INDOSPORT.COM - Persebaya Surabaya babak belur dihajar Persik Kediri di Stadion Brawijaya dengan skor 0-4 dalam lanjutan Liga 1 2023/2024, Jumat (27/10/23).
Hasil minor ini menjadi kedua kalinya bagi Persebaya Surabaya setelah sebelumnya mengalami hal serupa ketika melawat ke markas Bali United.
Dari kekalahan itu, lahirlah tiga fakta usai Bajul Ijo babak belur dihajar Persik Kediri yang baru saja berakhir, Jumat (27/10/23). Berikut rangkumannya.
1. Song Ui-Young Jadi Bek
Krisisnya lini belakang Persebaya Surabaya pada laga melawan Persik Kediri membuat Josep Gombau membuat keputusan mengejutkan.
Pelatih asal Spanyol ini memilih menempatkan Song Ui-Young sebagai pemain bertahan, alih-alih memilih Salman Alfarid dan Yohanes Kandaimu.
Pemain asal Singapura ini diplot sebagai pemain bertahan menemani Riswan Lauhin di tengah. Sedangkan Kasim Botan juga ditempatkan pada posisi berbeda, dia berada menempati bek kanan.
Josep Gombau menjelaskan, keputusan memainkan Song sebagai bek tengah karena Persebaya tidak memiliki pemain di posisi tersebut.
“Song bermain bek tengah karena kami punya banyak pemain cedera. Saya memutuskan Song bermain bek dan sudah mencoba bermain bagus sesuai strategi yang direncanakan,” katanya usai pertandingan.
“Dia sangat membantu tim dengan bermain bagus ketika Dusan absen, Catur dan Kadek cedera,” lanjut pelatih asal Spanyol ini.
2, Drama Penalti
Pertandingan Persik Kediri vs Persebaya Surabaya yang berlangsung di Stadion Brawijaya, Kediri terdapat drama menjelang berakhirnya babak pertama.
Wasit Zetman Pangaribuan memberikan hadiah penalti kepada Persik Kediri, usai menganggap kaki Song menjegal salah satu pemain Macan Putih di kotak terlarang.
Keputusan ini nyatanya diprotes oleh pemain Persebaya dan asisten wasit tampaknya juga memiliki pengamatan berbeda.
Setelah beberapa menit terjadi protes, akhirnya penalti untuk Persik Kediri diurungkan. Eksekutor Flavio Silva tampak kesal dengan membanting bola.
Sebaliknya, di kubu Persik Kediri para pemainnya melontarkan protes ke wasit. Protes ini berlangsung hingga pertandingan berakhir.
Josep Gombau menilai, keputusan wasit menganulir penalti untuk Persik Kediri sudah tepat.
“Wasit sudah memberi keputusan yang tepat dan saya tidak berpikir ini menjadi sebuah alasan,” ungkapnya.
3. Kekalahan Terbesar Persebaya atas Persik
Persebaya Surabaya menelan kekalahan terbesar atas Persik Kediri 0-4 dari lima pertemuan terakhir.
Sebaliknya, kemenangan ini menjadi yang terbesar bagi Persik Kediri dalam lima pertemuan terakhir.
Sebagaimana diketahui, Macan Putih selalu gagal meraih kemenangan dengan skor besar. Terakhir mereka menang dari Persebaya dengan skor 0-1 pada 18 Maret 2023 di Stadion Brawijaya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom