3 Polemik yang Pernah Menimpa Jersey Timnas Indonesia
Sudah tiga tahun, jersey Timnas Indonesia tidak mengalami perubahan desain. Hingga 2017 ini, desain jersey Timnas Indonesia masih menggunakan model lama. Model jersey yang dipakai Timnas saat ini adalah model yang dirilis pada Piala AFF 2014.
Boleh jadi, tidak adanya jersey baru bagi Timnas Indonesia disebabkan belum ada kontrak baru dengan perusahaan apparel. Nike yang menjadi penyedia jersey bagi Timnas sejak Piala Asia 2007 segera mengakhiri kontrak kedua mereka dengan PSSI. Namun, hingga kini belum ada kabar soal kesepakatan baru antara PSSI dengan Nike atau produsen apparel lainnya.
Tidak hanya soal model yang lama tak diganti, entah kenapa jersey Timnas Indonesia pun beberapa kali tersandung masalah atau polemik. Berikut INDOSPORT merangkai ulasan soal jersey Timnas ini yang disarikan dari berbagai sumber.
1. Pakai Jersey Imitasi
Seharusnya, setiap tim berlabel Timnas mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Kewajibannya sudah pasti berjuang mengharumkan nama bangsa dan menunjukkan sikap yang baik sebagai wakil bangsa. Di sisi lain, para pemain Timnas juga berhak mendapat fasilitas pendukung demi kenyamanan bertanding.
Tapi tidak demikian dengan Timnas Futsal Indonesia. Kejadian yang bikin miris ini terjadi pada ajang Piala AFF Futsal 2010. Saat itu, PSSI selaku pihak yang juga menaungi futsal masih terikat kontrak dengan Nike. Namun, sepertinya tak ada jatah jersey bagi para pemain Timnas Futsal Indonesia.
Bahkan di laga final Piala AFF 2010 tersebut, Vernard Hutabarat dkk mengenakan jersey KW alias produk imitasi. Untuk nama dan nomor mereka sablon sendiri tanpa keterlibatan PSSI. Kabarnya, jersey untuk Timnas Futsal ini sudah habis diborong Timnas Sepakbola.
2. Digugat soal Lambang Garuda
Pada jersey Timnas selalu ada lambang Garuda yang diletakkan di dada kiri. Posisi ini biasanya dipasang logo klub jika dipakai di jersey klub. Lambang burung Garuda ini sudah menghiasi jersey Timnas Indonesia selama puluhan tahun. Tapi entah kenapa, baru di 2010 ada yang mempermasalahkannya.
Adalah David Tobing yang menggugat pemakaian lambang negara di kostum pemain Timnas tersebut pada akhir 2010 lalu. David beralasan, yang lazim dipasang di jersey adalah logo klub, merek apparel, logo sponsor, dan logo organisasi sepakbola. Bukan lambang negara yang sangat sakral.
David pun mengajukan gugatan supaya Timnas tidak lagi memakai logo Garuda. Gugatan yang didaftarkan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu menunjuk PSSI, Presiden RI, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Pemuda dan Olahraga, dan PT Nike Indonesia sebagai tergugat. Namun, gugatan citizen lawsuit ini ditolak PN Jakarta Pusat beberapa bulan kemudian.
3. Gunakan Jersey Bekas
Kondisi buruk soal jersey Timnas ini tampaknya belum berakhir. Peristiwa buruk lain yang terkait jersey Timnas Indonesia terjadi saat melakoni laga persahabatan melawan Timnas Fiji, Sabtu (02/09/17) lalu. Dalam pertandingan yang disaksikan jutaan pasang mata karena disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta itu, terlihat kiper Andritany Ardhiyasa mengenakan jersey bekas pakai.
Dari jauh jersey yang dipakai Andritany memang tidak terlihat bekas pakai. Namun, ketika kamera menyorot punggung sang penjaga gawang, terlihat samar tulisan Awan Setho di bagian atas nomor. Awan Setho merupakan kiper Timnas U-19 di era Evan Dimas. Artinya, jersey tersebut sudah berumur beberapa tahun hingga dipakai kembali oleh Andritany.