INDOSPORT.COM - Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, tak terima Paulo Gali Freitas disebut sebagai pemain asing termurah di Liga 1 2023-2024. Ada proses 'mahal' untuk menarik bintang Timor Leste ke Semarang.
Transfermarkt menjadi salah satu laman yang kerap dijadikan rujukan untuk menentukan market value seorang pemain, meski dalam faktanya sering tak tepat.
Ada banyak hal yang bisa menentukan market value seorang pemain, mulai dari usia, prestasi hingga klub yang dibela. Tak ketinggalan adalah popularitas di media sosial.
Baru-baru ini, Paulo Gali Freitas menjadi salah satu pembahasan. Performa ciamik bersama PSIS membuat netizen penasaran dengan market value Gali Freitas.
Di laman Transfermarkt, market value Gali hanya Rp869 juta. Angka itu jauh dari pemain asing lain PSIS, seperti Taisei Marukawa (Rp6,5 Miliar), Carlos Fortes (Rp5,2 Miliar), Lucas Gama (Rp3,9 Miliar), Vitinho (Rp2,1 Miliar) dan Boubakary Diarra (Rp4,3 Miliar).
Market Value Gali juga di bawah pemain-pemain dari kuota ASEAN, seperti Jacob Mahler (Madura United-Rp1,3 Miliar), Diego Bardanca (Persis Solo-Rp2,6 Miliar), Anthony Pinthus (PSS Sleman-Rp2,6 Miliar) hingga Elias Dolah (Bali United-Rp4,3 Miliar).
Ketika ditanya data itu dan pembahasan di media sosial, Yoyok Sukawi tak terima. Ia menyebut bintang baru dari tim PSIS itu merupakan salah satu pemain mahal di tim PSIS.
"Wah, underestimate itu. Gali itu mahal loh," kata Yoyok Sukawi.
Yoyok Sukawi kemudian menjelaskan proses untuk bisa mendatangkan Gali Freitas ke PSIS. Ada banyak hal yang perlu diperjuangkan PSIS.
"Saya mendatangkan Gali itu tidak gampang. Saya harus ngomong sama federasi Timor Leste, saya harus mengurusi transfer dari klub lamanya, itu tidak gampang. Semua itu ada ceritanya," jelas Yoyok Sukawi.
Yoyok tak menyebut secara rinci gaji yang diterima Gali Freitas. Namun, ia menegaskan gaji bulanan yang diterima Gali bukan angka kecil, seperti yang dibayangkan publik.
"Kalau murah, sudah banyak yang mau pakai. Dia itu mahal, prosesnya sulit untuk mendatangkan Gali," tegas Yoyok Sukawi.
Perjuangan PSIS untuk mendatangkan Gali Freitas berbuah manis. Wonderkid Timor Leste itu sudah mencatatkan dua gol dan satu assist dalam empat penampilan.
Gol itu dicetak ke gawang Bhayangkara FC dan PSS Sleman. Tak sekadar mumpuni dalam menyerang, Gali Freitas sangat rajin dalam membantu pertahanan.
"Kalau menurut saya, kenapa Gali itu kelihatan tampil bagus, karena dia yang paling cepat beradaptasi dengan liga Indonesia," ungkapnya.
"Mungkin situasi yang ada di liga Indonesia hampir sama dengan di Timor Leste, seperti suhunya sama, lapangannya sama, makanya kelihatan performanya langsung menanjak," sambungnya.
Yoyok juga memuji rekrutan anyar lain, seperti Boubakary Diarra dan Lucas Gama. Dua pemain asing kuota bebas itu membuat sistem bertahan PSIS menjadi kuat.
"Gali sudah bagus, tapi pemain yang lain juga tidak kalah, semuanya bermain dengan bagus," tutur Yoyok.
Yoyok memastikan Gali Freitas tak akan dijual meski ada klub yang mau merekrutnya. Gali Freitas menjadi senjata PSIS untuk tampil prima di Liga 1 2023-2024.
"Gali sudah jadi kesayangan suporter Semarang, tidak bakal dijual," pungkasnya.