Mentereng! Rekam Jejak PSM Makassar Kontra Wakil ASEAN di Kancah Asia
INDOSPORT.COM - Klub sepak bola Indonesia, PSM Makassar, segera melakoni debut di Piala AFC dalam pertandingan pembuka fase grup menghadapi Home United di Stadion Jalan Besar, Singapura, Rabu (27/2/19).
Sebelum menyaksikan laga ini, Sobat INDOSPORT perlu mengetahui rekam jejak PSM melawan wakil-wakil Asia Tenggara di kompetisi antarklub Asia yang pernah mereka ikuti pada masa lalu, antara lain Piala Winners Asia (PWA) dan Liga Champions Asia (LCA).
Sepanjang sejarah, PSM pernah berduel dengan empat wakil ASEAN berbeda di kancah Asia. Satu tim di antaranya bahkan sempat dua kali bertemu Pasukan Ramang dalam dua ajang berlainan (PWA dan LCA).
Klub mana sajakah yang dimaksud? Berikut INDOSPORT merangkum duel PSM melawan tim-tim Asia Tenggara di masa lalu beserta statistik lengkapnya.
1. Royal Thai Air Force (Thailand)
PSM pertama kali berjumpa wakil ASEAN dalam kesempatan perdana menjajal kejuaraan antarklub Asia, yakni PWA 1997/98. Tiket ini diraih menyusul kesuksesan menempati posisi runner-up Liga Dunhill 1995/96.
Bertanding di Putaran Kedua Zona Asia Timur, PSM mesti bertarung melawan pemenang Thai FA Cup 1996/97, Royal Thai Air Force (RTAF). Duel berlangsung dalam dua pertemuan (kandang-tandang) di mana kubu Makassar terlebih dulu berstatus tamu.
Secara mengejutkan, PSM yang notabene adalah pendatang baru di level Asia mampu memetik kemenangan 2-1 di markas RTAF. Sepasang gol mereka disumbangkan oleh dua legenda klub, Joseph Lewono dan Rahman Usman.
Klub yang identik dengan warna merah menyala ini pun berhasil melangkah ke babak selanjutnya berkat hasil imbang tanpa gol di leg kedua. PSM unggul 2-1 secara agregat dan berhak melangkah ke perempat final PWA 1997/98.
Berselang tiga tahun kemudian, PSM kembali bertemu RTAF di Asian Club Championship (sekarang LCA) 2000/01. Kali ini, hasil lebih menyakitkan diterima oleh tim lawan berupa kekalahan supertelak 1-11 secara agregat.
Trisula legendaris, Miro Baldo Bento, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Fouda Ntsama, menjadi bintang kemenangan tim kala itu. Masing-masing menyumbang lima, tiga, dan dua gol ke gawang RTAF dalam dua pertandingan kandang-tandang.
2. Song Lam Nghe An (Vietnam)
Klub ASEAN kedua yang pernah menantang PSM adalah Song Lam Nghe An. Jagoan Vietnam ini menjadi saksi keganasan trisula maut Juku Eja saat berduel di Putaran Pertama Zona Asia Timur Asian Club Championship 2000/01.
Song Lam sekaligus menorehkan sejarah manis buat PSM yang kala itu mengukir debut di Asian Club Championship berkat kesuksesan meraih titel juara Liga Indonesia Bank Mandiri (LIBM) 1999/00. Skor telak 4-1 mewarnai penampilan perdana kubu Makassar di ajang ini.
Sempat dikritik lantaran hanya bermain imbang 0-0 di leg pertama, PSM mengamuk di kandang lawan. Gelontoran dua gol Kurniawan, satu Miro, plus sebiji gol Ntsama meloloskan mereka ke Putaran Kedua secara meyakinkan.
3. Krung Thai Bank (Thailand)
Memasuki era LCA, PSM berkesempatan menjajal kekuatan tim Thailand lain, Krung Thai Bank, di fase grup edisi 2004. Juku Eja adalah runner-up LIBM 2003 yang bersaing ketat dengan Persik Kediri pada musim tersebut.
Di sinilah PSM menelan kekalahan pertama dan satu-satunya hingga detik ini dari wakil ASEAN. Aib ini meninggalkan luka mendalam lantaran terjadi di hadapan publik sendiri saat melakoni partai kandang.
PSM menyerah 2-3, bahkan sempat tertinggal tiga gol terlebih dulu dalam kurun waktu 30 menit pertama laga sebelum Ortizan Solossa dan Akbar Rasyid menipiskan skor pada menit ke-38 dan 75. Sebuah tamparan keras untuk pelatih kala itu, Miroslav Janu.
Namun, PSM toh mampu membayar lunas utang kemenangan saat gantian bertandang ke markas Krung Thai. Pasukan Ramang mengantongi tiga poin penuh dan menang 2-1 berkat sumbangsih gol Ronald Fagundez plus Andi Oddang.
4. BEC Tero Sasana (Thailand)
Klub ASEAN terakhir yang pernah merasakan kekuatan PSM yaitu BEC Tero Sasana. Raksasa tradisional Thailand ini menantang Juku Eja di fase grup LCA 2005 dan terpaksa gigit jari karena selalu gagal mendulang tripoin, baik kandang maupun tandang.
BEC Tero bahkan langsung menelan pil pahit di laga pembuka fase grup. Berstatus tuan rumah, Si Naga Perak (julukan BEC Tero) keok 0-1 akibat terkecoh aksi striker haus gol PSM waktu itu, Osvaldo Moreno.
Kemenangan kembali gagal diraih di laga tandang. Penampilan PSM yang hampir selalu trengginas setiap kali bertanding di hadapan publik sendiri memaksa BEC Tero harus puas membawa pulang hasil imbang 2-2.
Itulah rekam jejak PSM melawan wakil ASEAN di kompetisi antarklub Asia. Perincian hasilnya adalah enam menang, tiga seri, dan cuma sekali kalah dari 10 pertandingan dengan perbandingan gol-kebobolan 24-9.
Ikuti Terus Perkembangan Sepak bola Indonesia dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT