Eks Manajer Timnas Jadi Tersangka Perencanaan Pembunuhan 4 Tokoh Nasional
INDOSPORT.COM - Mantan manajer Timnas Indonesia, Habil Marati ditetapkan sebagai tersangka setelah terlibat dalam kasus kerusuhan 21-22 Mei 2019 yang terjadi di Jakarta.
Dilansir dari Tempo.co, Habil Marati diduga telah memberikan uang sebesar 60 juta rupiah kepada Iwan Kurniawan, bekas anak buah mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal (purn) Kivlan Zein.
Iwan adalah orang yang diminta oleh Kivlan untuk melakukan pembunuhan terhadap sejumlah pejabat negara. Meski demikian, Iwan Kurniawan tidak menyinggung soal rencana eksekusi pejabat ketika bertemu dengan Habil Marati.
"Pak Habil hanya bilang, 'Demi bangsa dan negara. Semangat!'," ujar Iwan, dikutip dari Majalah Tempo.
Kuasa hukum Habil, Sugito Atmo Prawiro, mengatakan uang yang diberikan kepada Iwan merupakan sumbangan Habil untuk menggelar diskusi bertema Pancasila dan antikomunisme.
Namun, polisi telah menyatakan bahwa Habil Marati berperan dalam kasus dugaan membawa, menyimpan, menguasai, dan menyembunyikan senjata api tanpa izin dengan motif pemufakatan jahat untuk melakukan perencanaan pembunuhan.
Habil Marati sendiri merupakan orang yang pernah mengelola Timnas Indonesia. Namun, perjalanan kariernya di PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) terbilang singkat menyusul kegagalan skuat Garuda pada ajang Piala AFF 2012.
Habil Marati hanya menjabat sebagai manajer selama empat bulan yaitu sejak Agustus 2012 hingga Desember 2012. Timnas Indonesia tersingkir dari Piala AFF 2012 lantaran terhenti di babak penyisihan grup B.
Irfan Bachdim dkk pulang dengan membawa empat poin setelah menahan imbang Laos 2-2, menang atas Singapura 1-0, dan kalah dari Malaysia 0-2.
Dengan hasil itu Timnas Indonesia hanya mencapai peringkat ketiga di penyisihan grup B Piala AFF 2012.