Prediksi Formasi AC Milan Bila Sukses Gaet Tijjani Reijnders, Katalis Era Oranye Baru di San Siro
AC Milan punya histori penuh cinta dan sukses dengan para pemain asing asal Belanda.
Di dekade 80-an ada trio Frank Rijkaard, Ruud Gullit, dan Marco van Basten yang berhasil memenangkan dua digit trofi termasuk dua Liga Champions dan tiga Liga Italia.
Kemudian meski tidak setenar pendahulunya juga ada Edgar Davids dan Patrick Kluiver yang memberi semburat oranye di San Siro pada penghujung 90-an.
Hanya saja di era modern kisah romantis ini belum bisa terulang. Semakin sedikit talenta Belanda yang bisa mengharumkan nama AC Milan.
-Terakhir yang paling berkesan mungkin adalah Jaap Stam (2004-2006) dan Clarence Seedorf (2002-2012) namun setelahnya hampir bisa dibilang nihil.
Bintang Negeri Kincir Angin terakhir yang dimiliki oleh AC Milan adalah Nigel de Jong yang mengabdi sejak 2012 sampai 2016.
-Ia bermain di era yang sama dengan Mark van Bommel, Urby Emanuelson, dan Marco van Ginkel namun saat itu Il Diavolo Rosso sudah memasuki era kelam dimana paceklik trofi datang di penghujung masa kepresidenan Silvio Berlusconi.
Kedatangan Tijjani Reijnders bisa menjadi katalis kebangkitan kisah kasih AC Milan dan Belanda.
Meski namanya belum setenar para 'leluhurnya' yang sudah lebih dulu menginjak rumput San Siro, ia tetap bisa mengingatkan AC Milan pada alasan kenapa mereka pernah jatuh cinta pada legiun asing dari barat laut.
Kebetulan profil permainan Tijjani sangat dibutuhkan oleh AC Milan seperti yang terpampang dalam penjelasan berikut ini.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom