Bola Internasional

Curhat Radja Nainggolan Mati-matian Tolak Tawaran Gabung Juventus Karena Hal Ini

Selasa, 14 November 2023 23:30 WIB
Penulis: Martini | Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© getty images
Radja Nainggolan, pemain berdarah Indonesia yang pernah tolak tawaran gabung Juventus. Copyright: © getty images
Radja Nainggolan, pemain berdarah Indonesia yang pernah tolak tawaran gabung Juventus.

INDOSPORT.COM - Pesepak bola keturunan Indonesia-Belgia, Radja Nainggolan curhat bahwa ia mati-matian menolak tawaran ke Juventus karena tim Nyonya Tua 'main mata' dengan wasit.

Diketahui, Radja Nainggolan adalah anak dari perempuan Belgia bernama Lizy Bogaerts, yang berpasangan dengan Marianus Nainggolan, seorang Batak Toba dari Indonesia.

Namun Radja dan saudara kembarnya, Riana dibesarkan oleh ibunya seorang diri, karena sang ayah meninggalkan mereka saat masih anak-anak.

Maka dari itu, tak heran jika Radja Nainggolan tidak mengetahui silsilah darah Indonesia saat ia masih muda. Ia tumbuh sebagai pesepak bola berbakat di Belgia, lalu merantau ke Italia.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Radja Nainggolan akhirnya bergabung ke Cagliari Calcio di tahun 2010, saat usianya menginjak 22 tahun. Performa Radja terus menanjak dan menjadi incaran klub besar.

Bahkan, Radja Nainggolan blak-blakan jika Juventus merayunya untuk pindah ke Turin, hanya saja ia menolaknya dan memilih hijrah ke klub rival, yaitu AS Roma di tahun 2014 lalu.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Saat berbincang di kanal YouTube Sport77, Radja Nainggolan mengaku puncak kariernya adalah saat membela AS Roma, walaupun setelah itu ia hengkang ke Inter Milan.

"Puncak karier saya adalah AS Roma. Saya merasa sangat bahagia di dalam maupun di luar lapangan," ungkap Radja Nainggolan.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

"Ketika saya pindah ke Inter, saya merasa sedikit kecewa karena harus meninggalkan Roma. Tetapi begitulah adanya," curhat sang gelandang berdarah Indonesia tersebut.

"Saya memilih Inter karena saat itu pelatih Inter adalah (Luciano) Spaletti, dan dia juga merupakan pelatih saya ketika membela AS Roma," imbuhnya.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom