INDOSPORT.COM - Pelatih Timnas Prancis U-17, Jean Luc Vannuchi mengakui timnya tidak beruntung di laga final Piala Dunia U-17 2023 seusai menelan kekalahan dari Jerman.
Pada laga final Piala Dunia U-17 2023 semalam di Stadion Manahan, Solo, Prancis U-17 kalah adu penalti (3-4) dari Jerman U-17. Kedua tim bermain imbang 2-2 di waktu normal.
Jean Luc mengatakan, kegagalan kali imi adalah tanggung jawab dia sepenuhnya. Tim asuhannya memang punya kelemahan di sisi sayap dan itu tidak bisa diantisipasi dengan baik oleh juru taktik 53 tahun itu.
"Ketika kami hilang kesempatan (juara), bagian pertama itu adalah kegagalan saya," bukanya.
-"Kami melakukan pergantian di bagian sayap dan memastikan pemain masih dalam kondisi fisik yang baik. Babak kedua lawan memang mendapatkan kartu merah, tapi kami gagal memenangkan pertandingan," imbuhnya.
Jean menjelaskan, Prancis U-17 sangat gugup di babak pertama sehingga tertinggal 0-1. Ada celah di sisi kiri yang bisa dimanfaatkan Jerman dan para pemain mulai kelelahan di babak kedua.
-Kekalahan semalam dari Jerman U-17, merupakan yang kedua kali bagi Prancis U-17 dalam tahun ini. Sebelumnya, dua negara ini bertemu di final Piala Eropa U-17 2023 dan Jerman menang lewat adu penalti (5-4) setelah bermain imbang 0-0 di waktu normal.
"Dan ini terjadi pengulangan 6 bulan lalu, di mana kami memimpin pinalti dan kalah. Ini sulit untuk kembali kalah dalam waktu 6 bulan," tuturnya.
"Pas lawan senegal bisa menang (adu penalti), kemudian mengalami hal sama lawan Jerman, tendangan pinalti ada berhasil dan ada yang gagal. Di latihan kami sudah melatihnya, tapi sulit di laga asli," imbuh Jean.
Lebih lanjut, mantan pelatih AJ Auxerre itu kegagalan di adu penalti disebabkan faktor kurang beruntung. Sebab, Prancis U-17 terbukti mampu cetak gol ke gawang Jerman U-17.
Setelah Piala Dunia U-17 2023, Jean Luc menyatakan belum mengetahui masa depannya. Dia menandatangani kontrak dengan federasi Prancis dan masih tersisa selama 1,5 tahun.
"Masih kontrak 1,5 tahun. Mungkin mereka (federasi) akan buat keputusan untuk usia 18 tahun," jelasnya.
Secara keseluruhan, Prancis U-17 disebut berkembang pesat. Jean Luc menilai para pemain dapat banyak pengalaman berharga, tapi butuh dukungan besar dari klub agar anak asuhnya semakin matang.
"Tapi saya cukup gembira dengan yg kami lakukan 6 bulan terakhir," tuntasnya.