Kisah Javi Moreno, Tenggelam di Skuad Bertabur Bintang AC Milan Era Paolo Maldini
Berada di skuad penuh bintang tersebut, Javi Moreno pun merasa kesulitan untuk bersaing hingga akhirnya memilih pergi.
Selama berseragam AC Milan, ia hanya mencatatkan 16 pertandingan dan mencetak dua gol - hasil yang sangat mengecewakan bagi seorang striker.
Situasi pun terasa makin mendesak karena pada waktu itu ia harus menampilkan performa jempolan agar bisa dilirik bermain di Piala Dunia 2002.
Javi Moreno kemudian angkat kaki setelah bertahan kurang lebih satu tahun. Ia pun kembali ke Spanyol.
-Namun tidak ke Alaves, tempat ia mencetak seabrek gol dan tampil luar biasa produktif, tapi ke Atletico Madrid.
Ya, persaingan dan skuad berisi pemain-pemain bintang nampaknya menjadi kuburan bagi Javi Moreno.
-Saat itu, hengkang menjadi solusi terbaik yang mungkin bisa dipikirkannya. Namun ketika semuanya sudah berlalu, yang tersisa hanya masa lalu yang kelam.
Ia pun pernah menceritakan masa-masa sulitnya saat di AC Milan dan tidak menampik kalau ada persaingan yang ketat di skuad, terutama di posisi yang sama dengannya.
“Saat itu di Milan ada para pemain depan yang memiliki level tinggi. Sulit bagi saya untuk bermain," ujar Javi Moreno seperti dilansir Football Espana.
Masih dalam kesempatan yang sama, ia juga memaparkan kesulitan saat harus bergantian main dengan Jose Mari.
Namun setidaknya, bisa mencetak 9 gol dari 27 pertandingan di seluruh kompetisi sudah membuat hati Javi Moreno sedikit lega.
“Kemudian saya memutuskan untuk pergi agar bisa ke Piala Dunia 2002, yang akhirnya tidak terjadi,” ujarnya lagi.
Walau memiliki catatan pahit di AC Milan, Javi Moreno pada kenyataannya punya hubungan yang baik dengan rekan-rekan setimnya dulu.
Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan Marca, ia sempat berbicara tentang sosok Carlo Ancelotti, Gennaro Gattuso, Andrea Pirlo, dan lainnya.
Namun dari sekian pemain tersebut, ia memberi pujian tingkat tinggi kepada Paolo Maldini dalam hal permainan teknis di lapangan.
“Maldini benar-benar membuat saya kaget. Dia bisa bermain sama-sama bagus dengan dua kaki, kepala, dan seorang veteran,
“Dia selalu tahu apa yang harus dilakukan,” ucapnya lagi.
Tidak hanya Paolo Maldini, Javi Moreno juga memuji permainan Andrea Pirlo dan menyebut Gennaro Gattuso sebagai sosok yang disegani dan berkarisma di ruang ganti.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom