalu hits) di kalangan milenial. The Godfather of Broken Heart atau Bapak Patah Hati itu muncul merambah anak muda sebagai pasar potensial.
Anak muda, terutama kaum adam, ramai merayakan patah hati sambil dijogeti bersama lagu-lagu Didi Kempot. Patah hati sebenarnya tidak melulu soal wanita, tapi juga bisa tentang sepak bola.
Penggemar AC Milan juga banyak yang berada di usia muda. Menikmati penantian prestasi Serie A Italia yang terakhir diraih musim 2010/11.
AC Milan saat ini sedang kembali membangun dinasti yang sempat runtuh di tangan taipan China, Yonghong Li. Rossoneri ditinggali utang 32 juta euro dan kasus Financial Fair Play (FPP) yang membuat AC Milan gagal mentas di Liga Europa 2019/20.
Dari Didi Kempot, penggemar AC Milan belajar untuk merayakan patah hati, bukan dengan ditangisi, tapi dijogeti. AC Milan perlahan mulai bangkit di bawah Elliot Management dan legenda-legenda AC Milan yang berada di balik layar.
Lewat geliat transfernya, AC Milan mulai membangun harapan. Nama-nama mentereng meramaikan jagad media Italia sebagai bakal calon rekrutan pelatih Marco Giampaolo.
Sebut saja Luka Modric (Real Madrid), Dejan Lovren (Liverpool), dan Lucas Torreira (Arsenal) masuk daftar beli AC Milan. Terlihat mewah, namun rawan batal terwujudkan hingga berujung PHP (Pemberi Harapan Palsu).
Di luar itu, ada nama-nama pemain yang menggugah mata, seperti Stefano Sensi, Nicolo Barella, Jordan Veretout, Dani Ceballos, dan Everton Soares. Terlihat mungkin, namun rawan tikungan di menit terakhir.
Dari semua nama mewah dan menggugah itu, yang muncul ternyata Rade Krunic, Theo Hernandez, dan Ismael Bennacer yang segera diresmikan. Di luar ekspektasi, beberapa mungkin tidak familiar dengan pemain-pemain rekrutan AC Milan tersebut.
Di saat seperti ini, lagu ciptaan Didi Kempot berjudul ‘Suket Teki’ (yang sebenarnya lebih popular dinyanyikan Nella Kharisma) begitu pas didengar penggemar AC Milan.
1. Merayakan Patah Hati Bersama AC Milan
“Aku tak sing ngalah (biar aku yang mengalah), trimo mundur timbang loro ati (lebih baik mundur daripada sakit hati). Tak oyako wong kowe wis lali (kukejar pun kau sudah lupa), ora bakal bali (tak mungkin kembali)”.
AC Milan giat mengejar, namun mudah pula melepaskan. Dirayu-rayu AC Milan, dua wonderkid Italia, Stefano Sensi dan Nicolo Barella, justru menyeberang ke rival sekota, Inter Milan.
Menurut laman berita olahraga Calciomercato, Barella bahkan disebut menolak AC Milan karena rupanya ia seorang penggemar I Nerrazzuri, julukan Inter Milan.
Nama buruan AC Milan yang potensial kembali lepas belakangan ini adalah Jordan Veretout. Tawaran 18 juta euro (Rp288 miliar) dari AC Milan ditolak Fiorentina.
La Viola, sebutan Fiorentina, lantas memilih menerima pinangan AS Roma senilai 17 juta euro plus bonus 2 juta euro, seperti dilansir dari laman berita olahraga Football Italia. Sakit, sesakit-sakitnya ditolak sang kekasih hati.
AC Milan terpaksa mengalah alias trimo mundur, kembali menyaksikan bribikan-nya direbut tim lain. Dikejar pun tak bakal kembali, lebih baik mencari yang lain lagi. Aku rapopo (Aku tak apa-apa).
Rossoneri saat ini memang lebih banyak berinvestasi pemain muda. Ego untuk membeli pemain bintang sedikit diredam demi menyehatkan finansial.
“Tak tandur pari, jebul thukule malah suket teki (kutanam padi, ternyata tumbuhnya malah rumput teki)”. Pari di sini adalah Modric, Torreira, Lovren, Sensi, Barella, Veretout, sedangkan suket teki adalah Krunic, Theo, dan Bennacer.
Suket teki memang sering dianggap hama. Namun demikian, siapa sangka suket teki bukan sembarang suket (rumput). Suket teki punya manfaat yang menyehatkan umat.
Dengan nama latin Cyperus rotundur L, rumput teki bisa menjadi obat herbal untuk obat kencing batu, mempercepat pembekuan darah pada luka baru, sampai bedak antinyamuk beraroma mentol, seperti dilansir dari laman manfaat.co.id.
Begitu juga Krunic, Theo, dan Bennacer, mereka punya statistik menawan di balik predikat medioker. Menurut Whoscored, Krunic punya persentase passing success 80,8 persen. Catatan gol dan assist Krunic bahkan lebih banyak dari Barella, yakni 5 gol 7 assist berbanding 1 gol 4 assist.
Sementara itu, Theo tercatat sebagai pemain bertahan yang paling banyak melakukan dribbles success (129) dalam tiga edisi terakhir LaLiga Spanyol.
Bennacer tidak bisa diremehkan sebagai pemain potensial yang mencatatkan 133 pertandingan di usia 21 tahun. Ia terakhir membawa Aljazair ke final Piala Afrika 2019.
Jika dalam kartun Spongebob Squarepants ada prinsip ‘Hidup Seperti Larry’, di sini ada prinsip “Hidup Seperti Didi”. Penggemar AC Milan bisa belajar menanam suket teki dari Didi Kempot dan merayakan pati hati dengan dijogetin, bukan ditangisi.