INDOSPORT.COM - Bonek membayar lunas sanksi sebesar Rp25 juta yang dijatuhkan ke Persebaya Surabaya oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI atas hadirnya suporter di kandang lawan pada laga Liga 1.
Aksi yang dilakukan Bonek ini sebagai bentuk sindiran terhadap PSSI karena dianggap melanggar aturan suporter away, saat lawatan laga Liga 1 melawan PSIS Semarang.
Salah satu pentolan Bonek dari Tribun Kidul Sinyo Devara Noumanto menjelaskan, donasi dari Bonek ini akan diberikan ke Komdis PSSI melalui Persebaya.
“Kita serahkan ke Persebaya dan Persebaya akan meneruskan ke Komdis (PSSI),” katanya pada Minggu (23/07/23).
Sinyo membeberkan asal dana donasi yang diberikan ke pihak Persebaya ini bersumber dari Bonek dan Bonita.
“Ini dari seluruh Bonek. Jadi ini sudah kita berhentikan karena sudah mencukupi,” jelasnya ketika ditemui INDOSPORT jelang laga Liga 1 antara Persebaya vs RANS Nusantara FC.
Bahkan, kata Sinyo, antusiasme Bonek untuk memberikan donasi ke Persebaya sangat besar meski sudah ditutup.
“Masih banyak teman-teman yang mau menyumbang, tapi kita bukan masalah uang di sini. Tapi bagaimana kita menyentil Komdis atau PSSI terkait aturan away suporter di Indonesia,” ungkapnya.
Ke depan, Sinyo berharap adanya komunikasi dua arah antara Komdis PSSI dengan tim peserta Liga 1 dalam hal ini Persebaya Surabaya.
“Setelah kejadian ini kita berharap ada diskusi dengan Komdis atau PSSI untuk menyikapi ini,” jelasnya.
Sebagai informasi, donasi dari Bonek diberikan pada saat jeda babak kedua antara Persebaya Surabaya vs RANS Nusantara di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Berharap Tak Langsung Ketok Palu
Kebijakan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang langsung memutuskan sanksi terhadap klub Liga 1 dalam hal ini Persebaya Surabaya mendapatkan kritik dari Bonek.
Sinyo Devara salah satu Bonek menilai perlu adanya diskusi terlebih dahulu kepada suporter, daripada langsung memutuskan sanksi.
“Bagi kita suporter adalah mendukung tim kebanggaannya, ketika ada aturan yang tidak melibatkan kita, aturan itu sudah diputuskan secara langsung atau sendiri dan itu sangat memberatkan kita,” bebernya.
“Peraturan itu tentunya harus kita diskusikan dulu, harus kita turunkan ke bawah sebelum nanti aturan itu benar-benar diketok,” lanjutnya.
Sinyo juga mengungkapkan, larangan suporter away kurang tepat dilakukan mengingat antusiasme dalam mendukung tim kebanggaannya dan hubungan antara suporter.
“Hubungan antara suporter satu dengan suporter lain tentunya punya makna tersendiri, yang pertama untuk meningkatkan silaturahmi antar suporter, lalu yang kedua antar suporter ini mempunyai studi banding di antara suporter-suporter daerah lainnya,” pungkasnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom