Terlepas dari versatilitas yang dimilikinya, Daichi Kamada lebih banyak beroperasi sebagai gelandang serang, atau peran yang bisa ditempati oleh Hakan Calhanoglu di Inter Milan.

Sebagai gelandang serang, jelas penilaian pertama untuk Kamada adalah soal kreativitasnya sebagai otak serangan bagi timnya.

Dari segi kreativitas, Kamada punya rataan 3,04 Shot-Creating Actions (SCA) atau tindakan berbuah peluang bagi rekannya per 90 menit.

Untuk soal kreativitas ini, ternyata Kamada masih kalah dari Calhanoglu yang mampu membuat 4,58 SCA per 90 menit musim lalu.

Tapi kreativitas Kamada lebih tak terbatas ketimbang Calhanoglu yang bisa dilihat dari kemampuan dribelnya dengan rataan 1,95 dribel per 90 menit ketimbang Calhanoglu dengan 1,59 dribel.

Lalu, Kamada lebih aktif menyerang dengan rata-rata menerima 4,29 operan di area lawan, ketimbang Calhanoglu yang lebih banyak beroperasi di Half Space dengan menerima 2,7 operan di area lawan.

Satu hal yang membuat Kamada unggul atas Calhanoglu adalah kemampuan mencetak golnya, dengan rataan 0,24 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit.

Dengan catatan itu, Kamada bisa menjadi penyerang lubang mumpuni untuk menggantikan atau menemani Lautaro Martinez selaku penyerang utama.

Sama seperti pemain Jepang lainnya, Kamada juga dikenal sebagai pemain pekerja keras. Ia punya catatan apik dalam bertahan dengan rataan 2,84 tekel + intersep per 90 menit.

Lagi-lagi catatannya dalam bertahan ini unggul atas Calhanoglu yang biasa beroperasi sebagai Double Pivot, sehingga Kamada bisa menjadi duet atau bahkan pelapis sepadan baginya.

Dengan statusnya sebagai Free Agent, perekrutan Kamada pun akan menjadi tepat bagi Inter ketimbang menjadi perekrutan sia-sia.

Sebab, Kamada punya potensi menjadi salah satu pilar bagi Simone Inzaghi. Jika pun gagal, ia masih bisa dijual dan bisa menghadirkan keuntungan 100 persen bag Inter Milan.