Kisah Comeback dari Cedera Lutut Paling Luar Biasa di Dunia Masih Milik Ronaldo
Di eranya, pemain seperti Ronaldo sangatlah tidak umum. Badannya besar dan kokoh namun ia masih punya ekplosivitas tinggi serta teknik dan kecepatan di atas rata-rata.
Bisa dikatakan tubuh Ronaldo tidak kuat menahan bakatnya sendiri. Gaya permainannya yang meledak-ledak rupanya sangat membeani persendian dan cedera parah pun tidak dapat terelakkan.
Maka dari itu saat melakukan rehabilitasi, jebolan akademi Cruzeiro tersebut diberi tahu jika bisa kembali bermain pun kemampuannya akan berkurang drastis.
Prediksi itu sempat terlihat bakal menjadi nyata usai di musim 2001/2002, Ronaldo pasca pulih hanya mengemas tujuh gol dari 16 penampilan untuk Inter Milan.
-Bukan statistik yang bagus. Timnas Brasil pun dibuat cemas. Karena di Piala Dunia 2002 mereka ingin mengandalkan Ronaldo demi menjadi juara untuk kali kelima.
Ronaldo justru tak disangka-sangka bisa tampil brilian dan mengukir performa individu paling ikonik sepanjang sejarah Piala Dunia.
-Di Korea Selatan dan Jepang, Ronaldo sudah menceploskan empat gol di fase grup. Saat memasuki babak gugur, ketajamannya tidak hilang dan bersama Rivaldo mengemas masing-masing satu gol untuk menyingkirkan Belgia dari 16 besar.
Pada perempat final Ronaldo puasa gol namun kembali menebar teror saat Brasil melangkah ke semifinal. Lesakan tunggalnya cukup membawa Selecao menggulingkan Turki si kuda hitam.
Jerman yang menjadi lawan Brasil di partai puncak pun tidak luput ia permalukan. Ronaldo memaksa Oliver Kahn, salah satu kiper terbaik dunia saat itu, memungut bola dua kali dari gawangnya sendiri.
Brasil pun keluar sebagai kampiun Piala Dunia 2002. Sedangkan Ronaldo, pulang dengan titel top skor berkat delapan gol. Jumlah lesakan terbanyak dari satu pemain di sepanjang sejarah kompetisi empat tahunan tersebut.
Ronaldo juga kemudian sudah dinati oleh gelar Ballon d'Or keduanya. Sekaligus mendapat 'hadiah' transfer ke Real Madrid seharga 46 juta Euro dan membuatnya punya kesempatan menjadi bagian proyek Los Galacticos jilid pertama sang raksasa Spanyol.
Sebuah kisah comeback dari cedera yang masih tiada dua sampai hari ini. Sesuatu yang bisa Gavi dan mungkin ribuan pesepakbola lainnya di luar sana yang tengah berusaha pulih dari cedera yang mereka derita.