INDOSPORT.COM - Kekalahan atas Central Coast Mariners 1-2 yang diwarnai penalti kontroversial membuat langkah Bali United di Piala AFC 2023-2024 tinggal menunggu keajaiban. Bali United hampir pasti disingkirkan Phnom Penh Crown dalam perebutan tiket runner up terbaik.
Bali United dibuat lesu setelah Central Coast Mariners memenangi duel di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (08/11/23) lalu. Penalti Marc Tulio memaksa tiga poin lepas lagi.
Situasi semakin lesu karena dari tayangan ulang, ternyata pemain Central Coast Mariners melakukan diving di kotak terlarang. Sliding Ricky Fajrin tak mengenai pemain Central Coast Mariners yang jatuh.
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, berbicara keputusan wasit di Piala AFC. Bali United selalu dijatuhi hukuman penalti tiap bertemu Central Coast Mariners.
"Normalnya, saya tidak suka berkomentar mengenai wasit. Tetapi masalah ada di pertandingan dengan lawan tim yang sama. Mereka dapat dua penalti di Australia dan kami harusnya juga dapat penalti saat Privat dilanggar," kata Teco.
"Pemain gundah karena mereka tidak melakukan pelanggaran di kotak penalti tetapi wasit berikan penalti," lanjut Teco.
Secara matematis, Bali United sudah hampir pasti tidak bisa lolos ke babak semifinal Piala AFC zona Asia Tenggara. Koleksi 4 poin dari 4 pertandingan membuat peluang menjadi juara grup G sudah pasti lenyap.
Central Coast Mariners menjadi kandidat kuat juara Grup G. Mariners dengan koleksi 9 poin memiliki satu sisa laga kandang melawan Terengganu FC dan melakoni laga tandang ke markas Stallion Laguna FC.
Maka, satu-satunya harapan adalah memburu tiket jalur runner up terbaik. Satu jalur yang diperebutkan 12 klub Asia Tenggara ini juga hanya selubang jarum bagi Bali United.
Dari Grup F, wakil Kamboja, Phnom Penh Crown sudah memiliki 9 poin atau sama dengan wakil Australia, Macarthur FC, yang memimpin klasemen.