INDOSPORT.COM - AC Milan pernah punya bintang besar asal Brasil bernama Alexandre Pato. Mereka merogoh kocek lumayan dalam sekitar Rp390 miliar untuk membawanya ke Liga Italia (Serie A) 2007/08. Bagaimana kabarnya sekarang?
Kisah Alexandre Pato selalu menjadi pengingat bagi bintang-bintang muda Brasil yang menggantungkan mimpi berkarier di Eropa. Dia termasuk salah satu bintang luar biasa yang membuat heboh Eropa pada 2007.
AC Milan pada masa jayanya pernah rela mengeluarkan dana besar untuk mendatangkan pemain berusia 17 tahun. Bahkan, Pato tak bisa langsung bermain di awal kedatangannya.
Pato baru bisa tampil pada Januari 2008 saat usianya sudah layak bermain di Serie A. Saat itu, tak banyak yang yakin bahwa Pato akan bersaing di Serie A dalam usia muda.
-Namun, siapa sangka bahwa Pato sukses mencetak sembilan gol pada musim perdananya. Jumlah itu terbilang fantastis karena dia hanya bermain 18 kali.
Ia mencetak gol perdana di AC Milan pada 13 Januari 2008. Pato membuat fans AC Milan berpesta berkat kemenangan atas Napoli dengan skor 5-2. Seniornya dari Brasil, Ronaldo Nazario mencetak dua gol, Kaka mencetak satu gol dan satu lainnya dicetak Seedorf.
-Gol itu menjadi pertanda musim baik Alexandre Pato bersama AC Milan. Ia mencetak 15 gol pada musim 2008/09 serta 12 gol pada musim 2009/10.
Puncaknya adalah ketika membawa AC Milan juara Serie A 2010/11 dengan torehan 14 gol dari 25 laga. Fans seperti tak sabar menanti aksi Pato pada musim berikutnya.
Namun, hal tak terduga kemudian terjadi. Setelah gelar Serie A itu, bulan demi bulan dilewati Pato dengan sangat berat, meski sempat mencetak dua gol di Liga Champions Eropa 2011/12.
Rentetan cedera yang kemudian membuatnya dekat dengan kehidupan malam membuat kariernya merosot tajam. Pato gagal mencetak gol pada Serie A 2012/2013 dalam empat kesempatan bermain.
Dari awalnya dipandang sebagai potensi besar milik AC Milan, Pato malah dianugerahi Bidone d'Oro 2012 atau sebuah anugerah satir yang diberikan kepada pemain terburuk di liga selama satu musim.
Wawancara legendaris yang terus diingat publik terjadi pada 2016 lalu, ketika Pato kembali ke Eropa setelah bangkit di Serie A Brasil. Ia menyebut pengalaman muda di AC Milan adalah hal luar biasa.
"Di ruang ganti saya duduk di antara Ronaldo dan Maldini dan berhadapan dengan Kaka. Salah satu hal pertama yang saya ingat adalah ketika Ronaldo menunjukkan majalah Playboy kepada saya," kata Pato pada 2016, dikutip dari Sports Brief.
"Dia bertanya apakah saya ingin berada di kelompoknya atau apakah saya lebih suka pergi bersama Kaka - dan membuatkan simbol keagamaan pada saya," lanjut Pato.
Publik pun tahu pada akhirnya Pato berada di kubu mana. Apalagi pada saat itu ada "Si Raja Pesta", Ronaldinho, yang tetap bisa bermain keren meski bolak-balik ke klub malam, seperti diceritakan eks PSG, Jeremy Leroy.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom