Terungkap, 3 Taktik Rahmad Darmawan Ini Bikin Persib Kalah
Kemenangan Sriwijaya FC atas Persib Bandung 3-1 ternyata tak hanya soal motivasi dan kerja keras pemain di lapangan hijau.
Tetap ada hasil pemikiran brilian dari sang arsitek Rahmad Darmawan di laga itu. Setidaknya, ada tiga hal sentuhan yang membuat Sriwijaya FC bisa membalikkan keadaan dan menang dari Maung Bandung.
- Jejak Luis Milla Selama Satu Tahun Menukangi Timnas Indonesia
- Selain Ingin Dinaturalisasi, Addison Alves Mulai Nyaman Sebagai 'Pelayan' Marko Simic
- Kronologi Kisruh Logo dan Nama PSMS Medan: Sejak Dualisme Hingga Kedatangan Edy Rahmayadi
- PSMS Medan Dianggap Pakai Logo dan Nama Ilegal, Ini Kata Kuasa Hukum PT Kinantan
- Sempat Terbebani Gelar Pemain Terbaik, Irfan Jaya Bertekad Perbaiki Performa
1. 1.Formasi
Pertama, RD mengubah formasi dari 4-2-3-1 yang biasanya dimainkan menjadi 4-1-4-1. Zulfiandi bermain tunggal di posisi gelandang bertahan. Sementara empat gelandang serang sekaligus turun, yakni Esteban Vizcarra, Adam Alis, Manuchekhr Dzhalilov dan Makan Konate.
2. 2. Pertukaran Posisi
Karena formasi 4-1-4-1 yang dimainkan RD sedikit menemukan jalan buntu karena pemain tampil tidak lepas. Akhirnya RD menukar posisi Dzhalilov dan Esteban Vizcarra.
Hasilnya, Vizcarra mencetak gol menit ke-47, Marco Maraudje menit ke-49 dan Manuckher Dzhalilov mencetak gol penutup.
3. 3. Tidak Ada Pergantian Pemain
“Tak banyak yang saya lakukan di babak kedua melawan Persib itu. Saya menukar posisi Dzhalilov dan Vizcarra saja. Sementara tidak melakukan pergantian pemain. Alasannya simple saja, karena saya khawatir pergantian pemain justru mengubah ritme permainan. Karena sejak tertinggal di babak pertama, baru di babak kedua pemain mendapatkan ritme permainan. Kemudian saya juga lihat pemain tidak lelah,” kata Rahmad Darmawan, Selasa (03/04/18).
Menurut RD, ketinggalan satu gol di menit 28 melalui Ezechiel N’Douassel membuat pemain terpacu segera menyamakan kedudukan. Sehingga sangat berisiko bagi dirinya melakukan pergantian di saat pemain gencar lakukan pressing.
“Kalau asal mengganti pemain tanpa alasan, untuk apa. Mengganti pemain itu kalau stamina yang menurun atau dia bermain di luar ekspektasi. Di laga lawan Persib, semua pemain sedang pressing. Kalau saya ganti, terus pemain yang masuk ini belum panas dan masih menunggu, malah rugi,” tutur RD.