INDOSPORT.COM - Juventus dipastikan tidak akan memiliki agenda di kompetisi Eropa pada 2023/2024 mendatang setelah hukuman yang UEFA jatuhkan pada mereka.
Harus batalnya keikutsertaan di Liga Konferensi Europa musim depan membuat I Bianconeri menelan kerugian materi yang diperkirakan mencapai lebih dari 500 miliar Rupiah.
Pada Sabtu (29/07/23), UEFA resmi merilis pernyataan jika Juventus dilarang untuk berpartisipasi dalam kompetisi mereka.
Pelanggaran Finansial Fair Play jadi biang keladi masalah raksasa Italia tersebut dimana mereka diduga bersalah dalam memalsukan laporan keuangan mereka.
-Skandal yang juga dikenal sebagai Plusvalenza tersebut sudah membuat Juventus mengalami pengurangan poin dua kali di Liga Italia 2022/2023 dimana akhirnya Federico Chiesa sampai harus gagal finis di empat besar.
Juventus harus puas duduk di tangga ketujuh klasemen akhir yang hanya memberikan mereka tiket ke Liga Konferensi Europa alih-alih Liga Champions namun itupun masih harus dicabut oleh UEFA.
-Fiorentina kemudian dijadikan pengganti Juventus untuk berlaga di kompetisi kasta ketiga antar klub Eropa tersebut dan ini berpotensi memangkas pemasukan ke Allianz Stadium musim depan.
Selain melarang Juventus untuk ikut Liga Konferensi Europa, UEFA juga mewajibkan klub yang bermarkas di Turin itu untuk membayar denda sebanyak 20 juta Euro.
Padahal mereka sudah harus merelakan sekitar 15,5 juta Euro yang bisa diraup apabila sukses menjadi juara Liga Konferensi Europa dan itu hanya menghitung uang hadiah saja tanpa memasukkan hak siar maupun hak komersil lainnya.
Dilansir dari Football Italia, artinnya Juventus akan merugi nyaris 35 juta Euro alias 600 miliar Rupiah karena ketok palu dari UEFA.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom