INDOSPORT.COM - Mantan kiper Timnas Indonesia, Kurnia Meiga mengaku saat ini penglihatannya hanya tersisa lima persen, setelah enam tahun mencari kesembuhan.
Kurnia Meiga mengalami kehilangan fungsi penglihatan pada Agustus 2017 lalu, saat ia masih membela Arema FC di kompetisi Liga 1. Ia juga menjadi andalan di Timnas Indonesia.
Sepulangnya dari laga kontra Barito Putera di Kalimantan, Kurnia Meiga mengaku masih sehat dan sempat merayakan ulang tahun anaknya di Malang.
Namun saat malam hari, ia terbaring sakit dan merasa seperti ada sebuah tirai yang menutup matanya. Sejak saat itu, penglihatannya pun tertutup dan kariernya juga harus terhenti.
Sejak tahun 2017 hingga kini 2023, enam tahun Kurnia Meiga berjuang untuk dapat melihat kembali, tapi penglihatannya hanya tersisa lima persen di sudut matanya.
"Enggak (bisa lihat), kayak ketutup, mungkin cuma lima persen aja (bisa melihat), di ujung mata sebelah kanan," jelas Kurnia Meiga saat menjadi bintang tamu di Youtube Richard Lee.
"Kalau gerakan bisa (melihat), tapi kalau mimik muka atau face itu nggak bisa sama sekali, mata kanan dan kiri. Bisa di kanan sedikit, tapi cuma gerakan, kayak bayangan semu."
Kurnia Meiga menuturkan bahwa di malam hari ketika penglihatannya mulai menghilang, ia merasa seperti ada tirai yang menutupi, padahal tidak ada gejala sebelumnya.
"Langsung, kayak tirai ditutup, satu, dua, tiga (kali) buka-tutup buka-tutup, terus tertutup sama sekali, tidak bisa melihat lagi."
Berhubung sakit yang dideritanya datang mendadak dan Kurnia Meiga sedang dalam puncak karier, ia mengaku sempat frustasi. Beruntung keluarganya masih mendukungnya.
Jual Medali Demi Sesuap Nasi
Sudah enam tahun berlalu sejak Kurnia Meiga pensiun dari sepak bola karena ada masalah penglihatan, sampai saat ini kiper andalan Timnas Indonesia itu belum juga pulih.
Segala cara sudah ditempuh oleh Kurnia Meiga, mulai dari pengobatan bersama dokter dan rumah sakit terbaik, sampai pengobatan alternatif atau bersama 'orang pintar'.
"Sampai saat ini pun saya masih mengharap kesembuhan. Sudah ditempuh semua cara, cuma mungkin belum dikasih kesembuhan sama yang di Atas," blak-blakan Kurnia Meiga.
"Alternatif juga saya lakuin, orang pinter pun saya lakuin karena saya pengen sembuh, apa pun saya lakuin, karena udah nggak tahu harus bagaimana, semuanya saya coba."
Salah satu hambatan yang dirasakan Meiga adalah kesulitan menafkahi keluarga. Sampai di satu titik, ia memutuskan untuk menjual medali yang jadi bukti prestasinya.
"Apalah artinya sebuah prestasi kalau anak-anak saya enggak makan," sebut Kurnia Meiga hingga membuat Richard Lee terdiam.
Richard Lee menuturkan bahwa Kurnia Meiga sempat menawarinya untuk membeli medali, supaya anak-anaknya bisa mengikuti ujian dan sekaligus memenuhi kebutuhan hidup.
Ketika Kurnia Meiga nekat menjual medali penghargaan yang ia raih, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir akhirnya datang memberikan bantuan.
Kurnia Meiga mengaku sudah enam tahun berjuang sendiri, baru kini ada pihak yang membantunya dengan memberikan modal usaha dan renovasi rumah.
Mantan kiper Timnas Indonesia itu juga bangga dengan perkembangan situasi Garuda yang semakin berprestasi, atas kolaborasi Erick Thohir dan Shin Tae-yong.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom