Soal performa Kevin Diks di FC Copenhagen sendiri memang tidak diragukan. Dia bahkan jadi pemain terbaik pada laga Copenhagen vs Galatasaray di Liga Champions.

Pada laga itu, Kevin Diks tampil memukau sepanjang pertandingan. Bek 27 tahun itu memiliki peran penting dalam kemenangan Copenhagen dengan torehan cleansheet.

Dilansir dari laman WhoScored, Kevin Diks turut mencatatkan dua sapuan di garis gawang Copenhagen, sehingga ia menyelamatkan timnya dari kebobolan.

Selain itu, Kevin Diks juga menang dalam tiga kali duel udara dan dua tekel sukses. Maka dari itu, WhoScored memilih bek keturunan Indonesia itu sebagai Man of the Match.

Kevin Diks menjadi pemain terbaik pada laga Copenhagen vs Galatasaray dengan rating 8,8. Catatan ini melebihi rekan-rekannya.

Kevin Diks telah membela FC Kopenhagen sejak 2001. Musim iniKevin Diks mencatat 32 penampilan dengan 1 gol, 2 assist, 4 kartu kuning, dan 1 kartu merah.

Selain itu, Kevin Diks juga pernah memperkuat Fiorentina, Feyenoord, hingga Empoli.

Kevin Diks belum pernah membela Timnas Belanda. Dia hanya sempat masuk Belanda U-19, U-20, dan U-21 pada periode 2014-2016.

Jika Kevin Diks berpeluang membela Timnas Indonesia, maka persaingan di posisi bertahan cukup sengit oleh para pemain keturunan.

Sebut saja Jordi Amat, Sandy Walsh, Elkan Baggott, lalu yang baru saja disahkan adalah Justin Hubner, dan akan menyusul Jay Idzes hingga Nathan Tjoe-A-Oen.

Saat ini, PSSI tengah memproses naturalisasi tiga pemain keturunan kelahiran Belanda. Ketiganya adalah Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, dan Ragnar Oratmangoen.