Ketika Minimnya Fasilitas Tak Mengubah Antusiasme di Stadion Pancasila
Tepat pada hari ini, Jumat 1 Juni 2018, merupakan hari libur nasional untuk seluruh masyarakat Indonesia. Itu dikarenakan tanggal 1 Juni merupakan hari untuk memperingati lahirnya ideologi bangsa, Pancasila.
Sejatinya, hari libur nasional untuk memperingati lahirnya Pancasila sudah diusulkan oleh putri dari Soekarno, Megawati Soekarno Putri. Namun kala itu pemerintahan masih dipegang oleh Susilo Bambang Yudhoyono dan belum terealisasikan.
Pemerintah sendiri baru mengesahkan tanggal 1 Juni sebagai hari libur nasional untuk memperingati jadinya Pancasila pada era Joko Widodo, di tahun 2016 silam. Masyarakat Indonesia sendiri baru merasakan dampaknya sebagai hari libur nasional pada tahun 2017 lalu, dan kini di tahun 2018.
Sebelumnya, pria nomor satu Indonesia yang kerap disapa Jokowi itu meminta kepada masyarakat Indonesia untuk tidak hanya sekadar memperingati hari Pancasila saja, tapi juga menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
"Tanpa perjuangan, pesan dalam Pancasila tak akan menjelma jadi realitas. Presiden Jokowi mengajak rakyat bersatu padu dan bergotong royong mewujudkan cita-cita itu," ucap Pramono Anung, selaku Sekretaris Kabinet mengutip pidato Jokowi, dilansir dari Kompas.com.
- Demi PSMS, 8 Suporter Ini Rela Tak Pulang Berbulan-Bulan
- Lawan PSIS, Arema Berpotensi Gunakan Skema Darurat
- Perdana Bela Timnas U-23, Riko Simanjuntak Minta Izin ke Bambang Pamungkas
- Termasuk Persib dan Persija, 5 Klub Besar Liga 1 2018 Kalah Memalukan di Kandang
- Rekan Senegara Neymar Absen Saat PSIS Tantang Arema
- Jadwal Liga 1 Pekan-12: Singo Edan Mencari Kemenangan
1. Tidak Mengurangi Antusiasme Suporter untuk Datang
Apa yang tertulis dalam pidato Jokowi sejatinya terlihat nyata dalam ranah olahraga sepakbola. Berlandaskan nama yang sama, Stadion Pancasila merupakan sebuah tempat atau venue untuk para pencinta sepakbola lokal, meskipun dengan fasilitas yang minim.
Stadion Pancasila, yang merupakan kandang dari salah satu klub Liga 3 Indonesia, PSD Demak, diketahui hanya berkapasitas kurang lebih 2.000 penonton saja. Tapi hal tersebut tidak mengurungkan niat masyarakat lokal untuk berkunjung menyaksikan sepakbola.
Seperti yang telah dikatakan di atas, ‘mengajak rakyat bersatu padu dan bergotong royong mewujudkan cita-cita’, di sini para Bodemania (Bocah Demak Mania), suporter setia PSD Demak besatu padu membela klub kebanggaannya di kasta terbawah sepakbola Indonesia, bagaimanapun keadaannya.
2. Sempat Tidak Lolos Verifikasi
Sekadar informasi, sebelumnya Stadion Pancasila sempat tidak lolos verifikasi saat didaftarkan oleh PSD Demak untuk kandang mereka di Liga Nusantara, 2016 lalu. Itu dikarenakan fasilitas lapangan mereka yang tidak terawat dan rusak parah.
"PSD tak bisa menggunakan stadion kebanggan mereka, Stadion Pancasila, Demak, menyusul kondisi lapangan yang rusak parah dan berlumpur, sehingga tidak layak digunakan untuk menggelar pertandingan," ucap Puthut Wibowoadi, selaku Komite Kompetisi Asprov PSSI Jateng, dikutip dari tribunnews.com.
3. Mengalami Perubahan dan Mirip Stadion Klub Inggris
Namun kini, dikabarkan Stadion Pancasila telah mengalami perubahan serta pembenahan di beberapa tempat, meskipun dari sektor kursi penonton tetap sama. Setidaknya, Stadion Pancasila telah digunakan PSD Demak untuk kandang mereka di Liga 3.
Selain itu, Stadion Pancasila juga dikabarkan sangat mirip dengan Stadion Stag Meadow, milik salah satu klub Inggris, Windsor FC, yang berkompetisi di kasta kedelapan Liga Inggris.
Itu terlihat dari letak tempat duduk penontonnya, serta lapangan yang bersifat lebih terbuka karena tidak dikelilingi oleh bangunan berupa kursi penonton.