INDOSPORT.COM - Pelatih Timnas Prancis U-17, Jean Luc Vannuchi mengakui cukup sulit untuk menaklukkan Senegal di babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023. Prancis harus membutuhkan waktu hingga adu penalti untuk bisa menaklukkan Senegal.
Bermain di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Prancis harus bersusah payah untuk melenggang ke babak perempat final Piala Dunia U-17 2023.
The Little Blues bersusah payah saat menghdapi Senegal di babak 16 besar. Hingga waktu 90 menit kedua tim tidak ada yang bisa mencetak gol.
Alhasil pertandingan harus dilanjutkan ke babak adu penalti. Di babak adu penalti, Prancis akhirnya menang atas Senegal dengan skor 5-3.
-Menanggapi pertandingan ini, pelatih Prancis, Jean Luc Vannuchi mengakui pertandingan sangat sulit. Terlebih saat di babak kedua, pemain Senegal dinilai terlalu kuat.
“Pertandingan yang besar, pertandingan yang sangat sulit untuk kami. Di babak pertama saya rasa itu duel yang bagus untuk kami, tapi di babak kedua itu sangat sulit,” buka Jean Luc.
-“Karena Senegal sangat kuat. Banyak kontak, mereka bermain direct, itu filisofinya tidak sama dengan tim di Eropa, jadi kami harus adaptasi,” ambah Jean Luc.
Jean Luc pun mengatakan bahkan para pemainnya sudah kelelahan di babak kedua. Namun dia memahami bahwa dalam panggung Piala Dunia pasti berlangsung dalam intensitas tinggi.
“Sehingga kami di babak kedua banyak pemain yang kelelahan, tapi ini Piala Dunia saya paham, pertandingan selalu hadir dalam intensitas tinggi, Senegal jelas adalah tim yang sangat kuat,” tegas pelatih berambut putih ini.
Jean Luc pun tak menampik bahwa dia memang menyiapkan anak asuhnya untuk babak adu penalti. Bahkan saat memasuki babak adu penalti dirinya memberikan instruksi khusus kepada anak asuhnya untuk melakukan tendangan mendatar.
Analisis dirinya bukan tanpa alasan. Sebab melihat postur tubuh penjaga gawang Senegal, Serigne Diouf yang cukup tinggi akan sulit dengan bola-bola datar.
“Itu (Penalti) adalah bagian dari pertandingan, saya pikir, itu adalah hal yang sangat baik bagi kami karena sangat sulit untuk mendapatkan peluang. Terus mencoba dan saya mengganti pemain untuk penalti karena pemainnya sangat sengit ini pertandingan yang sulit.”
“Saat penalti, saya instruksikan tendang saja secara mendatar, karena kipernya terlalu tinggi. Jadi saya kira dia bagus jika dalam Bola atas. Jadi saya rasa dia akan sulit mengambil Bola datar dan melompat,” tukas dia.
Dengan kemenangan ini Prancis akan menghadapi Uzbekistan di babak perempat final. Laga ini akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo pada Sabtu (25 November mendatang.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom