Berselisih dengan Pelatih Belgia Jelang Piala Dunia, De Bruyne Dapat Pembelaan
Kevin De Bruyne tampil mengesankan bersama Manchester City yang sukses meraih gelar juara Liga Primer Inggris musim ini. Namun di luar City, De Bruyne ternyata tidak akur dengan pelatih timnas Belgia, Roberto Martinez, jelang gelaran Piala Dunia 2018 di Rusia.
Melihat hal tersebut, mantan pemain Belanda, Rudy Vormer, justru mendukung De Bruyne dan menyentil Martinez secara tidak langsung. Vormer menyebut MArtinez seharusnya dapat merangkul Bruyne di Timnas Belgia demi misi menjuarai Piala Dunia 2018.
1. Berselisih Dengan Pelatih
De Bruyne nyatanya sudah berselisih dengan Martinez selama setahun terakhir. Hak itu dipicu karena gelandang sayap 26 tahun tersebut tidak setuju dengan posisi yang disiapkan sang pelatih untuknya.
“Formasi kami terlalu stagnan, tetapi pemain kami terlalu ingin menguasai bola. Kami mengalami sedikit masalah, seperti saat melawan Meksiko pada Jumat lalu,” tutur Kevin De Bruyne
“Kami kurang bisa menguasai bola saat itu dan saat ini kami tau ada yang harus berubah saat menghadapi tim-tim tersebut," ujar De Bruyne pada Jumat (10/11/2017).
2. Tempatkan di Posisi yang Semestinya
Namun bintang The Blue Sky itu mendapat dukungan dari pesepakbola klub asal Belgia, Rudy Vormer. Ia yakin bahwa De Bruyne bisa memenangkan gelar pertamanya di Rusia.
“Tempatkan dia di tempatnya dan tempatkan anak-anak lain di sekitarnya,” ujar Vormer yang juga menyentil Martinez.
“Dia harus menjadi penting bagi timnya. Biarkan dia menjadi seorang De Bruyne yang kita kenal, biarkan saja dia bermain seperti posisinya di Manchester City. Di sebelah kanan dia memiliki terlalu sedikit bola. Jika Martinez mendengarkan De Bruyne, Belgia menjadi juara dunia."
3. De Bruyne Juga Egois
Tapi Vormer juga mengkritik sikap De Bruyne yang kurang mau berbagi dengan rekan setimnya. Ia kerap kali menunjukkan raut wajah yang tidak antusias.
"Dia seharusnya tidak melakukan itu, karena itu hal yang buruk untuk sebuah tim, meskipun saya mengerti dari waktu ke waktu dia merasa terganggu jika beberapa pemain memberikan bola seperti yang tak ia harapkan, tetapi tidak semua orang sempurna,” pungkas pria berusia 30 tahun itu.