Egy Maulana Vikri dan Pemain Asia Lain di Usia 18 Tahun, Siapa Terbaik?
INDOSPORT.COM – Egy Maulana Vikri telah menyelesaikan musim perdananya di Eropa bersama Lechia Gdansk di usia yang baru menginjak 18 tahun.
Di musim pertamanya, Egy Maulana Vikri telah berhasil menjadi ‘jimat’ keberuntungan bagi Lechia Gdansk. Bagaimana tidak, di musim ini setelah merekrut Egy Maulana Vikri, Lechia Gdansk langsung ‘buka puasa’ gelar juara Piala Polandia setelah terakhir diraih pada 1982/83.
Namun memang tak bisa dipungkiri bahwa menit main dari Egy Maulana Vikri masih sangat minim dengan total hanya mencapai 21 menit saja. Hal itu bisa dipahami karena Egy masih perlu beradaptasi dengan cuaca dan gaya main di Polandia yang berbeda dengan Indonesia.
Baru berusia 18 tahun tapi sudah bermain di Eropa dengan koleksi satu gelar juara menjadi pencapaian Egy Maulana Vikri yang cukup fenomenal. Saking fenomenalnya, nama Egy kerap disandingkan dengan sejumlah bintang asal Asia lainnya seperti Son Heung-min.
Lantas seperti apa perbandingan karier Egy Maulana Vikri dengan sejumlah bintang Asia lainnya? biar adil, kami hanya akan membandingkan pencapaian karier Egy dengan bintang Asia lainnya saat berusia 18 tahun juga.
Apakah karier Egy Maulana Vikri lebih baik dibanding ternama Asia lainnya saat berusia 18 tahun? Berikut INDOSPORT hadirkan analisisnya hanya untuk anda?
1. Son Heung-min
Pertama ada pemain Asia yang saat ini bisa dikatakan sebagai yang tersukses berkarier di benua Eropa yaitu Son Heung-min. Bagaimana tidak, bintang Tottenham Hotspur itu berhasil membawa timnya untuk pertama kali lolos ke final Liga Champions.
Saat berusia 18 tahun, berdasarkan pantauan dari Transfermarkt, Son Heung-min disebut sedang meniti karier di klub Jerman, Hamburger SV pada musim 2010/11. Meski masih sangat muda, Son sudah tampil untuk Hamburger dalam 14 laga dengan torehan 3 gol.
Jelas dari segi statistik, apa yang dicapai oleh Son Heung-min saat masih berusia 18 tahun masih jauh mengungguli Egy Maulana Vikri yang hanya tampil 2 kali dalam semusim. Meski begitu, Egy telah memenangi satu gelar yang jelas lebih unggul dibanding Son Heung-min.
Shinji Kagawa
Jika tadi adalah bintang Korea Selatan, kali ini pemain Asia yang akan dibandingkan dengan Egy Maulana Vikri adalah Shinji Kagawa. Gelandang serang asal Jepang ini telah malang melintang membela sejumlah klub sepak bola Eropa seperti Manchester United, Borussia Dortmund, hingga yang terbaru Besiktas.
Namun begitu, di usia 18 tahun Shinji Kagawa ternyata hanya membela klub Jepang, Cerezo Osaka pada musim 2006/07. Usia muda rupanya tak menghalangi Kagawa untuk menjadi pemain utama dengan tampil dalam 36 laga dan 7 gol.
Sama nasib seperti Son Heung-min, tampil lebih banyak dari Egy Maulana Vikri, tapi tetap tidak berhasil memenangi gelar juara di usia 18 tahun. Selain itu, Kagawa di usia 18 tahun masih membela klub lokal dan belum sempat bermain di Eropa, berbeda dengan nasib Egy.
Neil Etheridge
Jika tadi yang dibahas adalah bintang dari Jepang dan Korea Selatan, kini marilah kita membandingkan Egy dengan pemain tersukses di Asia Tenggara saat ini. Siapa lagi kalau bukan kiper Timnas Filipina, Neil Etheridge yang saat ini bermain untuk Cardiff City.
Neil Etheridge disebut sebagai pemain tersukses di Asia Tenggara karena mampu menjadi pemain inti di sebuah klub yang bermain di ajang bergengsi seperti Liga Primer Inggris. Akan tetapi karier yang sudah sangat baik dari Etheridge tidak serta merta mudah didapatkan.
Pasalnya pada musim 2007/08 saat berusia 18 tahun, Neil Etheridge hanya membela Fulham sebagai pemain muda yang tidak pernah dimainkan sama sekali. Bahkan menit main yang diperoleh Neil Etheridge baru didapatkan ketika berusia 22 tahun.
2. Lee Seung-woo
Korea Selatan memang layak disebut sebagai salah satu negara paling maju dalam hal sepak bola. Bagaimana tidak setelah Park Ji-sung dan Son Heung-min, kini Korea Selatan sudah memiliki sosok bintang masa depan yaitu Lee Seung-woo.
Bintang masa depan Korea Selatan itu saat ini diketahui telah menjadi bintang dari Hellas Verona, klub Serie B Italia. Meski hanya membela klub divisi kedua di Italia, nyatanya perjalanan kariernya tidak bisa dianggap remeh.
Pasalnya ia sempat menima ilmu di Barcelona B pada usia 18 tahun di musim 2015/16. Hanya tampil dalam 3 laga, setidaknya Lee Seung-woo sudah sempat merasakan pelatihan di La Masia yang merupakan saksi bisu perkembangan Lionel Messi.
Wu Lei
Bintang asia terakhir yang perlu kita bandingkan dengan Egy Maulana Vikri adalah Wu Lei yang merupakan permata dari China. Pemain sayap China itu kini membela salah satu klub LaLiga Spanyol, Espanyol dengan catatan lumayan (16 laga, 3 gol).
Meski kariernya saat ini begitu gemilang karena sudah bermain di LaLiga Spanyol, rupanya Espanyol merupakan klub pertamanya di luar negeri. Sebelumnya, Wu Lei lebih banyak menghabiskan kariernya bersama Shanghai SIPG sejak 2006.
Itu artinya saat dirinya berusia 18 tahun, Wu Lei hanya membela Shanghai SIPG dengan catatan bermain dalam 22 laga dengan 6 gol. Jika dibandingkan dengan Egy, jelas Wu Lei kalah mentereng karena masih tertahan bermain di dalam negeri.
Pada akhirnya, melihat perbandingan karier Egy dengan sejumlah pemain asing saat berusia 18 tahun, hanya Son Heung-min yang lebih unggul dengan telah bermain di klub Jerman dan cukup intens.
Meski begitu, Egy sudah ada di jalan yang benar dengan bermain di Eropa, hanya saja ia perlu fokus dan terus belajar agar bisa menjadi Son Heung-min nya Indonesia, semoga!
Terus Ikuti Perkembangan Seputar Egy Maulana Vikri dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.