INDOSPORT.COM - Giuseppe 'Beppe' Marotta membeberkan resep yang membuat klub Liga Italia (Serie A), Inter Milan, berjaya, yang juga berpotensi membuat Ivan Gazidis dari AC Milan minder.
Beppe Marotta sudah menjadi CEO Inter Milan sejak 2018 yang lalu. Di bawah kepemimpinannya, performa Inter atau Nerazzurri cukup konsisten di Liga Italia maupun Liga Champions.
Sebelumnya, Marotta juga sukses membawa Sampdoria ke Liga Champions dan mengubah Juventus menjadi klub paling dominan di Serie A Italia dalam sembilan tahun.
Prestasi 'Si Kutu Loncat' Marotta ini ternyata didasari oleh pemahamannya bagaimana membangun sebuah tim juara di dalam maupun luar lapangan.
-"Rahasia saya adalah memahami cara membangun tim juara, baik di dalam atau di luar lapangan," ujar sosok berumur 66 tahun itu kepada Sportium Magazine seperti dilansir dari FC Inter News.
"Hal ini hanya bisa dilakukan kalau mendapat dukungan dari pihak-pihak yang memang memiliki tujuan yang sama dan ahli dalam bidang masing-masing, untuk diajak berkerja sama."
"Dalam organisasi kami, ada banyak figur, mulai dari pihak yang punya tugas sederhana sampai yang punya tugas besar. Namun, tujuan kami tetap sama, menciptakan mentalitas juara."
"Sektor junior menjadi fundamental menurut saya. Klub besar wajib banyak berinvestasi di sektor fasilitas latihan. Sebab, kalau sarana latihannya tidak memadai, Anda tidak bisa maksimal."
"Kemudian, para pelatih juga harus memiliki kecakapan, tidak hanya dalam hal teknik, tapi juga dalam hal kemanusiaan (empati)," tutupnya.
Hal ini tampaknya bakal menjadi momok bagi bos besar AC Milan, Ivan Gazidis, yang juga memimpin klub di tahun yang sama dengan Marotta, yakni 2018.
Namun bedanya, kalau Inter bisa mendapatkan banyak trofi di era Beppe Marotta, AC Milan baru meraih satu trofi, yakni Scudetto 2021/22.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom