Bukan Arkhan Kaka, Talent Scout Asing Tandai 1 Pemain Timnas Indonesia Gacor Lawan Ekuador
Berkat penampilan Riski Afrisal inilah, Sergei Aleksandrovich yang awalnya mengira Ekuador menang mudah justru terkejut oleh aksi sang tuan rumah.
Dalam laga tersebut, Timnas Indonesia bisa menampilkan penguasaan bola. Ini membuat Ekuador kesulitan memberi tekanan kepada tim besutan Bima Sakti tersebut.
“Diharapkan menjadi pertandingan yang paling mudah ditebak di hari pertama, Indonesia dikejutkan dengan Ultra Mode yang menampilkan penguasaan bola yang membuat tekanan Ekuador tidak efektif,” tulis Sergei Aleksandrovich.
Untuk diketahui, Muhammad Riski Afrisal lahir pada 25 April 2006 di Jombang, Jawa Timur. Ia saat ini berusia 17 tahun dan memiliki tinggi 169 cm.
-Kepiawaian Risal dalam bermain bola memang tak diragukan. Setelah sukses di piala AFF U-16 Agustus 2022, pemain yang bermain sebagai gelandang serang itu direkrut Madura United.
Dirinya dipanggil oleh Bima Sakti memperkuat Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 setelah melalui seleksi ketat selama Training Center (TC).
-Pada Juli lalu ia ikut terbang ke Jerman untuk latihan, dan sparing dengan klub-klub Jerman selama lima minggu.
Pulang dari Jerman, Riski Afrisal lanjut menjalani latihan di Jakarta. Baru 3 November kemarin ia ke Surabaya dan namanya masuk skuat Timnas Indonesia U-17.
Meraih satu poin saat melawan Timnas Ekuador yang akan menjadi modal berharga untuk bisa mendulang poin di Grup A Piala Dunia U 17.
“Alhamdulillah bisa 1-1 dan ini hasil kerja keras pemain, walaupun terasa berat. Kami punya waktu dua hari istirahat setelah ini dan semoga itu bisa membuat kondisi pemain lebih baik lagi,” kata Bima Sakti setelah pertandingan di Mixed Zone Stadion GBT Surabaya, Jumat.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom