INDOSPORT.COM - Pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan, bongkar penyebab tim Laskar Antasari digeprek Madura United di laga lanjutan Liga 1, Minggu (10/12/23) sore.
Bertanding di Gelora Bangkalan, Madura United sukses membombardir Barito Putera dengan skor telak 4-1. Laga ini juga diwarnai kartu merah bagi penggawa Laskar Antasari.
Sebenarnya, Barito mencetak gol lebih dulu. Gustavo Tocantins membobol gawang Lucas Frigeri usai menerima umpan Bagas Kaffa yang melakukan akselerasi dengan baik.
Barito Putera hampir kehilangan pemain usai Buyung Ismu mendapat kartu merah setelah menjatuhkan Malik Risaldi di menit 30. Tetapi wasit Ginanjar Latif mengoreksi keputusan itu.
Madura United mencetak gol balasan pada menit ke-41 melalui Malik. Berawal dari sepak pojok, Mahler menyundul bola yang mengenai mistar gawang. Bola rebound disambar Malik sehingga skor menjadi 1-1 di babak pertama.
Memasuki menit ke-64, Dalberto dilanggar di kotak penalti. Wasit pun menunjuk titik putih, dan Jaja menjadi eksekutor. Laskar Sape Kerrap menambah kedudukan dan memimpin 2-1.
Pada menit akhir di waktu normal babak kedua, Renan Alves mendapatkan kartu kuning kedua karena menggunakan tangan saat duel udara. Ada pula yang menyebut ia meludah kepada wasit, hingga akhirnya diusir keluar lapangan.
Dalberto Belo sukses mencetak gol ketiga bagi Madura United pada masa injury time, dan mengubah skor menjadi 3-1. Ini adalah debut yang manis bagi pemain Brasil itu.
Namun, Laskar Sappe Kerap belum selesai. Rivera mencetak gol dengan penyelesaian dingin pada detik-detik akhir laga, dan mengubah kedudukan menjadi 4-1.
Ini adalah kekalahan terbesar Barito Putera di Liga 1 2023/2024. Pelatih Rahmad Darmawan blak-blakan menyebutkan kekalahan timnya adalah karena pemainnya yang emosian.
Rahmad Darmawan Sentil Kepemimpinan Wasit Liga 1
Rahmad Darmawan mengaku kecewa anak asuhnya terpancing emosi saat takluk 1-4 dari Madura United FC di Gelora Bangkalan, pada lanjutan Liga 1 2023/2024, Minggu (10/12/23).
Pemain Barito terpancing emosi di babak kedua, saat wasit menunjuk titik penalti bagi Madura United. Belum lagi saat Renan Alves diberi dua kartu kuning dalam waktu tiga menit.
"Selamat buat Madura United. Hasil ini karena kami membuat kesalahan yang tidak penting dan diawali dengan emosi. Kami tidak bisa mengendalikan diri," ucap Rahmad Darmawan.
"Kami optimis bila melihat permainan babak pertama. Kami bisa mengontrol permainan, melakukan banyak hal di dalam lapangan. Tetapi menurut mereka (pemain), ada keputusan yang tidak adil," ucapnya.
"Lalu timbul emosi itu, sangat disayangkan. Mungkin setiap laga kami kecewa (ke wasit). Tetapi terpancing emosi, akan selalu rugi."
"(Ketimpangan keputusan wasit) itu bisa saja terjadi, dan harus siap sebagai pesepak bola," sambung pria yang akrab disapa RD tersebut.
"Ketika tidak puas, protes wasit. Kemarahan itu buat hilang konsentrasi. Seharusnya kami bijak, fokus mengendalikan permainan dan tetap tenang walau ada kesalahan (wasit)."
Kekalahan 4-1 menjadi yang terburuk bagi Barito Putera musim ini. Rahmad Darmawan berharap hal ini jadi pelajaran agar pemain bisa mengontrol emosi di laga berikutnya.
"Ini rekor kekalahan terbanyak musim ini, jadi evaluasi buat saya, penanggung jawab semuanya. Tapi penting pemain menyadari untuk tetap mengontrol dan mengendalikan diri sendiri."
Berikutnya, Barito Putera akan menghadapi Arema FC dalam laga lanjutan Liga 1 pekan ke-23, Minggu (17/12/23) di Stadion Demang Lehman, Martapura, Kalimantan Selatan.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom