INDOSPORT.COM - Bertrand Crasson resmi ditunjuk sebagai pelatih anyar PSS Sleman di Liga 1 Indonesia 2023/24. Siapa sebenarnya sosok yang dipercaya menggantikan posisi Marian Mihail ini? Berikut profilnya.
Marian Mihail akhirnya benar-benar meninggalkan PSS Sleman. Permintaan untuk mundur sudah disetujui setelah dua kekalahan beruntun di Liga 1 2023/24.
Tak butuh waktu lama bagi PSS Sleman untuk menentukan pengganti Marian Mihail. Sosok itu adalah asistennya yang berasal dari Belgia, Bertrand Crasson.
"Saya sudah bicara langsung dengan Crasson tentang target PSS Sleman," kata Presiden Direktur PSS Sleman, Gusti Randa, Senin (9/10/23).
"Dia berkomitmen untuk memberikan kemampuan terbaiknya. Kami berharap Crasson melanjutkan kode disiplin yang ditanamkan Coach Marian Mihail serta meningkatkan prestasi PSS Sleman
Pelatih berlisensi UEFA Pro ini diyakini bisa menjadi solusi buat menyudahi penurunan prestasi PSS Sleman di Liga 1 2023/24. Ia punya segudang pengalaman berkarier di penjuru dunia.
Bela Napoli di Serie A
Bertrand Crasson merupakan salah satu nama populer di Belgia. Semasa menjadi pesepak bola profesional, dia pernah membela Napoli di Serie A Italia.
Momen itu terjadi pada 1996-1997. Bertrand Crasson merupakan salah satu pemain andalan Napoli yang dibesut eks pemain timnas Italia, Vincenzo Montefusco.
Bertrand Crasson bisa melakoni posisi bek kanan serta bek tengah. Sayangnya, kebersamaan dengan Napoli selama dua musim tak berjalan mulus.
Napoli menjadi penghuni papan bawah Serie A 1997/98 hingga harus turun kasta ke Serie B. Crasson pun kemudian pulang ke Belgia setelah puluhan caps di Liga Italia bersama Napoli.
Ia menjadi legenda Anderlecht berkat enam gelar liga domestik dan tiga gelar turnamen di Belgia. Ia mencatatkan 26 caps bersama timnas Belgia, termasuk tampil pada Piala Dunia 1998
Bertrand Crasson diturunkan dalam laga melawan Belanda. Kala itu, Belanda diperkuat nama-nama, seperti Edwin van der Sar, Patrick Kluivert, Frank de Boer, hingga Marc Overmars.
Pengalaman Jadi Pelatih Pengganti
Usai pensiun sebagai pemain, Bertrand Crasson merintis karier pelatih. Dia pernah menjadi bagian dari staf kepelatihan di akademi BEC Tero Sasana, Thailand.
Setelah pengalaman melatih tim akademi, Crasson melanjutkan karier di Eropa lagi. Ia pernah mengalami situasi sama ketika naik jabatan dari asisten pelatih, caretaker, hingga menjadi pelatih kepala.
Sentuhannya sebagai pelatih F91 Dudelange bisa dibilang cukup bagus. Klub ini mengakhiri musim Liga Luksemburg 2019/20 di peringkat ke-5 dengan raihan 26 poin.
Setelah menikmati posisi sebagai pelatih kepala, Bertrand Crasson kembali menjadi asisten saat gabung tim Swift Hesperange yang juga berada di Liga Luxembourg.
Swift Hesperange mengakhiri musim Liga Luksemburg 2021/22 di peringkat ke-4. Sementara mantan timnya, F91 Dudelange, menjadi juara.
Bertrand Crasson pun kemudian kembali ke Asia mengikuti Marian Mihail. Ia menjadi asisten pelatih yang membantu Marian Mihail di PSS Sleman.
Tantangan Hadapi Suporter
Kini, perjalanan baru dijalani Bertrand Crasson sebagai pelatih PSS Sleman. Dia tertolong karena Liga 1 memasuki jeda dua pekan untuk FIFA Matchday.
Waktu dua pekan perlu dimanfaatkan Bertrand Crasson untuk membenahi mentalitas Jonathan Bustos dkk. Jika kemenangan tak segera didapat, nasib Bertrand Crasson tak bakal berbeda dari Marian Mihail.
Salah satu hal yang membuat Marian Mihail mantap memilih mundur dari PSS adalah sikap suporter. Dia merasa tidak dihargai selama menukangi tim Elang Jawa.