x

Ajukan Diri di Piala Dunia 2026, Maroko Terganjal Isu Ham dan Hak Hewan

Rabu, 18 April 2018 16:47 WIB
Penulis: Masya Famely Ruhulessin | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Timnas Maroko lolos ke Piala Dunia 2018.

Menjadi tuan rumah bagi turnamen bergengsi Piala Dunia tentu merupakan kebangaan bagi setiap negara termasuk Maroko. Karena memberikan presentasi yang layak, akhirnya FIFA akan mengirimkan tim langsung ke Maroko untuk melakukan penilaian lanjutan.

Sayangnya kedatangan panel evaluasi FIFA selama tiga hari diprediksi berjalan mulus. Beberapa organisasi lokal menyerukan isu HAM dan pelanggaran hak hewan yang dilakukan oleh negara. Bila ini dianggap masalah serius, maka negara Afrika Utara ini akan kehilangan mimpi besarnya.

Baca Juga

1. Berperan Penting

FIFA.

Inside World Football melaporkan, tim panel evaluasi dari FIFA yang beranggotakan lima orang profesional akan memutuskan layak atau tidaknya negara calon tuan rumah Piala Dunia yang mereka kunjungi. Setelah tiba, mereka akan kunjungan ke stadion, pusat pelatihan, hingga situs fan fest yang diusulkan oleh negara dalam proposal penawaran.

Beberapa negara lain yang sebelumnya telah dikunjungi adalah Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Maroko sedang berjuang keras untuk menyambut kunjungan tim panelis minggu ini. hasil penilaian akan menentukan apakah Maroko berhak menjadi kandidat yang dipilih dalam proses pemungutan suara oleh FIFA 13 Juni mendatang.

Sebelumnya Maroko sempat mengkritik sistem poin yang digunakan untuk mengevaluasi dua kandidat kuat tuan rumah Piala Dunia. Mereka pun memprotes FIFA yang sepertinya sengaja menambahkan kriteria baru di menit terakhir menjelang proses pelelangan.


2. Meyakinkan FIFA

Tarik Najem, perwakilan Federasi Sepakbola Maroko dengan jas nyentrik.

Maroko akan berusaha meyakinkan para ahli FIFA tentang kecintaannya terhadap sepakbola. Negara ini telah membuat empat tawaran namun masih gagal untuk menjadi tuan rumah. Masing-masing tawaran mereka ajukan pada tahun 1994, 1998, 2006 dan 2010 ketika kalah dari Afrika Selatan.

"Maroko menawarkan FIFA dan keluarga besar sepakbola global suatu konsep yang inovatif dan kompak. Kami memastikan di sini akan menjadi tuan rumah dengan efisiensi operasional, profitabilitas luar biasa dan selalu mengusung warisan abadi di Maroko dan Afrika," kata presiden komite lelang, Moulay Hafid Elalamy

Ia menambahkan bahwa bila Piala Dunia terjadi di Maroko, maka hal tersebut dapat menjadi sebuah sumber akan kebahagiaan untuk masyarakat Maroko.

"Piala Dunia di Maroko tidak hanya akan menjadi sumber kebanggaan tetapi juga katalisator pembangunan yang hebat."


3. Dikecam Aktivis

Timnas Maroko lolos ke Piala Dunia 2018.

Meskipun menggencarkan kampanye kepada FIFA, namun federasi sepakbola Maroko juga mendapat kecaman dari dalam negeri. Banyak organisasi pecinta hewan seperti Swiss Tierbotschafter merilis rekaman yang memperlihatkan petugas menembak anjing liar yang telah ditangkap.

Selain itu, isu homoseksualitas yang menjadi pelanggaran pidana di negara Afrika Utara juga menjadi salah satu isu yang diangkat ke publik.

“Jika Maroko, mereka serius ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia maka perlu dipersiapkan untuk mencabut pasal yang menghukum orang karena menjadi gay,” ujar Direktur Human Rights Watch dari Inisiatif Global Minky Worden seperti dikutip dari Associated Press.

Bahkan presiden Asosiasi Hak Asasi Maroko, Ahmed El Haij, mengatakan bahwa laporan hak asasi manusia Maroko yang dberikan kepada FIFA telah dimanipulasi.

"Laporan hak asasi manusia Maroko yang disajikan kepada FIFA adalah manipulasi. Padahal masalah di lapangan sangat berbeda."

FIFAPiala DuniaMarokoBola Internasional

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom