x

8 Pemain Kunci di Liga Champions 2017/18

Sabtu, 16 September 2017 05:33 WIB
Editor: Yohanes Ishak

Sebanyak 32 tim Eropa yang terbagi dalam 8 grup berbeda telah memainkan pertandingan perdana mereka di ajang Liga Champions 2017/18.

Kompetisi ini pastinya selalu paling dinanti oleh pencinta sepakbola sejati, terlebih bagi mereka yang menyukai sepakbola Eropa.

Setiap klub elite Eropa, pastinya memiliki mesin golnya masing-masing. Sebelumnya, INDOSPORT juga telah memprediksi siapa saja yang pemain-pemain yang akan menjadi calon top scores Liga Champions musim 2017/18 ini.

Baca Juga

Sukses seorang pemain atau striker dalam urusan mencetak gol tentu tak lepas dari bantuan rekan setimnya, terutama bagi mereka yang berposisi sebagai gelandang tengah maupun sayap.

Ya, pastinya mereka menjadi motor serangan atau poros utama tim yang menjadi kunci utama untuk menciptakan gol bagi tim yang dibelanya.

Setiap posisi di skuat sepakbola, pastinya memiliki peranan yang penting, tak terkecuali bagi mereka yang bertugas sebagai penyuplai bola untuk dijadikan gol.

Lalu siapa sajakah pemain tersebut? Berikut ini INDOSPORT merangkumnya:


1. Paul Pogba

Paul Pogba, pemain termahal milik Man United.

Bagi pencinta sepakbola sejati, siapa yang meragukan kemampuan pemain ber-KTP Prancis ini saat mengolah si kulit bundar?

Berkat kepiawaiannya tersebut, Pogba berhasil membawa mantan klubnya, Juventus menjadi finalis Liga Champions di musim 2014/15 lalu.

Meski gagal memberikan gelar juara di musim tersebut, namun kehadiran Pogba benar-benar merepotkan para pemain sang lawan Barcelona.

Pada musim 2016/17 kemarin, Pogba pindah ke mantan klubnya, Manchester United. Di musim tersebut, Pogba benar-benar memiliki peranan penting United di setiap kompetisi.

Tidak heran, Pogba juga berandil besar dalam memberikan gelar juara Liga Europa di musim tersebut untuk Manchester United.

Nah di musim 2017/18 ini, pastinya Pogba akan menjadi motor serangan bagi Manchester United. Terlebih, dirinya tidak perlu direpotkan lagi untuk bermain sebagai gelandang bertahan karena kehadiran sang pemain anyar Nemanja Matic.


2. Sadio Mane

Sadio Mane sedang menghampiri rekan satu timnya untuk melakukan selebrasi.

Liverpool memang baru kembali ke arena Liga Champions setelah cukup lama absen di kompetisi ini. Meski demikian, bukan berarti mereka dapat dipandang sebelah mata begitu saja.

Kehadiran Mohamed Salah memang akan menambah daya serang bagi tim besutan Jurgen Klopp tersebut. Namun, sosok yang pastinya akan menjadi kunci untuk membangun serangan The Reds, besar kemungkinan akan berada dalam pundak Sadio Mane.

Hal itu dikarenakan Mane memiliki kecepatan dan fisik yang kuat, serta agresif dalam membangun serangan. Sehingga pastinya Mane akan diharapkan Klopp menjadi poros serangan bagi timnya tersebut.

Sementara keberadaan Philippe Coutinho memang masih penting bagi Liverpool di musim ini. Namun, berkaca pada jendela transfer musim panas kemarin, tampaknya pemain asal Brasil itu tidak akan terlalu banyak mengeluarkan permainan terbaiknya.

Sebab, Coutinho memang masih sangat berhasrat untuk pindah ke klub raksasa La Liga Spanyol, Barcelona.


3. Paulo Dybala

Paulo Dybala saat mengeksekusi bola.

Juventus memang lebih mengharapkan Gonzalo Higuain dan Mario Mandzukic sebagai mesin gol mereka, baik di kancah domestik maupun Liga Champions.

Untuk Paulo Dybala, pemain asal Argentina ini memang bisa juga mencetak gol di saat-saat penting. Namun, gaya bermainnya dalam beberapa musim terakhir selalu menjadi motor serangan bagi Bianconeri.

Pada final Liga Champions 2016/17 kemarin, Dybala beberapa kali harus mendapat penjagaan ketat dari pemain sang lawan, Real Madrid. Bahkan, tidak jarang dirinya harus dilanggar demi mencegah Juventus untuk mencetak gol.

Ya, Dybala memang memiliki pergerakkan yang tak terduga. Selain memiliki kecepatan, mantan pemain Palermo ini juga kerap pintar dalam mencari celah, baik untuk memberikan umpan maupun menerima umpan.

Sudah tidak perlu diragukan lagi, Paulo Dybala pastinya akan kembali menjadi poros serangan bagi Juventus di ajang Liga Champions musim 2017/18 ini.


4. Kevin De Bruyne

Bintang Manchester City, Kevin De Bruyne.

Cepat, agresif, serta memiliki tendangan yang akurat membuat pelatih Manchester City, Pep Guardiola selalu mengandalkan De Bruyne untuk membangun serangan tim besutannya.

Bahkan, Pep juga menyebut jika De Bruyne merupakan sosok pemain terbaik yang pernah ia temukan setelah Lionel Messi.

Di musim 2016/17 kemarin serta di awal musim 2017/18 ini, Pep Guardiola nyaris tidak pernah untuk membangkucadangkan De Bruyne di setiap pertandingannya.

Bermain dari sisi sayap, pemain berpaspor Belgia ini seringkali menyisir sisi lapangan kemudian memberikan umpan yang tajam ke rekannya yang berposisi sebagai striker.

Jika tidak ingin gawangnya kebobolan, maka siapapun yang menjadi lawan Man City wajib menahan laju dari mantan pemain VfL Wolfsburg tersebut.


5. Eden Hazard

Eden Hazard saat mengontrol melawan Everton U-23.

Jika di Manchester City ada Kevin De Bruyne, maka di Chelsea ada Eden Hazard. Sama-sama berasal dari Belgia, keduanya juga memiliki permainan yang nyaris serupa.

Hanya saja, Hazard harus diakui memiliki kecepatan dan kepiawaian dalam mengecoh lini pertahanan lawan.

Salah satu aksi memukau Hazard adalah ketika dirinya berhasil mencetak gol ke gawang Arsenal pada musim 2016/17 lalu di Liga Primer Inggris melalui aksi solo run-nya yang juga mampu merusak para pemain bertahan dari Arsenal.

Di musim 2017/18 ini, Hazard memang masih jarang dimainkan oleh pelatihnya, Antonio Conte. Hal tersebut dikarenakan pemain berusia 26 tahun ini belum lama pulih dari cedera ankle, sehingga demi mendapatkan kebugarannya, Conte masih banyak menyimpannya di bangku cadangan.

Namun, Hazard telah dimainkan pada menit-menit akhir dalam dua laga terakhir Chelsea, yakni saat melawan Leicester City di ajang Liga Primer Inggris dan Qarabag FK dalam pertandingan perdana Grup C Liga Champions 2017/18 tengah pekan kemarin.

Dengan demikian, pemain yang pernah perkuat Lille ini sudah dapat menemukan performanya kembali dan pastinya siap menjadi poros serangan The Blues, baik di ajang Liga Champions maupun kancah domestik.


6. Marco Verratti

Marco Verratti, gelandang Paris Saint-Germain.

Jika dibandingkan dengan Paul Pogba, Sadio Mane, Paulo Dybala, Kevin De Bruyne, Eden Hazard, merupakan pemain kunci timnya masing-masing yang memiliki kecepatan, maka tiga artikel berikutnya, termasuk Marco Verratti adalah pemain kunci tim yang lebih bertugas sebagai pengumpan tanpa mengandalkan kecepatan.

Verratti yang musim ini memilih bertahan di Paris Saint-Germain (PSG) daripada menerima pinangan Barcelona tentunya akan diharapkan pelatihnya, Unai Emery untuk bisa memberikan umpan-umpan panjang kepada rekannya yang berposisi sebagai striker.

Selain itu, pemain berkebangsaan Italia ini juga memiliki kekuatan fisik yang baik saat berduel dengan pemain lawan. Sehingga setiap kali dirinya sukses merebut bola atau memotong serangan lawan, Verratti akan langsung memberikan umpan kepada rekannya tersebut.

Apalagi di musim 2017/18 ini, Verratti pastinya akan merasa sangat senang, karena beberapa umpannya besar kemungkinan dapat berbuah menjadi gol, mengingat lini serang PSG sangatlah tajam.

Ya, PSG memiliki trio penyerang maut yang ada dalam diri Kylian Mbappe, Edinson Cavani, dan Neymar Jr. belum lagi jika Emery menurunkan Angel Di Maria yang tak kalah hebatnya dalam membangun serangan.


7. Ivan Rakitic

Gelandang Barcelona, Ivan Rakitic.

Keberadaan Ivan Rakitic di lini tengah Barcelona, seakan membuat para fans klub tersebut dapat melupakan sosok penyuplai bola yang andal sekaligus legenda mereka, Xavi Hernandez dan juga kapten mereka saat ini yang mulai termakan usia, Andres Iniesta.

Pemain asal Kroasia ini memang tidak memiliki kecepatan jika dibandingkan dengan empat artikel pertama. Meski demikian, Rakitic memiliki akurasi umpan yang jauh lebih baik. Tidak hanya itu, mantan pemain Sevilla ini juga sangat cerdik saat melihat rekannya yang tidak terkawal.

Selain itu, Rakitic juga terbilang sangat pandai saat meminta rekannya untuk bergerak mencari ruang kosong, agar dirinya dapat dengan mudah memberikan umpan tersebut.

Tak perlu diragukan lagi, siapapun yang akan menjadi lawan Barcelona. Sosok yang patut diwaspadai selain Lionel Messi dan Luis Suarez adalah Ivan Rakitic.

Sebab, segala serangan yang dibangun oleh klub juara Liga Champions lima kali ini selalu datang dari kaki pemain berusia 29 tahun ini.


8. Casemiro

Casemiro mencetak gol untuk Real Madrid ke gawang Man United.

Sukses Real Madrid menjadi juara Liga Champions dalam dua musim terakhir tak lepas dari peranan pemain asal Brasil ini.

Ya, memang Madrid selalu mengandalkan tiga penyerang mereka yang dikenal dengan sebutan Trio BBC, yakni Karim Benzema, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo. Namun, keberadaan Casemiro juga tak kalah pentingnya.

Bermain di lini tengah bersama Luka Modric dan Toni Kroos, Casemiro memiliki peranan sebagai perusak serangan dari tim lawan.

Modric dan Kroos juga seringkali memberikan umpan atau menjadi motor serangan bagi El Real, tetapi jika tidak ada Casemiro, buka tidak mungkin para pemain bertahan dari Madrid harus bekerja lebih keras.

Lihat saja final Liga Champions di musim 2016/17 kemarin. Beberapa kali, Casemiro mampu mematahkan serangan yang dibangun oleh tim lawan, Juventus.

Bahkan, pemain berusia 25 tahun ini juga turut mencetak satu dari empat gol yang diciptakan Real Madrid ke gawang Juventus.

Dengan demikian, maka Casemiro juga patut mendapat penjagaan ekstra bagi siapapun yang menjadi lawan bagi klub juara Liga Champions 12 kali tersebut.

Real MadridManchester UnitedLiverpoolChelseaManchester CityBarcelonaLiga ChampionsPSGJuventus

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom