Third Time Lucky
Angka tiga (3) merupakan salah satu bilangan yang unik dan menarik. Menurut filsuf dan ahli matematika, Pythagoras, angka tiga, biasa disebutnya “triad” adalah angka yang paling mulia, paling hebat dibandingkan lainnya. Karena itu merupakan satu-satunya angka yang menyamai jumlah angka-angka di bawahnya.
Dalam budaya China, tiga adalah angka yang menguntungkan karena bernada sama dengan kehidupan. Di dunia olahraga, tiga juga kerap memiliki arti spesial, sebut saja tembakan tembakan tiga angka dalam basket atau munculnya istilah hat-trick.
Senin (14/07/14), Stadion Maracana, Katedral sepakbola dunia, akan menjadi saksi dua tim yang sama-sama memcoba meraih keberuntungan dari angka tiga pada laga puncak Piala Dunia 2014.
Jerman, yang lolos setelah mempermalukan tuan rumah Brasil di semifinal, akan berusaha kembali menjadi juara setelah pada dua penampilan di final sebelumnya selalu gagal. Uniknya, kegagalan Jerman selalu saat Piala dunia digelar di luar benua Eropa, 2002 kalah dari Brasil di Jepang dan 1986 dibekap Argentina di Meksiko.
Di pihak lawan, Argentina akan mencoba mengakhir penantian sejak 1986. Tim Tango akan berjuang keras demi meraih trofi Piala Dunia ketiga mereka.
Yang pasti, Jerman dan Argentina sama-sama ingin keluar menjadi pemenang pada duel ketiga mereka pada final Piala Dunia. Argentina menjadi pemenang pada 1986 di Meksiko, Jerman keluar sebagai juara empat tahun berikut di Italia.
Bicara sejarah, pelatih Argentina berharap pasukannya dapat mengulang pencapaian pada Piala Dunia 1986, saat Tango diperkuat Diego Maradona. Dan kini Argentina memiliki titisan Maradona dalam diri Lionel Messi. “Benar, ada kesamaan dan kami berharap situasi akan berulang,” kata Sabella.
Di lain pihak, arsitek Jerman, Joachim Loew memiliki ambisi untuk membuat sejarah baru. Ya, jika juara Jerman memang akan mengukir sejarah baru. Die Mannschaft akan menjadi tim Eropa pertama yang menjadi juara saat Piala Dunia digelar di Benua Amerika.
“Dulu kami tak pernah mendapat kesempatan, jadi kali ini kami bisa menulis sejarah. Amerika Latin, di tanah sendiri selalu mendominasi. Mengapa kami tak bisa menjadi (tim Eropa) yang pertama? " kata Loew. “Akan menjadi kebahagiaan tambahan jika kami bisa menjadi tim Eropa pertama yang menang di tanah Amerika Latin.”
1. DATA DAN FAKTA
Laga ini menjadi duel kesepuluh tim Eropa melawan Amerika Selatan pada laga final. Tim Amerika Latin menang pada tujuh final.
Ini adalah duel ketiga Jerman melawan Argentina di final Piala Dunia, yang merupakan tersering terjadi. Jerman menang di edisi 1990, sedangkan Argentina pada 1986.
Pada pertemuan terakhir di ajang Piala Dunia, Argentina kalah 0-4 dari Jerman pada perempatfinal 2010 di Afsel.
Jerman sudah delapan kali tampil di final Piala Dunia, tiga di antaranya menjadi juara. Argentina dua kali juara dari lima partai final.
Jerman dan Argentina sudah enam kali beradu di Piala Dunia. Jerman meraih tiga kemenangan dan kalah sekali. Sedankan dua laga berakhir imbang. Pada 2006, Jerman mengalahkan Argentina lewat adu penalti.
Dari total 20 pertemuan melawan Jerman, Argentina mencatat sembilan kemenagan, lima imbang, dan enam kalah.
Pada Piala Dunia 2014 Argentina mencatat empat clean sheets, terbanyak pada turnamen kali ini, Jerman mencatatkan tiga.
Sejarah mencatat, Jerman gagal mencetak gol dalam lima pertandingan di Piala Dunia, semuanya berakhir dengan kekalahan.
Dalam urusan adu penalti, Jerman memiliki catatan sempurna, menang empat kali dalam epat kesempatan. Sedangkan Argentina menangi empat dari lima adu penalti di Piala Dunia,
Jika Jerman juara, Eropa akan menjadi benua pertama yang menjadi juara Piala Dunia tiga kali beruntun. Sebelumnya Spainyol juara pada 2010 dan Italia pada 2006.
2. PLAYER TO WATCH
THOMAS MUELLER
Dalam Piala Dunia 2014 ini, Thomas Mueller menjalankan tugasnya sebagai sumber gol Jerman dengan sangat baik, seperti yang dilakukannya pada empat tahun lalu.
Pada Piala Dunia sebelumnya, Mueller finish sebagai salah satu pencetak gol terbanyak dengan lima gol. Di Brasil 2014, Mueller sudah menyamai pencapaiannya di Afsel. Dia kini mengincar posisi pemain tersubur.
Sebagai ujung tombak, Mueller memang mematikan. Di Brasil 2014, di mencetak lima gol dari sepuluh tembakanke gawang. Tak hanya itu Mueller pun mampu membuka peluang bagi rekan-rekannya, Mueller tercatat 13 kali mencipta peluang.
LIONEL MESSI
Tak ada yang memungkiri, Lionel Messi adalah salah satu pemain terbaik di dunia saat ini. Tapi itu belum lengkap tanpa trofi Piala Dunia. Karena itu, Messi dipastikan akan tampil pol-polan pada final nanti.
Pada Brasil 2014, Messi sudah mengoleksi empat gol, kalah satu dari Mueller. Namun, Messi juga terbilang sukses menjalan peran sebagai motor serangan, tak hanya sebagai pencetak gol. Dalam perjalanan menuju final, Messi sudah membuat 21 peluang.
Menarik dinanti, apakah Messi akan bisa menanggung beban berat yang harus dipikulnya. Maklum, Messi bisa dikatakan adalah separuh kekuatan Argentina. Saat Messi tampil buruk, peluang Argentina menang menipis.
3. LIMA LAGA TERAKHIR & PERKIRAAN FORMASI
5 LAGA TERAKHIR
JERMAN
09/07/14 Brasil 1 - 7 Jerman (Piala Dunia)
04/07/14 Prancis 0 - 1 Jerman (Piala Dunia)
01/07/14 Jerman *2 - 1 Aljazair (Piala Dunia)
26/06/14 Amerika Serikat 0 - 1 Jerman (Piala Dunia)
22/06/14 Jerman 2 - 2 Ghana (Piala Dunia)
*Babak tambahan waktu
ARGENTINA
10/07/14 Belanda 0 - 0 (4-3 P) Argentina
05/07/14 Argentina 1 - 0 Belgia (Piala Dunia)
01/07/14 Argentina *1 - 0 Swiss (Piala Dunia)
25/06/14 Nigeria 2 - 3 Argentina (Piala Dunia)
21/06/14 Argentina 1 - 0 Iran (Piala Dunia)
*Babak tambahan waktu
PERKIRAAN FORMASI
Jerman (4-3-3): Neuer; Lahm, Hummels, Boateng, Höwedes; Khedira, Schweinsteiger, Kroos; Özil, Müller, Götze
Pelatih: Joachim Loew
Argentina (4-2-3-1): Romero; Zabaleta, F Fernández, Garay, Rojo; E Perez, Mascherano; Palacio, Messi, Lavezzi; Higuaín
Pelatih: Alejandro Sabella
4. PREDIKSI
Jerman tampil yak meyakinkan saat melawan Ghana dan Aljazair. Namun tampil spektakuler saat menghantam Portugal dan Brasil. Hal ini tentu menyangkut konsistensi permainan dari anak asuh Loew.
Argentina takjauh berbeda. Mereka tak lagi tampil meyakinkan saat mendekati laga final. absennya Angel di Maria bisa menjadi sebab. Kini Di Maria kemungkinan bisa kembali tampil dan Albiceleste kembali mendapat pemain kreatif selain Messi.
Meski begitu, Jerman memiliki kekuatan lebih lengkap di semua lini. Permainan kolektif Jerman akan menyulitkan gaya bermain Argentina yang mengandalkan skill individu pemain.
Ladbrokes: 1,53 - 4,20 - 7,00
William Hill: 1,50 - 4,00 – 7,00
INDOSPORT: 40% - 25% - 35%