Liga Indonesia

Erick Thohir: Sanksi ke Persiraja Bukan karena Kibarkan Bendera Palestina, tapi...

Selasa, 7 November 2023 03:39 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© MO Persiraja
Persiraja takkukkan Semen Padang di laga Liga 2, Sabtu (21/10/23). Foto: MO Persiraja. Copyright: © MO Persiraja
Persiraja takkukkan Semen Padang di laga Liga 2, Sabtu (21/10/23). Foto: MO Persiraja.

INDOSPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan bendera Palestina boleh dikibarkan suporter saat mendukung timnya di kompetisi nasional. Dia telah berkoordinasi dengan FIFA mengenai hal tersebut.

Menurut Erick, FIFA tidak mempermasalahkan apabila ada suporter yang membawa dan mengibarkan bendera Palestina saat pertandingan, baik Liga 1, Liga 2 maupun Liga 3. Itu dianggap sebagai simbol dukungan pada kemanusiaan dan perlindungan HAM. 

Ketum memastikan, tidak ada sanksi yang bakal diterima klub atau suporter ketika menyuarakan hal yang dinilai benar.

"FIFA menghargai kebebasan berekspresi. Apalagi pada perlindungan HAM dan kemanusiaan. Ini terutama dalam konteks pengibaran bendera Palestina,” kata Erick Thohir.

“Jadi PSSI dalam hal ini menegaskan tidak ada pelarangan apalagi sanksi," imbuhnya.

Penegasan itu disampaikan Erick karena ada isu yang berkembang bahwa Komite Disiplin PSSI menjatuhi sanksi pada Persiraja Banda Aceh, lantaran mengibarkan bendera Palestina. 

Diketahui, ada suporter yang memasuki lapangan Stadion Harapan Bangsa saat melawan Semen Padang dan mengibarkan bendera Palestina dalam lanjutan Liga 2 musim 2023/24. 

Akibat hal tersebut, tim Laskar Rencong didenda Rp10 juta oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Menurut Erick Thohir, isu itu hanya disinformasi yang disebarkan oleh oknum tak bertanggung jawab. 

Menteri BUMN itu menegaskan, hal yang jadi sorotan dalam kasus itu bukanlah bendera Palestina, melainkan soal suporter melakukan pitch invasion. 

"Jadi tegas yang terjadi di Persiraja bukan karena ada suporter mengibarkan bendera Palestina tapi soal suporter yang melakukan pitch invasion yang hal itu tidak diperkenankan,” jelas Erick Thohir.

“Apalagi kita sangat ketat menerapkan standar keamanan di lapangan seusai peristiwa Kanjuruhan,” sambungnya.

Senada dengan Erick, Ketua Komite Hukum PSSI, Ahmad Riyadh menegaskan pengibaran bendera Palestina bukanlah hal yang dilarang. Oleh karena itu PSSI tidak memberi sanksi melainkan aspirasi. 

Riyadh mempersilakan suporter untuk menunjukan solidaritasnya dengan tetap di tribune stadion. Itu juga yang di sejumlah pertandingan di belahan dunia lain, yang mana suporter membentangkan bendera dan spanduk dukungan ke Palestina dengan cara yang benar.

Ketua Komite Hukum PSSI meminta agar tidak ada suporter yang melakukan pitch invasion atau menyerbu masuk ke lapangan. Hal itu melanggar peraturan dan keselamatan. 

"Perlu digarisbawahi bahwa setiap bentuk pitch invasion itu dilarang. Apalagi saat ini kita sedang melakukan transformasi setelah tragedi Kanjuruhan di mana disiplin soal kode keamanan dan keselamatan adalah hal yang mutlak. Karena itu penonton menyerbu masuk ke lapangan tidak diperkenankan," tegas Riyadh. 

Riyadh menambahkan selama ini komitmen PSSI pada Palestina tak perlu diragukan. PSSI dan Federasi Sepakbola Palestina memiliki relasi spesial. Bahkan rutin menggelar kerja sama dan uji coba. 

Bahkan yang teranyar, kata Riyadh, Ketum PSSI Erick Thohir menawarkan Indonesia sebagai kandang Palestina kala mereka menjamu Australia pada kualifikasi Piala Dunia 2026 November ini. 

"Soal komitmen PSSI pada Palestina tak perlu diragukan. Seperti yang diucapkan oleh Ketum PSSI, kandang Indonesia adalah kandang Palestina juga,” tuntas anggota komite eksekutif PSSI itu.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom