Liga 1

3 Fakta Miris di Balik Kekalahan Tragis Persis Solo di Markas Persik Kediri

Minggu, 13 Agustus 2023 15:15 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© Media Persis Solo
Perebutan bola di lapangan antara pemain Persik, Yusuf Meilana dengan pemain Persis, Althaf Indie di Liga 1. Copyright: © Media Persis Solo
Perebutan bola di lapangan antara pemain Persik, Yusuf Meilana dengan pemain Persis, Althaf Indie di Liga 1.

INDOSPORT.COM - Persis Solo tak sekadar kalah 0-2 dari Persik Kediri dalam lanjutan Liga 1 Indonesia 2023-2024 di Stadion Brawijaya Kediri, Sabtu (12/8/23). Tiga fakta ini menunjukkan mereka tidak bisa berbuat banyak.

Persis Solo harus menerima kenyataan menderita kekalahan ketiga pada musim ini. Persis Solo kalah setelah Persik mencetak gol lewat sontekan Rohit Chand dan penalti Flavio Silva.

Kekalahan ini membuat Sutanto Tan dkk. harus rela turun lagi ke papan bawah. Sebaliknya, Persik Kediri melanjutkan tren positif setelah sebelumnya meraih empat poin dalam lawatan ke markas PSM Makassar dan Bali United.

Setelah kekalahan ini, mereka dihadapkan pada kritik pedas dari suporter di media sosial. Persis Solo dianggap bermain buruk dalam laga kedelapan musim ini.

Kritikan itu sejatinya tak salah. Dari pengamatan INDOSPORT, ada tiga fakta yang menunjukkan Persis Solo memang tak bisa berbuat banyak di markas Persik Kediri. Simak ulasan berikut ini!

1. Minim Peluang

Persis Solo memang tercatat menguasai bola dengan persentase 52 persen. Namun, Laskar Sambernyawa sangat buruk dalam melakukan kombinasi di pertahanan Persik.

Tercatat dalam pertandingan ini Persis Solo hanya memiliki dua peluang emas lewat Moussa Sidibe. Eks Johor Darul Takzim itu tinggal berhadapan dengan kiper Persik, Dikri Yusron.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Namun, Moussa Sidibe tak berhasil mengkonversikan peluang menjadi gol. Satu tembakan melenceng di sisi kiri gawang Persik dan satu peluang lain digagalkan Dikri Yusron.

Sebaliknya, Persik punya peluang lewat 21 tembakan yang dilepaskan Renan Silva dkk. Dari 11 tembakan ke arah gawang Persis Solo, Persik mendapat dua gol lewat Rohit Chand dan Flavio Silva.

"Komentar saya sederhana untuk pertandingan ini. Kita tidak bisa mencetak gol, mereka bisa mencetak gol dan mereka menang," ungkap pelatih Persis Solo, Leonardo Medina Arellano.

2. Duet Asing Tak Efektif

Pada laga ini, Persis Solo menduetkan David Gonzalez dan Fernando Rodriguez. Lagi-lagi, duet ini tak bisa berbuat banyak untuk Laskar Sambernyawa.

Kedua pemain ini bukan sekadar tak mencetak gol. Bahkan, dua bomber Spanyol itu hanya sekadar berlari tanpa mendapat satu peluang pun.

Situasi ini mengulang momen saat David dan Fernando diturunkan dalam laga melawan Arema FC serta Dewa United. Persis Solo hanya mendapat sebiji gol melawan Arema FC, itupun dari penalti Alexis Messidoro.

Hal ini mempertegas bahwa lini depan Persis Solo membutuhkan sosok Ramadhan Sananta. Setiap Sananta bermain dari menit pertama, Persis Solo selalu mencetak gol, baik itu lewat Sananta maupun nama lain.

Dalam laga ini, Ramadhan Sananta tak bermain karena memenuhi panggilan Timnas Indonesia U-23. Ya, Persis Solo melepas Sananta ke Timnas U-23 bersama Irfan Jauhari dan Muhammad Kanu Helmiawan.

3. Akurasi Passing Buruk

Salah satu malah terbesar Persis Solo pada awal musim Liga 1 2023-2024 adalah akurasi passing. Persis Solo selalu mengakhiri laga dengan akurasi passing tak lebih dari 80 persen.

Saat melawan Persik Kediri,akurasi passing Persis Solo hanya 73 persen. Lalu, saat melawan Persib Bandung, akurasi passing Persis Solo hanya 74 persen.

Begitu pula saat melawan Dewa United dan Arema FC. Saat melawan Dewa United, akurasi passing Persis Solo hanya 75 persen dan saat melawan Arema FC hanya 79 persen.

Sepanjang delapan pertandingan musim ini, akurasi passing tertinggi dicatatkan pada laga melawan Madura United, yakni 80 persen. Sementara yang terburuk dicatatkan pada laga melawan PSS Sleman, yakni 67 persen.

Catatan ini wajib diperbaiki Persis jika ingin memenangi pertandingan sekaligus mendominasi penguasaan bola, seperti yang disuarakan Leonardo Medina. 

Pada musim lalu, akurasi passing Persis Solo sering lebih dari 80 persen. Makanya, baik dalam situasi menang ataupun kalah, Persis Solo hampir pasti mengakhiri laga dengan mendominasi telak penguasaan bola.

Salah satu contohnya pada laga pamungkas Liga 1 2022-2023, saat mengalahkan Persik Kediri 1-0. Persis Solo menguasai 63 persen penguasaan bola karena akurasi passingnya mencapai 83 persen.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom