x

5 Hal yang Liga Primer Inggris Bisa Pelajari dari Piala Dunia 2018

Kamis, 19 Juli 2018 18:06 WIB
Penulis: Yasmin Rasidi | Editor: Arum Kusuma Dewi
LOGO PIALA DUNIA 2018.

INDOSPORT.COM - Perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia yang baru saja usai meninggalkan pelajaran berharga bagi Liga Primer Inggris.

Pesta bola memang sudah selesai. Para pemain dan pelatih kembali ke aktivitas normal, yaitu istirahat sejenak dan bersiap menghadapi kompetisi domestik bulan depan. Klub-klub juga tengah berburu pemain-pemain yang tampil oke selama sebulan penuh di Rusia.

Baca Juga

Bagi Liga Primer Inggris, ada lima hal yang bisa menjadi pelajaran berharga dari perhelatan pesta bola di Rusia. Apa saja? Berikut INDOSPORT melansir dari ESPN


1. Lukaku dan Pogba Mampu Buktikan Diri

Paul Pogba merayakan kemenangan Prancis di Piala Dunia 2018.

Kedua pemain ini memang tampil oke di awal-awal kompetisi. Tetapi di pertengahan, keduanya sedikit menurun bersama Manchester United. Dan ini membuat pelatih Jose Mourinho sewot.

Tetapi, kita lihat di Rusia. Pogba menjadi pemain yang rajin bergerak dan mampu membantu pertahanan serta mencetak gol indah di partai puncak. Sementara Lukaku, walau mencetak gol di fase grup, tetapi penampilannya solid hingga empat besar. Perannya juga tak kecil dalam tim (ingat assist yang dikonversikan gol oleh Kevin De Bruyne lawan Brasil?).

Mungkin Mourinho bisa menganalisis mengapa kedua pemain keturunan Afrika ini justru tampil moncer bersama negaranya dibanding di klub? Keduanya pemain mahal, jika ditotal nilai transfer keduanya mencapai 165 juta pounds atau Rp3,1 triliun!

Setiap pemain, sehebat apapun, pasti ada masa penurunan karena mereka manusia. Jika dimaksimalkan, tentu mereka akan bisa tampil oke. Contohnya? Marouane Fellaini yang kerap dikritik justru bisa membuat pemain semahal Neymar kebingungan.


2. Pergantian Posisi Bukan Hal Tabu

Nacer Chadli mencetak gol penentu kemenangan Belgia atas Jepang.

Jika pemain bermain tidak di posisinya, dikhawatirkan potensinya tidak akan keluar. Tetapi, hidup tidak kaku. Fleksibilitas itu perlu terlebih di lapangan hijau. Terbukti, beberapa pemain yang bermain di posisi tidak semestinya bisa menampilkan yang terbaik.

Benjamin Pavard bermain sebagai bek tengah di Stuttgart. Tetapi bisa menjalankan fungsinya dengan baik sebagai bek kanan bersama tim nasional Prancis. Kyle Walker adalah bek kanan, tetapi bersama The Three Lions, dia bisa bermain sebagai bek tengah.

Diego Laxalt yang sejatinya adalah gelandang di Genoa, bersama Uruguay bisa berperan sebagai bek kiri. Nacer Chadli yang bermain sebagai sayap di West Bromwich, bersama Belgia justru stabil sebagai bek sayap.

Terlalu banyak eksperimen memang riskan dan tidak baik juga bagi tim. Tetapi sesekali berganti posisi juga tidak salah karena penyesuaian kebutuhan tim.


3. Penguasaan Bola Bukan Berarti Kemenangan

Raphael Varane dan Kylian Mbappe Saat Membela Timnas Prancis di Piala Dunia 2018

Jika ingin menang, maka kuasai bola. Tetapi semua itu tidak menjamin. Yang terpenting adalah bagaimana bermain seefisien mungkin memanfaatkan peluang agar bisa menang.

Final antara Prancis dan Kroasia bisa jadi contoh. Kroasia menguasai bola sekitar 60 persen. Prancis hanya 30 persen. Tetapi, Prancis bermain efisien sehingga bisa menang 4-2 dan jadi juara.

Operan Spanyol saat melawan tuan rumah Rusia tercatat mencapai 1.000 lebih. Ternyata tidak menghasilkan apa-apa dan tidak mengantarkan Sergio Ramos dan kolega menang. Dan akhirnya La Furia Roja harus pulang karena kalah adu penalti.


4. Fokus Bola Mati

Sherdan Xaqhiri melakukan tendangan bebas saat melawan Crystal Palace.

Di Liga Primer Inggris musim 2017/18, 273 dari 1.018 gol tercipta dari bola mati (sekitar 27 persen). Dan persentase gol bola mati di Piala Dunia terbilang tinggi. 73 dari 169 gol di Rusia berasal dari bola mati, sekitar 42 atau 43 persen.

Kemampuan menguasai bola mati ini perlu. Inggris bisa jadi secara bakat tidaklah yang terbaik. Tetapi penguasaan bola mati bisa membawa mereka ke empat besar. Sembilan dari 12 gol The Three Lions adalah dari situasi tendangan bebas, sepak pojok, dan penalti.


5. Ante Rebic Layak Masuk Daftar Belanja

Ante Rebic, gelandang serang Timnas Kroasia.

Luka Modric memang layak jadi pemain terbaik Piala Dunia. Tetapi, penampilan Ante Rebic yang lincah sebagai sayap membuat klub-klub besar kepincut memboyongnya.

Manchester United dan Tottenham Hotspur menjadi klub Liga Primer Inggris yang tertarik merekrutnya dari Eintracht Frankfurt. Sementara raksasa Bundesliga Jerman Bayern Munchen juga tengah memantau pemain berusia 24 tahun ini.

Baca Juga

Rebic sendiri belum mau banyak komentar saat dikaitkan dengan Bayern Munchen. Pihak Frankfurt juga akan menaikkan harga jual pemain pinjaman Fiorentina ini. Jadi, siap-siap merogoh kocek lebih dalam.

Kylian Mbappe Sumbangkan Seluruh Gajinya di Piala Dunia 2018 untuk Amal

Manchester UnitedPrancisBelgiaJose MourinhoPaul PogbaRomelu LukakuMarouane FellainiPiala Dunia 2018Liga Primer InggrisKyle WalkerNacer ChadliLiga InggrisBola InternasionalTRIVIAAnte Rebic

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom