In-depth

Profil Marta, Ratu Piala Dunia Wanita yang Masih Tanpa Mahkota

Jumat, 21 Juli 2023 17:16 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Michael Regan/Getty Images
Tidak ada nama yang lebih identik dengan sepakbola putri dan juga kejuaraan Piala Dunia Wanita selain Marta. Copyright: © Michael Regan/Getty Images
Tidak ada nama yang lebih identik dengan sepakbola putri dan juga kejuaraan Piala Dunia Wanita selain Marta.

INDOSPORT.COM - Tidak ada nama yang lebih identik dengan sepakbola putri dan juga kejuaraan Piala Dunia Wanita selain Marta.

Meski kini usianya sudah menginjak 37 tahun, namun penyerang asal Brasil tersebut masih setia menghiasi gelaran Piala Dunia Wanita edisi 2023 yang digelar di Australia dan Selandia Baru.

Di dunia olah kulit bundar kaum Hawa, Marta adalah sosok yang sangat melegenda. Apabila pensiun nanti, publik sepertinya nyaris sepakat jika tidak ada yang dapat menyaingi kebesarannya.

Bernama lengkap Marta Vieira dan Silva, Marta lahir di Alagoas yang merupakan negara bagian dari Brasil pada 19 Februari 1986.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Sayangnya masa kecil perempuan bertinggi badan 162 cm tersebut tidak dihiasi kehadiran seorang ayah.

Pasalnya yang bersangkutan sudah pergi meninggalkan Marta semenjak sang atlet populer masih bayi dan ibunya, Tereza, mengambil alih tanggung jawab penuh untuk mengasuh Marta beserta tiga buah hati lainnya.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Meski tidak memiliki masa kanak-kanak yang sempurna namun pada kenyataannya semua tragedi tersebut mampu membuat Marta tumbuh menjadi pesepakbola yang luar biasa.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Pada awalnya keinginannya untuk menjadi pesepakbola pun sempat mendapat ganjalan. Pihak keluarga tidak ingin melihat putri mereka lebih senang menendang bola ketimbang bermain boneka.

Hanya saja semua itu tetap bisa Marta lewati dan pada tahun 2000 di usia 14 tahun ia sudah menjadi bagian dari tim profesional Vasco da Gama, sebuah klub terpandang di Brasil.

Setelah dua tahun di Vasco ia hanya memainkan 16 pertandingan dengan hiasan empat gol namun itu sudah jadi cukup bukti untuk Santa Cruz merekrutnya.

Ia kemudian membersamai Santa Cruz sampai menginjak usia 18 tahun. Di sana sang striker masih kerap menjadi rotasi namun lagi-lagi status non-starter tidak membuat Marta dianggap tidak jago.

Malahan pada 2004 kesebelasan wanita dari Swedia, Umea IK, memberinya penawaran untuk merantau ke Eropa dan bermain untuk mereka.

Di sinilah legenda sepakbola Marta benar-benar dimulai. Sosok yang dijuluki sebagai 'Pele Bergaun' oleh publik Brasil tersebut dengan cepat menegaskan jika dirinya adalah pemain putri terbaik dunia.

Selama empat tahun di Umea, 201 gol mampu dicetak oleh Marta hanya dari 103 pertandingan kompetitif. Artinya rata-rata per 90 menit ia bisa menyarangkan 2,03 gol.

Catatan ini bahkan tidak bisa disamai oleh pesepakbola laki-laki manapun sejak era statistik mulai dicatat. Rasio gol dan terbaik yang pernah terekam di abad 21 menurut situs Transfermarkt adalah Lionel Messi dengan 630 gol dari 726 laga (0,87/90).

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom