Statistik Gila Junya Ito, Messi Asia dan Rival Timnas yang Bawa Jepang Pecundangi Jerman
Melansir dari laman Sofascore, diketahui bahwa Junya Ito tampil sangat sempurna dalam mengawal sisi sayap kanan Jepang di laga menghadapi Jerman.
Turun sebagai starter, Junya Ito mampu melakukan 25 kali sentuhan. Meski tidak terlalu banyak, namun penggawa Stade de Reims tersebut sangat kreatif dan punya visi bermain tinggi.
Terbukti, Junya Ito punya akurasi umpan mencapai 50% serta memberikan dua umpan kunci yang satu diantaranya berbuah assist buat gol Jepang.
Sisi eksplosifnya sebagai winger pun sangat terlihat menonjol dengan catatkan satu kali big chances created, satu on target, serta dua shots off target.
-Menghadapi Jerman yang punya lini pertahanan berlapis, nyatanya Junya Ito bisa melakukan satu kali dribble sukses.
Selain itu, pemain 30 tahun ini sangat tangguh saat berduel. Total selama berada di lapangan, Junya Ito memenangi tiga ground duels.
-Dan jika bukan karena kecerdikan pemain belakang Jerman yang membuat Junya Ito tiga kali terjebak offsides, munhkin mantan penggawa Kashiwa Reysol tersebut bakal lebih banyak ciptakan peluang.
Dari sekian banyak catatan positif, ada satu hal yang membuat penampilan Junya Ito tercoreng yakni sisi defensifnya yang masih kurang.
Masih dari Sofascore, disebutkan bahwa Junya Ito telah 13 kali possession lost atau hilang penguasaan bola dan membuat pemain lawan bisa balik menyerang.
Junya Ito juga cuma bisa melakukan satu kali tekel, serta tak mampu membuat clearances atau interceptions.
Berkaca dari statistik diatas, jelas sosok Junya Ito nanti bakal jadi momok menakutkan dan wajib diwaspadai Timnas Indonesia saat bertemu di Piala Asia 2023 mendatang.
Sebelum malang melintang di benua biru, Junya Ito besar dan berkembang di Liga Jepang (J1 League). Dia adalah jebolan tim sepak bola di daerahnya, Kanagawa University, pada 2011 hingga 2014.
Lalu pada 2015, pemain kelahiran Kota Yokosuka, Prefektur Kanagawa tersebut dikontrak klub J1 League, yakni Ventforet Kofu. Namun dia hanya menghabiskan 1 musim dengan catatan 30 laga dan 4 gol.
Akan tetapi Ito bukan karena gagal meninggalkan Ventforet Kofu dalam 1 musim, melainkan dipinang klub besar di Jepang, Kashiwa Reysol.
Bersama klub asal Greater Tokyo tersebut karier Junya Ito kian gemilang. Bahkan karena penampilan apik dia bersama Kashiwa Reysol membuatnya dipanggil Timnas Jepang pada 2017.
Selama 3 musim memperkuat Kashiwa Reysol, Ito mencatat 19 gol dan 23 assist dari 101 pertandingan di J1 League.
Sayangnya Junya Ito gagal mempersembahkan gelar juara untuk Kashiwa Reysol. Bahkan timnya harus terdegradasi ke J2 League karena finish di posisi ke-17 di akhir klasemen J1 League 2018.
Untungnya secara individu Junya Ito memiliki skill yang di atas rata-rata pemain J1 League. Dia pun direkrut bursa transfer musim dingin 2019 oleh klub Belgia, KRC Genk.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom