Mengenang Kekalahan Terburuk Sepanjang Sejarah Timnas Indonesia di Tangan Bahrain
Timnas Indonesia U-23 akan menantang Bahrain di pertandingan perdana Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari malam ini. Menghadapi Bahrain, skuat Garuda Muda yang telah menjalani pemusatan latihan sejak 23 April 2018.
Anniversary Cup yang digelar untuk memperingati ulang tahun PSSI yang ke-83 beberapa waktu lalu memang dijadikan sebagai ajang test event jelang Asian Games 2018. Layaknya simulasi di Asian Games Agustus mendatang, Timnas U-23 akan menghadapi tiga lawan sulit, yakni Bahrain, Korea Utara, dan Uzbekistan.
Bahrain menjadi hadangan perdana armada Luis Milla yang akan diuji kekuatannya jelang Asian Games 2018. Bahrain tidak pernah menjadi tim yang mudah untuk ditaklukan dan hal tersebut pernah terbukti beberapa tahun lalu.
Timnas senior Indonesia pada 2012 silam pernah dibungkam dengan skor telak oleh Bahrain. Kekalahan tersebut bahkan menjadi salah satu yang terburuk yang pernah dialami Skuat Garuda sepanjang masa.
Berikut INDOSPORT sajikan kenangan buruk nan tak terlupakan Timnas Indonesia saat ditumbangkan Bahrain dengan skor telak.
1. Kekalahan 10-0
Pada 29 Februari 2012, Timnas Indonesia menghadapi Bahrain dalam babak Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Bahrain. Bahrain wajib menang dengan minimal 9 gol jika ingin melewati Qatar dan melaju ke babak kualifikasi selanjutnya.
Di sisi lain, Timnas Indonesia tengah dalam kondisi terpuruk dan kalah dalam semua pertandingan di babak grup kualifikasi dan tercatat kebobolan 16 gol. Dualism kepengurusan PSSI dan konflik yang terus terjadi membuat kondisi Timnas Indonesia semakin tak jelas.
Menghadapi Bahrain, Timnas Indonesia dibantai tanpa perlwanan dengan skor telak 10-0. Kekalahan tersebut menjadi yang terburuk untuk Skuat Garuda setelah pada 1974 Indonesia dibungkam Denmark dengan skor 9-0.
Skuat Timnas Indonesia kala itu memang diperkuat pemain-pemain yang kurang meyakinkan dan belum teruji kemampuannya. Regulasi FIFA yang mewajibkan pemain Timnas Indonesia diperkuat pemain yang bermain di kompetisi resmi membuat PSSI kesulitan.
Kompetisi Indonesia pada 2012 lalu terbelah menjadi dua, yakni Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL). PSSI yang kala itu diketuai Djohar Arifin mengakui IPL sebagai kompetisi resmi, padahal klub-klub besar dan para pemain andalan di Timnas Indonesia sebelumnya bermain di ISL.
2. Kekalahan Memalukan Indonesia Tersebar ke Penjuru Dunia
Tak cuma ramai jadi cibiran di dalam negeri, kekalahan 0-10 Timnas Indonesia atas Bahrain juga menjadi bahan perbincangan di belahan dunia lainnya. Kekalahan mencengangkan tersebut membuat Indonesia menjadi perhatian dunia.
Seperti dilansir dari Four Four Two, berita kekalahan telak Timnas Indonesia yang kala itu diasuh Aji Santoso bahkan mampu menutupi kabar pertemuan Pep Guardiola dengan pemilik Chelsea, Roman Abramovich, di Paris.
Kekalahan Timnas Indonesia itu juga membuat media Inggris yang sebelumnya menyoroti kekalahan 2-3 The Three Lions atas Belanda di Wwmbley beralih memberitakan kekalahan memalukan Skuat Garuda.
Situs Goal Inggris membuat sebuah headline ketika Indonesia dibantai Bahrain, mereka menulis artikel berjudul “Lupakan Inggris, Bahrain Taklukan Indonesia 10-0!”
Tuntutan mundur untuk Djohar Arifin pun mengemuka, PSSI yang lebih banyak berkonflik sendiri ketimbang mengurusi Timnas Indonesia diminta segera melakukan perubahan. Dari dalam negeri, para pejabat di era itu bahkan ikut mengomentari keterpurukan Timnas Indonesia yang dilibas Bahrain tanpa balas 10-0.
3. Dugaan Pengaturan Skor
Kekalahan mencolon Timnas Indonesia atas Bahrain membuat FIFA turun tangan untuk melakukan investigasi. Dugaan pengaturan skor sempat mengemuka mengingat Indonesia seolah tanpa perlawanan dan membantu jalan Bahrain lolos ke fase kualifikasi Piala Dunia 2014 selanjutnya.
"Ada kejanggalan dalam hasil pertandingan ini dan kami akan mengadakan pemeriksaan umum," kata salah satu ofisial FIFA kepada BBC Indonesia kala itu.
Selain FIFA, AFC melalui Sekjennya saat itu, yakni Dato Alex Soosay juga melakukan investigasi untuk mengetahui apakah terjadi pengaturan skor dalam pertandingan tersebut. “AFC akan mendampingi FIFA dan bekerja sama dengan badan sepak bola dunia dalam investigasi itu,” demikian menurut Sekretaris Jenderal AFC, Dato’ Alex Soosay.
Seolah menjadi pembelaan untuk kekalahan memalukan tersebut, Ketua PSSI, Djohar Arifin, juga mengungkap keganjilan yang menurutnya terjadi saat Timnas Indonesia dikalahkan Bahrain 10-0. Djohar menilai Timnas Indonesia dicurangi perangkat pertandingan.
"Penalti dadakan, kartu merah kiper yang terlalu dini, pengusiran Aji, kami sungguh kecewa keputusan tersebut. Sempurna kami dikerjain wasit saat itu. Ini laga tidak adil," ungkap Djohar saat itu.
4. Daftar Pemain Timnas Indonesia vs Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2014
Kiper: Samsidar (Semen Padang FC), Andi Muhammad Guntur (PSM)
Belakang: Abdurrahman (Semen Padang FC), Hengky Ardiles (Semen Padang FC), Gunawan Dwi Cahyo (Arema), Sigit Meiko (Persibo), Wahyu Wijiastanto (Persiba), Diego Michiels (Persija)
Tengah: Ricky Akbar Ohorella (Semen Padang FC), Aditya Putra Dewa (PSM), Taufiq (Persebaya), Rendi Irawan (Persebaya), Slamet Nurcahyo (Persiba), Rasul Zainuddin (PSM), Abdul Rahman (Madiun Putra FC)