Bedah Formasi Liverpool Jika Datangkan Kylian Mbappe Pasca Depak Mohamed Salah, Tumbal Sepadan?
Jika anda belum sadar, Kylian Mbappe dan Mohamed Salah punya posisi utama yang berbeda.
Salah paling efektif jika dipasang sebagai penyerang sayap kanan untuk mengakomodasi kaki kiri dominannya.
Sedangkan Mbappe lebih versatile karena bisa ditempatkan di posisi manapun di lini depan namun ia lebih senang diberi tugas sebagai sayap kiri.
Musim lalu bersama PSG ia memang kerap diplot sebagai penyerang tengah namun itu hanya karena Les Parisiens tidak punya 'nomor 9' kelas dunia.
-Tapi di 2023/2024 manajemen mendatangkan dua striker sentral sekaligus dalam diri Goncalo Ramos serta Randal Kolo Muani. Keduanya jadi salah satu alasan kenapa Mbappe menunda kepergiannya dari PSG karena kini bisa lebih sering dimainkan melebar lagi.
Terbukti ketajaman abang Ethan Mbappe itu terlihat sangat baik. WhoScored mencatat ada 17 gol plus empat assist yang ia buat dari 15 partai kompetitif terakhir yang ia mainkan sebagai winger kiri.
-Maka dari itu Mbappe sebenarnya bukan pengganti Salah jika dilihat dari segi posisi. Ia justru akan memaksa Liverpool mencari sosok baru untuk mengisi sayap kana peninggalan Salah sekaligus memaksa Luis Diaz, Diogo Jota, dan Cody Gakpo menjauh dari sisi kiri.
Tapi itu bukan masalah besar. Lagi pula buat apa memiliki salah satu pemain terbaik di kolong langit jika tidak membiarkannya bermain di posisi kesukaannya?.
Yang perlu Liverpool adalah menyeleksi siapa pemain depan mereka yang palin mungkin dijadikan pelayan Mbappe dari kanan.
Jika mengacu pada statistik FBref, Jota yang paling sesuai dengan 1,82 progressive pass plus 0,14 expected assist per 90 menit.
Gakpo sebenarnya lebih banyak menyalurkan operan progresif dengan 4,35 kali dalam satuan yang sama namun seperti Jurgen Klopp sebagai manajer Merseyside Merah suka menjadikannya penyerang tengah saja.
Selebihnya, starting XI Liverpool saat ini sudah cukup baik untuk menjadi penopang Kylian Mbappe. Layak dinanti apakah line-up berikut akan jadi nyata di kemudian hari dan mampu membuat fans Si Merah cepat melupakan eksistensi Mohamed Salah.