FIFA Usulkan Piala Dunia Baru Diselenggarakan 2 Tahun Sekali
Presiden FIFA Gianni Infantino telah mengusulkan sebuah turnamen yang lebih efektif yang akan disebut Piala Dunia mini. Turnamen ini menampilkan delapan tim internasional yang dilangsungkan setiap dua tahun di samping turnamen akbar empat tahunannya.
Turnamen ini, yang dikenal sebagai "Final 8", akan menjadi puncak dari kompetisi UEFA Nations League yang diusulkan sebagai bagian dari rencana ambisius untuk mereformasi sepakbola internasional yang diyakini FIFA dapat bernilai 25 miliar dolar atau sekitar Rp349 triliun dalam siklus 12 tahun.
Dalam sebuah surat yang diperlihatakan oleh Reuters, Infantino, yang telah mengawasi perkembangan Piala Dunia yang ada dari 32 menjadi 48 tim mulai tahun 2026, menyarankan bahwa turnamen baru itu diselenggarakan setiap bulan Oktober dan/atau November setiap tahun ganjil mulai tahun 2021.
1. Perubahan Piala Dunia Antarklub
Infantino mengatakan ada beberapa investor yang serius dan kompak bersedia untuk menghabiskan dana yang tidak sedikut untuk kompetisi versi bary Piala Dunia Antarklub, yang juga dimulai pada tahun 2021.
Piala Konfederasi, yang saat ini diselenggarakan setiap empat tahun selama satu tahun sebelum Piala Dunia, akan dihapus. Namun, surat itu tidak secara jelas menunjukkan berapa banyak slot yang akan dialokasikan untuk setiap wilayah.
2. Perlu Persetujuan
Rencana itu dikirimkan oleh Infantino masih harus menunggu persetujuan oleh Dewan Pengambil Keputusan FIFA. Kompetisi baru akan berjalan sejajar dengan turnamen internasional yang ada seperti Kejuaraan Eropa, Copa America, dan Piala Afrika, ditambah Piala Dunia tahapan kualifikasi.
Hal tersebut bisa mengarah pada kritik jika FIFA terlalu memperumit sepakbola internasional dan mengurangi nilai Piala Dunia andalannya. Hingga saat ini, FIFA tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar, demikian menurut Thenews.
Sementara itu, badan sepakbola Eropa UEFA dan mitranya untuk Amerika Utara dan Tengah dan Karibia, CONCACAF, telah menyiapkan kontes UEFA Nations League di benua mereka sendiri.
3. Peserta Tim Berdasarkan Peringkat
UEFA Nations League akan melibatkan semua tim nasional di daerah masing-masing yang dibagi berdasarkan peringkat mereka. Ada promosi dan degradasi antara divisi, seperti dalam liga klub domestik konvensional.
Kompetisi perdana UEFA akan dimulai pada bulan September tahun ini. Benua lain harus menyiapkan kompetisi yang serupa untuk turnamen agar dapat berjalan dengan baik. Infantino menyarankan bahwa turnamen mini antarbenua yang serupa dengan Final 8 juga dapat diselenggarakan untuk tim-tim teratas di kasta bawah.
4. Pembagian Pendapatan
Surat Infantino mengatakan bahwa semua pendapatan dari kompetisi akan dibagikan, "Ini berarti bahwa FIFA sebagai organisasi tidak akan mendapat keuntungan secara finansial dari kompetisi ini," katanya dilansir dari The News.
“Kami percaya tawaran ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk konfederasi dan asosiasi anggota serta untuk sepakbola pada umumnya,” lanjutnya.
Dalam proposal terpisah untuk Eropa, surat itu menyarankan bahwa anggota asosiasi dapat menerima hingga 50 juta dolar atau Rp698 triliun untuk ambil bagian di musim UEFA Nations League walaupun jumlah ini hanya untuk federasi peringkat lima besar.
Lima negara Eropa terbesar berikutnya akan menerima 15 juta hingga 20 juta dolar atau sekitar Rp209 triliun hingga Rp279 triliun sementara 33 negara asosiasi dengan peringkat terendah akan menerima 7 juta dolar atau Rp97 milyar.