x

On This Day: Lahirnya Penyerang Tajam Tukang Gigit Asal Uruguay

Selasa, 24 Januari 2017 11:00 WIB
Penulis: Cosmas Bayu Agung Sadhewo | Editor: Ivan Reinhard Manurung

Di sebuah daerah di Barat Laut Uruguay, terdapat kota bernama Salto. Tepat 30 tahun yang lalu, kota tersebut menjadi saksi bisu lahirnya seorang anak laki-laki yang kelak akan menjadi penyerang yang tangguh.

Dia adalah Luis Alberto Suarez Diaz, atau biasa dikenal dengan Luis Suarez. Anak keempat dari tujuh bersaudara ini sudah menyukai sepakbola sejak kecil. Dia mengikuti kakak tertuanya, Paolo Suarez, untuk menjadi pesepakbola. Namun, saat ini Luis Suarez lebih terkenal dibandingkan dengan kakaknya.


Luis Suarez (kiri) dengan Paolo Suarez.

Saat ini Suarez bermain untuk klub besar asal Catalunya, Barcelona. Selama 2 musim di Camp Nou, dirinya telah meraih 8 gelar prestisius, 1 di antaranya adalah gelar el pichichi yang baru saja musim kemarin diraihnya bersama La Braugana.

El Pistolero mencapai puncak karier tertingginya juga berkat Barcelona. Kolaborasi  mautnya dengan Messi dan Neymar, atau biasa disebut MSN, menghasilkan raihan treble winner di musim 2014/15. Saat itu, Suarez dkk meraih gelar juara Liga Champions,  La Liga Spanyol, serta juara Copa del Rey.


Luis Suarez saat mengangkat Piala Champions, setelah mengalahkan Juventus 3-1.

Memperingati hari jadinya, INDOSPORT akan sajikan beberapa fakta masa kecil, kejadian-kejadian kontroversial serta kehidupan pribadinya selama ini.


1. Masa Kecil Kurang Bahagia

Pojok kanan bawah Luis Suarez saat masih muda.

Kehidupan Suarez kecil tidaklah menyenangkan. Sebelum memulai kariernya sebagai pesepakbola, dirinya harus berpisah dengan kedua orang tua serta keenam saudaranya karena ia ingin tinggal bersama neneknya.

Saat itu keluarganya pindah ke Ibu Kota Uruguay, Montevideo, untuk mencari pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya. Di Salto, kedua orang tuanya bekerja sebagai buruh biskuit.

Namun karena sejak kecil sudah merasakan kasih sayang neneknya, dirinya enggan pindah ke Montevideo. Walau pada akhirnya, hanya sebulan Suarez tinggal bersama neneknya karena kedua orang tuanya memaksa ia untuk mengikuti mereka.


Luis Suarez (kanan) bersama dengan sang nenek (tengah)

Hal ini belum berakhir. Perceraian yang terjadi antara ayah dan ibunya membuat dirinya sedih, karena ia dan keenam saudaranya menjadi beban untuk sang ibu yang saat itu menjadi tulang punggung keluarga.

Sejak saat itu, dirinya bertekat untuk merubah kehidupan keluarganya dengan bermain sepakbola. Berfokus pada ilmu sepakbola yang diperolehnya di Montevideo, ia akhirnya menjadi pemain yang handal dan lihai dalam mengotak atik bola di umurnya yang baru menginjak 11 tahun.

Hal itu membuatnya dilirik oleh Timnas Uruguay Junior. Dirinya diundang untuk mengikuti seleksi latihan. Tapi lagi-lagi, nasib sial menimpa Suarez. Dirinya tidak ikut dalam seleksi tersebut lantaran  tidak mempunyai sepatu bola karena tidak mempunyai biaya untuk membelinya.


2. Pesepakbola Kontroversial

Luis Suarez pernah menggigit Chiellini.

Saat ini Suarez dikenal sebagai penyerang yang tangguh dan tajam di dalam kotak penalti. Tidak hanya itu, dirinya juga mempunyai skill yang mumpuni, yaitu nutmeg, berupa teknik melewati lawan dengan cara mengalirkan bola melalui kedua kaki lawan.

Namun dirinya juga terkenal akan kontroversialnya. Tidak hanya tajam dalam mencetak gol, dirinya juga 'tajam' terhadap pemain lawan, maupun ofisial pertandingan.

'Debut' kontroversialnya terjadi ketika dia berumur 14 tahun. Saat itu, Suarez muda masih bermain di klub asal Uruguay, Nacional. Suarez membuat ulah dengan menanduk wasit karena emosi.

Puncak kontroversialnya adalah saat dirinya bermain di Liverpool, di pertandingan Northwest Derby. Tentu kita semua ingat dirinya menyebut kata “negro” sebanyak 7 kali kepada Evra. Di laga yang berakhir 0-0 tersebut, Evra melaporkan Suarez kepada FA karena perlakuan rasis yang diterimanya.


Insiden rasis yang dilakukan oleh Suarez kepada Evra.

Kejadian itu pada akhirnya membuat FA mengeluarkan hukuman berat untuk Suarez, yaitu larangan bermain sebanyak 8 pertandingan dan didenda 40 ribu poundsterling (sekitar Rp563,5 juta).

Hukuman tersebut tak membuat Suarez jera. Ia kembali membuat ulah dengan mengigit leher pemain Chelsea, Branislav Ivanovic, saat Liverpool menjamu Chelsea di Anfield, 21 April 2013 silam.

Tidak berhenti di situ, ia juga masih melakukan hobi mengigitnya ketika membela Timnas Uruguay di Piala Dunia 2014. Saat laga melawan Italia, ia menggigit Chiellini.

Pasca dua kejadian tersebut, Suarez akhirnya buka suara perihal mengapa dirinya melakukan ‘aksi’ gigitannya itu. Dikutip dari Daily Star, saat menggigit Ivanovic 2013 silam, dirinya mengaku sedang frustasi. Saat pertandingan tersebut, ia memberikan penalti kepada Chelsea dengan melakukan handsball di kotak penalti Liverpool, ditambah saat itu Liverpool sedang tertinggal 1-2 di kandang sendiri.

Sementara saat di Piala Dunia 2014, ia menggigit Chiellini karena ia juga frustasi tidak dapat mencetak gol ke gawang Buffon kala itu. Hal itu pun  ditambah tensi di atas lapangan Piala Dunia membuatnya melakukan hal bodoh tersebut.


3. Kisah Romantis Dirinya dengan Istri dan Kedua Anaknya

Istri dan kedua anaknya tampak hadir saat Luis Suarez mendapat penghargaan sepatu emas.

Luis Suarez tidak hanya mempunyai cerita tentang ketajamannya sebagai penyerang dan kontroversialnya di atas lapangan. Di luar pertandingan, di kehidupan pribadinya, dirinya adalah sosok yang romantis dan juga penyanyang.

Hal tersebut dapat dilihat dari ceritanya dengan sang istri, Sofia Balbi. Diketahui, Sofia dan Suarez sudah berpacaran sejak kecil. Suarez yang saat itu berumur 15 tahun, mulai menyukai Sofia, yang saat itu berumur 13 tahun, saat mereka berdua tinggal di kota Montevideo.

Namun Sofia harus pindah ke Barcelona pada tahun 2003 karena harus melanjutkan studi di sana. Ditinggal oleh cinta pertama dan terakhirnya, membuat Suarez semakin fokus dalam mengasah kemampuan sepakbolanya, demi menggapai cinta pertamanya tersebut di Eropa kelak.


Keluarga bahagia Luis Suarez dan Sofia Balbi.

Hasilnya pun terlihat. Di tahun 2007, saat Suarez masih bermain untuk Ajax, Sofia rela pergi ke Belanda untuk menemui Suarez. Puncaknya, Suarez menikahi Sofia dan hingga kini mempunyai 2 anak.

Kisah kasih sayangnya terhadap sang anak juga terlihat ketika dirinya mencetak gol. Selebrasi Suarez terkenal dengan mencium ketiga telunjuknya sesaat dirinya memasukkan bola ke gawang lawan.


Selebrasi Luis Suarez saat mencium ketiga jarinya.

Hal itu dilakukannya sejak dirinya mempunyai anak kedua, Benjamin. Ketiga jari itu merupakan simbol dari sang Istri, Sofia, anak pertamanya, Delfina (terinspirasi dari Stadion Anfield), dan juga anak keduanya, Benjamin.

LiverpoolChelseaBarcelonaLuis SuarezGiorgio ChielliniBranislav IvanovicSofia BalbiOn This Day

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom